Jumat, 25 April 2008

Termostat Alat Vital Mesin Injeksi

Suhu Ideal Mesin Diatur Secara Akurat
SISTEM pendinginan memiliki peranan amat vital dalam menjaga kinerja mesin agar tetap dalam kondisi stabil. Kinerja mesin paling efisien dan efektif terjadi pada suhu antara 82 hingga 93 derajat celcius. Pada suhu tersebut, proses pembakaran campuran BBM dengan udara berlangsung mendekati sempurna, sehingga seluruh energi kimia dari minyak bumi bisa dikonversikan menjadi gerak mekanik untuk mendorong mobil.
Suhu mesin yang terlalu dingin akan menyebabkan konsumsi bensin menjadi boros. Sebaliknya, suhu tinggi membuat kepala silinder mesin melengkung. Di sinilah peranti termostat memiliki peranan penting agar mesin tidak overheated dan cepat mencapai suhu optimum.
Termostat memiliki fungsi untuk menjaga kestabilan suhu mesin. Tugasnya adalah menutup dan membuka sirkulasi aliran air pendingin mesin yang menuju radiator. Posisi alat ini berada antara mesin dan selang radiator. Ketika suhu mesin mobil berada di bawah angka ideal, termostat akan menahan aliran air dari mesin menuju radiator. Saat itu, aliran air akan berputar di dalam blok mesin saja. Pada suhu air mencapai antara 82 derajat hingga 93 derajat, katup termostat otomatis akan terbuka kecil.


Begitu pula bila suhu meningkat di atas 93 derajat dan mesin menjadi panas, termostat akan membuka katupnya lebar-lebar. Air panas pun mengalir masuk ke radiator untuk didinginkan. Selanjutnya air dari radiator yang telah dingin disalurkan oleh water pump menuju blok mesin. Katup termostat akan terus membuka selama mesin panas, dan menutup kembali saat suhu mesin berubah dingin.
Mengingat pentingnya peranti termostat tersebut, diharapkan jangan mencopot alat ini. Kalau pemilik kendaraan mencopot termostat, efek yang terbesar adalah mesin lambat menjadi panas. Suhu ideal mesin akan lebih lama tercapai.
Anggapan bahwa mencopot termostat akan mempercepat menurunkan suhu ketika mesin panas, tidaklah tepat. Termostat akan langsung bereaksi saat mendeteksi suhu air melebihi dari suhu ideal tadi.
Efek lainnya bila termostat itu dilepas, maka sirkulasi air pendingin tidak ada yang mengatur lagi. Hasilnya saat mesin dingin, air tetap bersirkulasi dan berputar menuju radiator. Imbasnya, mesin jadi lebih lama untuk mencapai suhu kerja yang ideal. Seiring dengan itu mesin pun kurang optimal dan cenderung boros bahan bakar.
Tidak adanya termostat juga membuat kerja ECU (Engine Control Unit) jadi ngaco. Data sensor yang tidak akurat akan membuat ECU memerintahkan pasokan campuran bahan bakar udara yang keliru.
Karena termostat dicabut sirkulir air terus berjalan baik ketika suhu panas maupun dingin. Itu menjadikan data besaran suhu ke ECU tidak akurat lagi. Maka ECU pun akan memberikan instruksi yang tidak benar pada penyaluran campuran bahan bakar. Bila itu terjadi tentu pemakaian BBM pun tidak ekonomis.

Sensor Electronic
Termostat adalah benda yang mengagumkan karena bentuknya yang kecil, tetapi memiliki peranan penting. Rahasia kerja termostat terletak pada silinder kecil dekat mesin. Silinder ini berisi wax atau semacan lilin, yang mengembang kalau terkena panas. Ketika wax mengembang, batang dalam silinder akan bergerak menekan katup termostat untuk membuka. Untuk melihat cara kerja termostat, bisa dilakukan dengan cara mencelupkan peranti ini pada baskom yang berisi air panas.
Teknologi termostat terus berkembang. Malahan kini sudah menginjak ke sistem elektronik yang menggantikan teknik buka katup mekanis. Pada prinsipnya kerja sistem ini masih sama dengan model mekanis, hanya bedanya sistem buka tutup diatur oleh sensor elektronik
Katup elektronik ini diklaim lebih unggul, karena dapat membuka dengan besaran yang presisi dibandingkan teknologi konvensional. Katup tidak akan membuka kalau suhu belum tepat benar menyentuh angka 82 derajat celcius. Ford memasang teknologi elektronik ini pada model sedan Mondeo. Katup termostat akan membuka atau menutup untuk mendinginkan blok dan kepala silinder berdasarkan perintah sensor panas mesin. Peranti ini dirasakan cukup efektif guna meredam panas mesin untuk mendapatkan setelan pemakaian bahan bakar yang efisien.
Pabrikan komponen Bosch mengembangkan teknologi baru yang menggantikan termostat tunggal dengan sistem katup-katup elektronik yang menyeluruh. Ini akan membuat kontrol suhu mesin lebih akurat yang mendorong performa mesin meningkat.
Disebut menyeluruh karena kerja katup mekanis yang ada dalam sistem pendingin digantikan oleh elektronik. Katup termostat dikombinasikan dengan water pump elektrik yang memakai listrik sebesar 12 volt. Seluruh sistem Bosch ini dikendalikan oleh sistem manajemen mesin keluaran Motronic. (ovi)

Perhatikan Kondisi Termostat
Sama dengan komponen mobil lainnya, termostat mempunyai umur masa pakai yang terbatas. Sebaiknya gantilah peranti termostat sebelum rusak, disarankan setiap 50.000 km. Termostat yang sudah rusak tidak bisa diperbaiki, jadi harus membeli yang baru.
Salah satu kondisi yang membuat termostat tidak dapat bekerja dengan baik adalah karat. Karat pada dinding-dinding termostat harus dihindari. Penyebabnya karena komponen ini sebagian besar memakai bahan besi. Potensi terjadinya karat semakin membesar, bila air di radiator/ pendingin kotor. Itu sebabnya, penggantian secara berkala dengan air yang steril, dapat meminimalisasi munculnya karat. Lakukanlah pengurasan air radiator minimal 20.000 km.
Untuk mengetahui kondisi termostat, mau tidak mau harus membuka dudukan alat tersebut. Bila diketahui karat pada termostat sudah telanjur menempel dan banyak, maka peranti termostat harus diganti yang baru. Pasalnya, tumpukan karat pada dinding termostat bisa membuat komponen katup tidak bekerja dan macet. Kalau macet, maka termostat tidak dapat menjalankan fungsi buka-tutup aliran air dari radiator ke mesin. Terhambatnya mekanisme buka tutup katup bisa membuat termostat selalu terbuka, atau sebaliknya, tertutup terus.
Jika terbuka, aliran air antara mesin dan radiator akan terus-menerus mengalir. Situasi ini bisa membuat mesin overcooling yang dampaknya membuat temperatur kerja mesin sulit tercapai. Sebaliknya, bila kondisi tertutup membuat aliran air antara mesin dan radiator akan terhalang. Akibatnya, pada saat air pendingin telah mencapai temperatur kerja dan mendekati titik didih, tidak dapat bertukar dengan air yang dingin. Karena tidak mendapat pendinginan, bisa terjadi overheating.
Untuk mengetahui apakah termostat masih bekerja baik, bisa dilakukan dengan cara mencelupkannya ke wadah yang berisi air panas. Sebelum memasukkan termostat, terlebih dahulu lihat tanda pada bagian atas termostat. Biasanya pada bagian ini akan tertera suhu minimal saat katup termostat membuka atau menutup. Misalnya tertulis 92 derajat celcius. Itu artinya katup akan tertutup hingga suhu tersebut. Di atas suhu itu, katup akan membuka agar air yang panas dapat bersirkulasi ke dalam radiator. 
Usahakan air panas yang berada dalam baskom berada di atas suhu yang tertulis di termostat, umumnya di atas 100 derajat celcius. Untuk mengetahui suhu tersebut, bisa memakai bantuan alat termometer atau pengukur suhu badan. Prosedur pengujian dilakukan dengan cara memasukkan termostat dan termometer ke dalam air. Kemudian lihat reaksi termostat. Jika dalam suhu tinggi, katup tidak bereaksi, maka termostat sudah rusak. Segeralah ganti yang baru. (ovi/bk)


*****

Mudah-mudahan tulisan ini menambah wawasan kita Tentang Thermostat.....dan ga ada lagi usaha untuk melepas thermostat kalau ruang mesin Panas ( skala temp diatas 1/2 )....melainkan cari penyebab lainnya ......
Anda mempunyai pengalaman tentang Thermostat.....kita Sharing Yuck.....!!


Tangerang, 24 April 2008



12 komentar:

HanunG RebeL mengatakan...

taunya termostat di dispenser hehehe..

Papanya Inez GP mengatakan...

Hehehehe.....!!
Ya, sekarang sdh nambah khan....??

HanunG RebeL mengatakan...

iya pak, terimakasih :)

Abimanyu Panca Kusuma Wachjoewidajat mengatakan...

sumpeh baru tau cara kerja termostat itu seperti router di jaringan komputer ya. saya gak tau dalam mesin ada alat yang berfungsi spt itu. btw alat ini adanya di mesin baru / lama? atau dari dulu ya selalu spt itu?

ps. makasih pencerahannya saya jadi lebih paham mesin skarang.

Abimanyu Panca Kusuma Wachjoewidajat mengatakan...

request topik bole gak? tolong bahas tentang cut-out donk. mobil abah kalo pake cut-out stelan standar maka kalo pake AC & lampu pasti pengisian agak2 minus gitu (3-5a dibawah 0). lalu katup kumparan cut-out saya setel. ada yang buat mengatur besaran keluaran daya (out) dan ada yang ngatur buat batas pemutusan (cut).

nah abah udah gedein pengisian dan cut di 15 (tapi penginnya setel cut di 5-10a gitu.. gimana ya).
kata montir kalau cut terlalu tinggi berpotensi membuat lampu/alat2 tidak awet. bener gak sih?

tolong pencerahan dari pakar mesin ;) makasih mas Zul

Papanya Inez GP mengatakan...

Semua kendaraan baik baru ( injeksi ) ataupun yang lama ( karburator ) menggunakan menggunakan Thermostat.
fungsinya yaitu utntuk mengatur temperatur diruang mesin agar tidak terjadi overheating dengan catatan radiator berfungsi dengan baik.

Abimanyu Panca Kusuma Wachjoewidajat mengatakan...

abah pake mobil tua... tuaaaa banget.. Corona 84. nah termostatnya itu cuma seperti sekrup dengan male-terminal. fungsinya utk menyambung daya utk fan. jadi kalau mesin panas (temp tertentu) fan hidup. mesin dingin (temp tertentu) fan mati. mungkin ada pernya juga, tapi alatnya kecil sekecil sekrup 18" deh. dan ada ditengah2 pipa (jadi pasti nggak mampu membelokan air).

yang abah tanyakan itu adalah alat yang ada digambar itu. kok sepertinya segede pipa coolant water ya? abah pernah liat JEROAN mesin waktu turun mesin kok gak keliatan ada alat yang berfungsi seolah bagai katup gitu. jadi model sirkulasi yang seperti mas Zul katakan "kalo mesin dingin air dari mesin dibelokan lagi ke mesin, tidak ke radiator agar segera panas, tapi kalo mesin panas katup kebuka jadi air ngalir ke radiator".

mangkanya jadi curious.. jangan2 teknologi yang mas Zul bilang itu hanya utk mubil eropa bukan jepang gitu ya?

Papanya Inez GP mengatakan...

Kalo menurut saya sih jangan terlalu gede Bah, sebab bila terlalu gede dan Abah sering bejek gas sampe 100-140kjph akan berefek buruk pada accunya....tapi tergantung juga pada accessories yg ada didalam mobil Abah kalo sound sistemnya pake power dan Subwofer serta ACnya double blower ini juga akan berpengaruh pada sistem pengisian Accu....saran saya kalo sound sistemnya masih standard lebih baik diturunin dikit lah....hehehehe....!! saya khawatir kalo cut-out sistemnya rusak pan bisa berabe ya....???

mengenai usulannya.....karena bukan expertnya permesinan maka saya hanya berani posting kalo saya pernah punya pengalaman akan hal itu.....contohnya thermostat....dulu thermostat saya lepas karena ngak ngerti.
kata montir thermostat itu dipake di negara yg ada musim dinginnya.....karena ngak terlalu ngeh ya diikutin aja.....!! sekarang kalomontir nyaranin kayak gitu no way....!!!

Papanya Inez GP mengatakan...

Kalo itu sih sepertinya sensor temperatur Bah, fungsinya untuk mendeteksi panas pada mesin, kalo temperaturnya tinggi maka dia akan mempungsikan fan radiator untuk bekerja.

Abimanyu Panca Kusuma Wachjoewidajat mengatakan...

uuppss.. lupa yah.. mobil abah kan mobil tua.. pernah sih digeber ama staff saya ampe 145kph saya udah deg2an.. bukan apa2.. takut disusul ama ban blakang sayaa .. HAUHUAHUAHUHA...
saya jarang ngebut lebih dari 100km.. apalagi kalo bawa anak istri pasti saya hanya 80kph.

hm 15a itu kegedean yah.. ya udah saya coba setel ke 5-10 gitu ngkali yah.. tapi susah banget ketemunya.. soalnya nyetel cut-out kan bermain dengan 2 kumparan. dan musti bengkok2in besi gepeng yg jadi penahannnya.. anyway thanks for your advise bro.. I appreciate that

Papanya Inez GP mengatakan...

Kalo thermostat kerjanya seperti valve dia akan membuka atau menutup juga berdasarkan temperatur air coolant atau air pendingin

Abimanyu Panca Kusuma Wachjoewidajat mengatakan...

oooohh?????.. alat itu beda ya dengan termostat ... halllaahhh... bodohnya abah.. selama bertahun2 abah kita itu yang namanya termostat.. AHUHAUHAUHAUHUHA...... lantaran urusannya sama2 bermain suhu abah kira itu binatang yang samaaa hUAHUAHUAHUA...

thanks bro.. jadi gak bodo lagi skarang.. :))