Jumat, 30 November 2007

Mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP )

Rating:★★★★
Category:Other
لسلام عليكم و رحمة الله و بركاته


Mendengar “ Kata pajak “ saja sudah ga demen apalagi ngurus pajak, plus bayar pajak….wah super-super ga demen deh…..!!!
Kebayangnya ya....kalo ngak ribet....keluar uang...ngantri....ngadepen petugas yang ga ada senyumnya......dan apa saja lah yang ga enak......!!!
Itu baru dari sisi Pelayanan dan prosedur, belum lagi uang yang kita bayarkan sebagai pajak dikorupsi oleh petinggi2 negara yang notabene Abdi Negara dan Abdi Masyarakat atau lihat kondisi disekitar kita; jalan rusak, macet, banjir dst...dsb.....!!

Secara sadar atau tidak, kita sebetulnya sudah membayar pajak secara tidak langsung : kalau anda perokok, cukai pada rokok tetera 40% + Rp 7 perbatang. Artinya jika rokok yang anda hisap harganya Rp 9.000,- dan isinya perbungkus 16 batang maka secara tidak sadar anda membayar pajak Rp 5.288 atau 58.8%, gila ga tuh.....!!
Padahal sipembayar pajak yang baik ini, kalau menikmati rokoknya harus menyingkir ditempat yang kurang menyenangkan atau bahasa lainnya dipojokkan.....( nasib seorang perokok dan pembayar pajak yang baik )....ga usah dilingkungan umum...dirumahpun kita selalu diomelin kalo ngerokok didalam rumah yang ketika itu ada anak2.......wah jadi ngelantur bicara masalah rokok nich......!!!
Selain dari itu juga kalo kita belanja di supermarket atau di toko2 kecil, maka akan tertera PPN sebesar 10%, bila kita suka bepergian juga dikenankan Pajak Airport Tax, bila kita melakukan Transaksi Jual apa saja dikenakan juga Pajak, Terus ada Pajak PBB, Pajak kendaraan Bermotor....dsb....!!

Sebetulnya Pajak yang kita bayarkan, itu tujuan mulianya ya untuk pembangunan sebuah bangsa, baik itu pembangunan secara Fisik ataupun untuk mengaji Abdi Negara dan Abdi Masyarakat tadi ( Pegawai Pemerintah ), bagaimana sebuah pemerintahan bisa berjalan kalau tidak punya Dana. Sebetulnya sumber dana dari suatu Negara atau Pemerintahan itu ada banyak sumbernya diantaranya yaitu itu Penerimaan Pajak, Tahukah anda Target Penerimaan Pakaj untuk Fiscal tahun 2007 adalah Rp 489,9 Trilyun atau secara total Penerimaan Pajak menyumbang 71% dari total penerimaan Negara.

Di Negara kita sejak beberapa tahun yang lalu dan bahkan untuk kedepan Derektorat Jendral Pajak dibawah naungan Departemen Keuangan di Genjot sedemikian rupa sehingga menghasilkan Pendapatan dari Objek Pajak yang tinggi, karena apa,....??? ya untuk membangun lah...baik Fisik ataupun untuk menaikkan Gaji Pegawai Pemerintah supaya tidak ada Korupsi ( teorinya ).. ataupun untuk membayar Hutang....Ihh serem deh kayaknya........tapi apa boleh buat...right or wrong is my country.....beban ini harus kita tanggung bersama.....supaya pemerintahan kita menjadi Kuat ( dgn tidak ada korupsi tentunya ), Pembangunan Fisik dapat terlaksana dengan berkesinambungan sehingga tidak ada lagi Provinsi yang akan memisahkan diri....dan pembayaran Hutang bisa lancar hingga lunas.....Amin.....!!

Nah berdasarkan itulah ada sebuah keinginan dan kesadaran dari diri saya secara pribadi untuk memiliki NPWP, sebetulnya sih Pajak pengasilan sudah dibayarkan oleh Perusahaan tempat saya bekerja,....tapi perusahan akan membantu dalam proses pemilikan NPWP Pribadi.

Pas Field Break tanggal 29 November 2007 Jam 09:30 kemaren saya datang ke Kantor Pelayanan Pajak Tangerang di Jalan Satria Sudirman. Saya datang langsung dan nanya sama Petugas Security, Pak untuk mengurus NPWP dimana....?? petugasnya dengan ramah menjawab; di lantai satu Pak, Bapak lewat sini dan masuk ke ruangan adanya disebelah kiri.....wah dalam hati Sopan juga ya tuh Petugas.... ( Maklum baru pertama masuk kekantor Pajak ).

Dengan mengikuti petunjuk Satpan saya masuk keruangan yang lumayan lega, dengan kursi tunggu yang tertata dengan baik dan di bagian depan ada Sofa yang lumayan empuk, saya langsung menemui petugas yang ada disana yang kira-kira berumur 45 Tahunan.....selamat pagi Bu...!! saya mau ngurus NPWP ini data yang saya punya :

1. Photo Copy KTP
2. Photo Copy Keluarga
3. Photo Copy SPT Tahunan ( Tahun 2006 ).

Ok, data Bapak sudah cukup, tapi pada saat Bapak mau ngambil SKT ( Surat Keterangan Terdaftar ), Bapak harus membawa kartu NPWP yang hari ini saya akan proses serta Surat Keterangan Jabatan/ Pengangkatan dari Perusahaan Bapak……wah ini nich…maksudnya apa ( dalam hati )….maksudnya Bu….saya sedikit bertanya….??? Ya kemudian Si-Ibu menjelaskan .....bla…..bla…..bla, langsung saja saya bicara dengan tekanan yang agak tinggi........Ibu saya kesini karena sudah di guide oleh Petugas yang mengerti Pajak di bagian Finance, bahwa saya hanya disuruh membawa ketiga persyaratan ini dan tidak ada surat seperti yang ibu maksud......akhirnya denagn sedikit argumentasi yang rada tinggi ....Ibu petugas pajak mau menerima juga.

Setelah itu saya dikasih Formulir untuk diisi, Pak nanti bapak cukup isi pada nomor yang saya lingkari ......ya sudah saya isi tuh Formulir lalu saya tandatangani dan kemudian saya serahkan kembali ke Ibu tadi......ok, silahkan bapak tunggu....saya akan proses ini formulir kata Ibu...!!
Sambil menunggu saya memperhatikan kondisi disekitar, ternyata bukan hanya saya yang berbicara dengan aksen dan tekanan yang agak keras…..malah ada juga yang jauh lebih keras lagi, tapi bukan mengurus NPWP…..entah mengurus pajak apa saya kurang begitu memperhatikan.

Setelah 15 menit saya menunggu, akhirnya saya dipanggil dan dikasi kartu yang ukurannya persis sperti KTP model lama, yang didalamnya tertera No NPWP, Nama dan alamat rumah saya. Ini kartu Bapak dan besok bapak datang lagi kemari untuk mendapatkan SKT ( Surat Keterangan Terdaftar ), Wah sebentar amat ya....lumayan juga nich....bayangan saya sih...sekitaran 2 jam tapi malah 15 menit….???

Besoknya Hari Jum’at saya dating lagi ke kantor tersebut untuk mengambil SKT dan petugas langsung memberika SKT ke saya….tapi petugasnya bukan Ibu kemaren….petugasnya Laki-laki berumur kira-kira 45-47 Tahun.
Dalam Hati Kok Petugasnya Tua-tua amat ya….bukannya Petugas yang masih muda Cewek apalagi Bening …..Hehehehehe…..!! seperti petugas di Bank-bank Pemerintah/ Swasta yang ada.
Terus saya Tanya ke petugas masalah SPT Tahunan yang akan saya terima, nanti akan kita kirim ke kerumah Bapak…..dan jawaban lainnya yang saya kurang begitu mengerti….maklum belum pernah sebelumnya sih….dalam hati ntar kalau sudah masuk kerja saya akan Tanya ke petugas Finance tempat saya bekerja…..supaya pengetahuan saya tentang pajak akan lebih baik lagi…khususnya masalah NPWP ini.

Setelah mendapatkan SKT saya duduk diruangan itu untuk membaca SKT tersebut dan memperhatikan kondisi ruangan yang lumayan rame sambil memperhatikan kondisi sekitar saya. Dalam hati saya….kalau saya jadi pejabat Tinggi ( atasan di kantor Pajak ini )….saya akan benahi personil petugas pajak yang melayani Masyarakat disini :

1. Petugas yang melayani adalah petugas yang masih muda, enerjik, bening kalau bisa…dan petugas ini bukan pegawai negeri yang permanent tapi Petugas yang Third Party ( yang sifatnya Kontrak )…dia saya tugaskan untuk melayani masyarakat yang sebaik-baiknya dan sesopan sopannya…sehingga kalau dia ketus..menyulitkan atau mempersulit dalam hal pelayanan saya akan pecat dia….toh dia petugas yang tidak permanent…..tapi kalau pelayanannya bagus….maka setelah 3 tahun saya akan angkat dia jadi karyawan tetap dan ditempatkan dibagian lain atau tetap di bagian pelayanan, sehingga bila suatu saat nanti kalau dia sudah jadi pimpinan atau petinggi di Perpajakan dia akan mengeri benar cara melayani Masyarakat…..setuju ga….????

2. Ruangan ini akan saya Rombak….saya akan sediakan TV…..mejanya engak seperti ini memanjang …tapi meja bulat/ meja biasa yang memungkinkan kita berhadapan langsung dengan petugas untuk menanyakan hal2 yang belum kita ketahui tentang Pajak, sehingga tidak ada Gap antara Petugas dan Pembayar Pajak.

3. Didalam ruangan ini akan saya sediakan air minum khusus untuk Pembayar pajak, sebagai tanda terimakasih Pemerintah atas pembayar pajak.

4. Saya akan Bebaskan semua kendaraan yang masuk khusus bagi pembayar pajak.. jadi tidak dikenakan biaya Parkir.

5. Dimeja Petugas Pelayanan Pajak saya kasih Nama Pelakat untuk yang bertugas, sehingga pembayar pajak akan mengetahui siapa nama karyawan yang melayaninya, dan kalau ada hal-hal yang kurang menyenangkan akan dapat dilaporkan melalui kotak saran yang tersedia.

Eh, Pas ngelamun memikirkan apa yang saya perbuat jika saya jadi pimpinan dikantor ini, saya mendengar ada Bapak2 adu agrumen sama petugas Pajak….entah debat kusir masalah apa, saya juga ga tahu, tapi tensi bicaranya tinggi sekali….sampe petugas satpam datang untuk menenangkan keadaan……Waduh…ampun deh……( dalam hati )…..!!!!


Tapi jangan terlalu pesimistis terhadap kondisi diatas Rheinald Kasali dalam bukunya ‘Change’ menukil kata mutiara ‘Good is the enemy of Great’, - menyatakan kondisi seolah-olah bagus adalah musuh menuju kejayaan…..setuju ga….?????
Nah kalau bagian Pelayanan yang merupakan ujung Tombak penerimaan Pajak tidak Mau Berubah seperti yang ditulis oleh Engkong Rheinald Kasali …” Apa Kata Dunia “ ya……?????!!!!!

Anda mempunyai Pengalaman dalam hal mengurus Pajak, Baik itu NPWP, PBB atau yang lainnya….kalau ada kita sharing yuck…….!!!!

Penjelasan masalah pajak silahkan Klick disini :
1. http://www.pajak.go.id/
2. http://tekads.multiply.com/




Tangerang, 30 November 2007.





Kamis, 29 November 2007

Kehilangan Sepeda

Rating:★★★
Category:Other
لسلام عليكم و رحمة الله و بركاته



SepedaPernahkah anda mengalami hal seperti ini, kalau anda belum pernah mengalaminya, anda termasuk orang yang beruntung, tapi kalau anda pernah mengalaminya anda juga harus mensyukurinya karena baru sepeda yang diambil bukan barang lain yang lebih berharga.
Tapi kalau anda pernah mengalami hal seperti ini sampai dua kali, ya kita hanya bisa mengelus dada, mungkin ini yang terbaik buat kita untuk saat ini.

Pertengahan April tahun 2006 saya pernah kehilangan sepeda anak saya ketika diparkir di dalam pekarangan rumah, dan pagar rumah tertutup tapi tidak terkunci, ketika itu istri saya sedang menyeterika diatas, istri saya sebetulnya mendengar ada suara garasi pagar dibuka, tapi kurang begitu ngeh akan ada pencuri, dan tak berapa lama kemudian turun untuk memastikan siapa yang membuka pintu pagar dan saat dilihat sepeda sudah tidak ada lagi….alias dibawa kabur pencuri.
SepedaSayang bener rasanya kehilangan sepeda, itu sepeda saya beli saat ulang tahun anak saya yang ke enam pada tahun 2002.


Dua Sepeda yang Pernah Hilang

Dua bulan setelah kejadian itu, saya beli sepeda baru untuk kedua anak saya ukuran 24 dan 20 kalau ga salah. Lumayan bagus tuh sepeda, karena saya puas dengan performa sepeda sebelumnya yang hilang, saya juga belikan kunci sepeda supaya tak terulang lagi kehilangan sepeda.
Sepeda yang kecil akhirnya dipakai anak saya yang pertama untuk pergi kesekolah, sedang sepeda yang besar saya pake sendiri dan saya pikir bila anak saya sudah besar nanti baru bisa dipakai mereka.
Karena temannya anak saya ada yang berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda, timbul keninginan anaka saya untuk berangkat ke sekolah dengan menggunakan sepeda, saya pikir Alhamdulillah nich mau mandiri menggunakan sepeda, untuk berangkat dan pulang sekolah.

Eh, lima bulan kemudian sepeda ini pun hilang digondol maling, biasanya sih sepedanya terkunci, tapi karena sering kali kehilangan anak kunci , akhirnya dihari yang naas itu sepeda itu tidak terkunci, istri saya juga bingung sebetulnya ada banyak sepeda yang parkir disitu dan yang diambil hanya sepeda anak saya.
Bisa juga tuh Pencuri nyari sepeda yang bagus, pikirku dalam hati....apes buanget deh....!! Pikiran pertama istri saya sih dipinjem oleh temannya, tapi tak satupun yang mengaku dan memang tak dipinjam, ya udah lapor sama satpam yang bertugas...petugas pun memastikan bahwa dia juga tidak tahu.......!!

Dengan mengelus dada, akhirnya saya bilang sama istri....ya udah mungkin harusnya memang begitu kali, diiklasin aja.....tapi coba dekatin kepala sekolah supaya melakukan usaha-usaha pengamanan supaya kejadian tersebut tidak terulang pada sepeda lainnya, dan Alhamdullilah usulan tersebut diperhatikan oleh kepala sekolah, penjagaan diperketat setiap pengendara yang masuk sekolah diberi kartu dan saat keluar kartu dikembalikan ke Security.

Sepeda Sepeda

Beli Sepeda baru sepasang

Setelah kehilangan sepeda yang kedua, istri menyarankan agar membeli sepeda dengan kwualitas yang biasa aja, selain harganya murah juga kalau kehilangan lagi tidak begitu sakit katanya.....ya udah naset tersebut saya patuhi.
Kita beli sepeda baru dengan ukuran 20, untuk anak pertama dan kedua, dan itu dipake oleh anak saya untuk berangkat dan pulang sekolah setiap hari kecuali pada saat hujan, mereka pergi dianter kesekolah.

Syukur Alhamdullilah, sampe sekarang sepeda itu tidak hilang lagi, tapi masalah lain timbul anak kedua sudah malas menggunakan sepeda untuk berangkat kesekolah dengan alasan sepedanya berat goesnya.....saya sudah kasih Grease pada bagian yang berputar tapi masih saja ga mau.....ya udah kalo ga mau...perginya dianter aja, saya bilang.....sedangkan anak pertama tetap menggunakan sepeda, hanya waktu-waktu tertentu aja kadang dia malas pergi sekolah dengan menggunakan sepeda.

Sepeda Sepeda

Beli sepeda yang biasa digunakan untuk pergi sekolah, Alhamdulillah ga Hilang Lagi

Kedua sepeda yang hilang diatas terjadi pada saat saya ga ada dirumah, kadang saya berpikir adakah orang yang memang mengicar sepeda punya anak saya, Waullah hualam saya ga tahu. Yang saya tahu sepeda yang hilang tersebut sepeda yang bagus sedangkan sepeda yang ada sekarang sepeda yang menurut saya KW2 dan itu tidak dicuri.
Satu hal lagi kedua kejadian ini tidak saya laporkan kepihak yang berwajib, dengan alasan takut ribet dan takut pula kehilangan yang lebih besar lagi.
Saya hanya bisa berharap mudah-mudahan Allah memberikan kesadaran kepada orang yang mengambil sepeda tersebut untuk disadarkan akan perbuatannya yang merugikan orang lain, dan kami sekeluarga diberikan kelapangan rezeki dan kesabaran, that all....!!

Apakah anda pernah mengalami hal yang sama, seperti yang pernah saya alami.....??
Apakah anak anda kesekolah dianter atau berangkat dengan menggunakan sepeda..??
Apakah anda Khawatir bila anak anda berangkat dengan menggunakan sepeda karena harus melewati jalur utama yang ramai.....???

Sharing yuck..........!!!!


Tangerang, 29 November 2007


Selasa, 27 November 2007

Ulang Tahun Mohammad Ray Pangestu


Hari ini kita sekeluarga merayakan secara sederhana Ulang Tahun Anak Kedua Mohammad Ray Pangestu, tak terasa sudah 10 Thaun ini anakku yang kedua ini.
Bila mengingatnya, saya senyum-senyum aja ....ada rasa Syukur dan ada pula rasa bersalah....karena dari sejak Hamil hingga melahirkan, terasa kurang buanget perhatian terhadap anakku satu ini......hal ini disebabkan karena waktu itu tengah sibuk menyelesaikan tugas kerja....dari senin hingga sabtu....sering kerja terus...sehingga kadang terlupakan hal2 kecil terhadap keluarga baik terhadap istri ataupun terhadap buah hatiku satu ini.

Tapi Syukur Alahamdullilah, ketika semuanya berlalu proses berikutnya pun berjalan ibarat air yang mengalir tapi pasti ketujuan, hal-hal yang positif banyk kami peroleh secara tak terduga.....!!
Demikian juga dengan anakku pertumbuhannyapun, boleh dibilang bagus....lagipula anakku satu ini tidak rewel atau cengeng.....gampang sekali menidurkannya dan merawatnya.....hingga usia 3-5 tahun, mandiri sekali kelihatannya......!!

Tidak merepotkan, mesipun memang repot karena antara anak yang pertama dan kedua berbeda 15 bulan, jadi bisa dibayangkan repotnya....tapi untunglah karena anaknya yang tidak rewel/cengeng..banyak membantu istriku dalam melakukan kegiatan sehari-hari, pokoknya ada mainan yang dia pegang...dia akan tenang dan bermain sendiri.

Saya ingat ketika itu lagi rame-ramenya power ranger....nah saya belikan mainan itu, dia senang sekali memainkannya.....menjelang tidur mainan itu salalu ada disampingnya.....dan dia akan tidur dengan sendirinya.......!!
Tapi jangan harap dia bisa tidur kalau salah satu mainan yang dia punya hilang, wah bisa berabe....dia akan cari sampe ketemu.....dan kalau tidak ketemu dia pasti tidak mau tidur dan pasti akan nangis......!!
Bahkan sampe sekarang, suka sekali membeli mainan dibandiingkan dengan jajan makanan, tapi sayang kurang bisa merawat....bila bosan dia akan tinggalkan mainan itu dan beralih kemainan lainnya yang menarik.

Intress lainnya, paling suka membuat mainan dari kertas/ kotak atau apasaja ...dia buat sperti yang dia suka, dan nanti dia pamerkan keteman-temannya, hingga teman-temannya pun mengikutinya.......selain dari itu suka juga membongkar mainan yang dia punya untuk melihat apa daleman dari mainan itu...setelah dia bongkar dan mengetahui isinya, biasanya dia ceritakan....ada banyak obeng....gunting atau alat perkakas saya yang dihilangkannya........dasar anak2.....!!!

Selain dari itu ada hal positif lainnya yang dimiliki yakni merawat dan menjaga mamanya ketika sakit, ....kalau mamanya sakit dan kebetulan saya sedang tugas diluar kota, pasti anak yg kedua ini merawatnya.....aduh kadang saya terharu melihat tindakan terpuji yang dilakukan.

Kekurangannya.....lambat dalam melakukan sesuatu.......apa saja baik itu makan, mandi.....dsb......makanya dia selau tertinggal bila melakukan sesuatu....!!

Kalau ditanya, Ray kalau sudah gede mau jadi apa, dia bilang mau bongkar mesin atau memperbaiki alat yang rusak......seperti papa, hal itu memang kadang saya ceritakan pekerjaan yang saya lakukan ditempat kerja.....kalau ada Videonya saya perlihatkan keanak-anak saya.....yg lainnya ga terlalu tertarik....tapi yang satu ini..tertarik bahkan sampe selesai filmnya.
Ada banyak materi training saya punya, baik itu safety, pengeboran OffShore dan Onshore...Tipe mesin-mesin, sistem pengontrolan dan proses......dsb.....dan kalau lagi libur saya suka perlihatkan itu ke anak-anak saya, biar mereka tahu kondisi kerjaan saya.

Dalam hatiku mudah-mudahan ya Nak cita-citamu tercapai.....Amin...!!!
Ray Belajar yang rajin ya.....Selamat Ulang Tahun......!!




Sabtu, 17 November 2007

Programmable Logic Controllers


Learning Outcome
Upon successful completion of this module, the student will be able to describe the major components of programmable logic controllers (PLCs), their basic functions, and the types of tasks they perform.
Enabling Objectives
The student will be able to:
(a) Define the basic PLC applications.
(b) Define discrete-state process control.
(c) Define the sequence of events.
(d) Define flow charts in terms of the sequence of events.
(e) Define ladder logic as applied to control the sequence of events.
(f) State how to program the PLC using ladder logic.

INTRODUCTION

The majority of industrial process control installations involve more than simply regulating a dynamic variable, such as the pressure in a vessel or the level in a tank These simple control situations have applications in industry and are referred to as continuous control. There also are a great many processes in industry in which it is not a variable that has to be controlled, but a sequence of events. For example, a certain startup sequence must be followed before a boiler can run continuously. This startup sequence is made up of many discrete states, each discrete state specifying a condition of the process. An example would be the sequence for purging a boiler: dampers fully open, gas valve off, fan running, and so on.
Programmable logic controllers (PLCs) were originally designed to control processes that required a sequence of events to be followed. Today, PLCs have advanced to the stage of being incorporated in SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) systems, continuous control systems, and the like. However, for an introductory look into the operations of a PLC, this module will concentrate on discrete control, using PLCs to control a sequence of events.

COMPONENTS OF A PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

For the purposes of this discussion, the major components of a typical PLC will be broken down as follows:
1. Definition of inputs/outputs.
2. Sequence of events.
3. Flowcharts of the event sequence.
4. Ladder logic.
5. Programming a PLC.
Inputs/Outputs
PLCs are capable of inputting information from the process, and based upon theinformation at a particular point in time, generating a control signal. Fig. 1 shows a block diagram of the I/O (inputs/outputs) of a typical PLC.



Figure 1:
Inputs/Outputs
of Typlical PLC

The following terms are commonly used in the industry:
DIs - Discrete inputs are signals which have only two positions; for example, open/closed or on/off.
Als - Analog inputs are ever-changing signals, such as temperature. The temperature can be any value between its upper and lower range.
DOs - Discrete outputs are the control signals for devices which have only two positions; for example, to turn a pump on or off.
AOs - Analog outputs are ever-changing signals which control the process. An example is the control of a valve to perhaps 30% flow, or some other value between its upper and lower range.
It should be noted that the remainder of this module concentrates on the use of DIs and DOs. Other I/0s are also available on some PLCs, but the I/0s summarized in Fig. 1 make up the majority of PLC points.

Sequence of Events

Fig. 2 shows a schematic diagram of a simple boiler, illustrating the points to be monitored and controlled.




Figure 2: Boiler Schematic

LS - Level switch low(drum level low)
GH - Gas high pressure
GL - Gas low pressure
DS - Damper fully open (proof)
FS - Flame status
IC - Ignition control

The startup sequence for a boiler of this type is as follows:
  1. Receive the start signal.
  2. Check gas pressure high and low; if high or low, abort.
  3. Check drum level; if low, abort.
  4. Open dampers fully, if they fail to open, then alarm.
  5. Start combustion fan.
  6. Wait 30 seconds (the time could vary).
  7. Position dampers to minimum fire position.
  8. Start ignition
  9. Open gas pilot valve.
  10. Check for flame. If flame does not establish itself within 6 seconds, alarm and proceed with post purge.
  11. Everything is normal; the pilot is established and the boiler can operate under another control system, such as modulating control.
Fig. 3 is a block diagram of a typical PLC, showing the same I/O points.




Figure 3:
A Typical PLC

These I/O points are hardwired into the PLC and, under static conditions, do not change. The sequence of events listed has to be entered into the PLC, so that the PLC can control the boiler. Flow charts may be used in order to define the sequence of events into a logical flow.
Flowcharts
Flow charts are used to describe the sequence of events, to eliminate the possibility of ambiguities, and to more precisely document these sequences. Flow charts basically consist of three symbols, as shown in Fig. 4.




Figure 4:
Three Symbols

 Although there are many sophisticated types of flowcharts and symbols, the symbols listed in Fig. 4 are adequate to describe the boiler example covered in this module. A suitable flow chart describing the boiler’s sequence of operations is shown in Fig. 5. This flow chart clearly defines the sequence of operations as started in the English language description. This flow chart now has to be described in terms that the PLC can understand, namely ladder logic.




Figure 5:
Flow Chart of
Boiler Startup

Ladder Logic
Ladder logic, or ladder diagrams, are used extensively when programming PLCs, but these are not the only method of implementing control sequences. Since it is so widely accepted, some of the simpler tasks performed by ladder logic will be described. The symbols that will be used to implement the boiler example are listed in Fig. 6.


Figure 6:
Symbols

Rather than discuss the design methods used in developing ladder logic circuits, we will look at a suitable ladder logic diagram which could be used to control the boiler example. It is not intended that students understand the ladder logic completely, but rather that the student be exposed to the concepts of ladder logic. A suitable ladder logic diagram for the boiler control is shown in Fig. 7.





Figure 7:
Ladder Logic Diagram

Programming and Using a PLC
Now that the sequence of events has been defined in terms of ladder logic, this has to be transferred into a PLC. Fig. 8 shows the connection of a PLC programmer to a PLC. A PLC programmer is a device which connects to the PLC so that someone can enter the ladder logic directly into the PLC.
Various forms of PLC programmers exist, but the point to note is that some physical device must be used to configure or program the PLC to carry out the proper sequence of events. The sequence can be altered any time a PLC programmer is connected. Normally, however, after the ladder logic has been entered, the PLC programmer is disconnected and the PLC is left to operate the process. Hence the PLC now becomes a dedicated controller. Under normal conditions, the PLC operates the process (in this case, the boiler) from the I/O points and the boiler start switch. PLCs are not limited to controlling a single process but can, if need be, control several processes at a time.




Figure 8:
Connection of a PLC
Programmer to a PLC

Photo Kenangan Masa SMA Dulu




Tahun 1984 - 1987 adalah masa dimana saya duduk dibangku SLTA, tahun 2002 saya pernah mengunjungi sekolah SMA Negeri 4 Palembang, dan bukan main ada banyak perubahan yang terjadi. Kala itu saya termasuk anak yang boleh dibilang semau gw....!!!

Tapi Untung bisa lulus......tapi biar belajar sesukanya.....kegiatan Vokal Group dilakoni....karena disana ada Hiburan dan sedikit hura-huranya......Beberapa kali dapet juara dalam hal Vokal Group tingkat Kodya Palembang, sehingga pada akhirnya kami mengisi acara untuk Vokal Group di Stasiun Televisi Palembang pada Tahun 1987. Selain dari itu juga pernah mengikuti Lomba Sari Tilawah Tingkat SLTA di SMA Binawarga dan Alhamdullilah dapat juga Juara Harapan 1,
Serta sering juga mengikuti Lomba Baca Puisi tapi belum kebagian juara untuk lomba Baca Puisi.
Ah, itulah Potret masa lalu.....yang kadang kalau lihat anak2 seusia sekolah suka nongkrong di jalan....kadang saya teringat masa lalu saya dulu......!!






























Kamis, 08 November 2007

Bila Anda mempunyai Masalah dengan Radiator Kendaraan Anda

Rating:★★★★
Category:Other
Prinsif Kerja Radiator

RadiatorSistem pendingin mesin ada 3, yaitu melalui Air pendingin ( radiator), Udara dan Minyak pelumas, peran radiator dalam sistem pendingin mesin sangat penting. Seiring dengan waktu, radiator pun bisa bocor. Penyebab utamanya karena korosi atau karat ataupun terjadinya Krak sehingga aliran air terhambat. Khusus untuk bahan fiber, penyebab lainnya adalah panas dan tingginya tekanan air di radiator. Karat bisa timbul kalau air radiator kotor, sedangkan Krak bisa juga karena pemakaian Coolant yang kurang bagus atau air yang digunakan adalah air ledeng/ pam atau air sumur. Penggantian secara berkala dengan air yang steril dapat meminimalisasi kemunculan karat/ krak.

Sistem pendingin air terdiri dari beberapa komponen, yaitu water jacket, pompa air, radiator, thermostat, kipas, dan selang air. Secara sederhana, mekanisme kerja sistem pendingin mesin mobil bisa dibagi menjadi dua, saat mesin dalam kondisi dingin dan panas. Bila mesin masih dalam keadaan dingin, pendingin diberi tekanan oleh pompa air dan bersirkulasi. Saat itu thermostat masih tertutup, sehingga cairan bersirkulasi melalui selang bypass dan kembali ke pompa air.



Radiator Cooling System & Cap radiator & Vacuum Valve

RadiatorLain lagi kalau mesin dalam keadaan panas. Setelah mesin menjadi panas, thermostat terbuka dan katup bypass tertutup dalam bypass sirkuit. Cairan yang bersuhu panas di dalam water jacket menyerap panas dari mesin kemudiann disalurkan ke radiator. Di radiator, cairan panas tersebut didinginkan dengan kipas dan putaran udara karena gerak maju kendaraan. Cairan yang bersuhu normal kemudian disalurkan kembali oleh pompa air ke water jacket.

Peranti radiator berfungsi mendinginkan cairan yang telah panas, setelah melalui water jacket. Radiator terdiri dari tangki air bagian atas (upper water tank), bagian bawah (lower water tank) dan radiator core pada bagian tengahnya. Cairan pendingin masuk ke upper tank dari selang atas (upper hose). Bagian tangki atas dilengkapi dengan tutup radiator (Cap ) untuk menambah air pendingin. Selain itu juga dihubungkan dengan slang ke resevoir tank sehingga air pendingin atau uap yang berlebih dapat ditampung. Khusus tangki bagian bawah dilengkapi dengan outlet dan keran penguras.

Untuk mendapatkan efek pendinginan yang lebih baik, maka perbedaan suhu antara udara luar dengan suhu air pendingin dalam radiator haruslah besar, dengan mempergunakan tutup radiator. Didalam tutup radiator terdapat relief valve atau klep relief dan vacum valve atau klep vakum yang mengatur agar tekanan dalam radiator tidak lebih dari 1 atmosfeer (atm) dan air mendidih dalam radiator diatas 100oC
Relief valve atau klep relief mempunyai fungsi untuk membuang kelebihan tekanan dalam radiator, bila telah melewati batas tekanan yang ditentukan oleh pabrik. Sedangkan vacuum valve atau klep vakum mempunyai fungsi untuk menyamakan tekanan di dalam radiator dengan tekanan udara luar, apabila suhu air pendingin dalam radiator turun sampai dibawah titik didihnya

Air Radiator Berkurang
RadiatorSaat pulang dari Field Break kemaren ketika memeriksa Air radiator ternyata kondisi air di dalam radiator berkurang, dan langsung saja radiator saya tambahkan air hingga penuh lalu tepian radiator saya bersihkan, setelah bersih dan mesin dinyalakan ternyata ada rembasan pada Klem radiator yang menghubungkan Plastik/Fiber dengan kisi-kisi radiator ( Heat Sink ), karena tak mau ambil resiko saat digunakan atau selama dalam perjalanan, maka kendaraan saya bawa ke Bengkel Radiator yang memang sudah menjadi langganan saya sejak tahun 1997.

Saya Pernah mengalami hal yang kurang bagus dengan Radiator dimana pada bulan Juni 2002 ketika kembali dari mengkhitankan anak Pertama dan Kedua di Palembang, ketika melewati Lampung Utara menuju lampung Tengah, temperatur Mesin Overheating dan mesing seketika itu juga mati, di cap mubil keluar asap mengepul.......coba bayangkan di desa yang terpencil dan tidak ada bengkel kami mengalami hal seperti itu.
Tak ada jalan lain selain mengisi tanki Radiator dengan air yang baru yang ketika itu ada sungai kecil dipinggir jalan, selanjutnya setiap 100-200 meter kami berhenti untuk menambah air.....hingga Alahamdulillah kami menemukan Bengkel radiator setelah perjalanan 2 Km menuju lampung Tengah.
Radiator

Kebecoran Radiator ( ada Rembesan Air ) & Pelepasan radiator dari Frame

Kembali ke masalah radiator tadi, setelah sampai di Bengkel radiator diidentifikasi penyebab kebocoran diusulkan oleh montir untuk dibongkar dan diganti Penutup Bagian atas ( cover ) yang kebetulan terbuat dari Plastik/ Fiber, dan dia menyarankan untuk diganti yang kebetulan cover tersebut sudah dia buat dari kuningan dan ready stock, tapi perlu dimodifikasi lagi untuk tutup radiator karena terlalu pendek ( tidak sama dgn originalnya Hyundai ).
Dalam Hal Penggantian Cover dari Plastik ke Kuningan, memang ada perbedaan presepsi dalam hal ini, ada yang menyarankan agar tetap Plastik sehingga bila terjadi Overpressure yang kalah adalah Plastiknya ( Plastik Pecah ), tapi bukankah kuningan juga disolder ( dipatri ), jadi bila ada masalah overpressure maka solderannya juga akan pecah....? dan dibagian bawah juga masih orisinil terbuat dari plastik bila terjadi juga pressure maka yang diharapkan pecah duluan dibagian bawahnya ( ngak la ya ....?? pressure yg tinggi khan dibagian atas ).....atau Tutup radiator yg melompat bila tekanan radiator lebih dari 1,0 Kg/cm3 ( Cap range : 0.9 ), nah alasan ketiga ini yang memungkinkan saya untuk mengambil kesimpulan bahwa penggantian cover atas radiator dengan bahan dari kuningan.

Pelepasan radiator pun dilakukan oleh Montir, dan tingkat kesulitan dalam pelepasan radiator ini cukup lumayan karena harus melepas cover/ tanduk bagian depan dari kendaraan, sembari diguyur hujan tetep aja pelepasan radiator bisa berjalan sesuai rencana, dan saya tak perlu kecewa karena ternyata kijang Inova pun casenya sama dengan Hyundai Santa Fe, cover depan harus dibuka juga....hehehehe....!!

RadiatorSetelah semua dibuka dan Cover Fiber dari Radiator dibuka ditemukan adanya retak pada Cover, dan selanjutnya sesuai dengan rencana cover plastik/ Fiber diganti dengan Cover Kuningan Made in ” Subur Radiator ”.
Setelah dilakukan Overhaul dan pembersiahan terhadap semua kisi radiator dengan alat yang sederhana, maka pemasangan coverpun dilakukan dan hasilnya lumayan bagus dan kuat, dan setelah dilakukan pengetesan kebocoran radiator setelah perbaikan dan hasilnya tidak ada kebocoran maka radiator siap untuk dipasang kembali.
Saya memang tak berani garantee seberapa kuatkah radiator yang di rekondisi, tapi berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami sampe 2 tahun belum ada masalah pada radiator yang diperbaiki atau direkondisi, hingga pada akhirnya mobil tersebut saya jual.
Untuk kali ini mungkin akan saya amati, berapa lama akan bertahan, Insya Allah tentunya.




Unit Radiator yang sudah dilepas & Pembersihan Sirip Pendingin

Radiator
Kenaikan temperature lebih dari setengah scale

Hal-hal yang perlu anda perhatikan, kendaraan anda sering terjadi kenaikan temperatur pada mesin lebih dari setengah :
1. Periksa Air didalam radiator apakah Berkurang....? kalau berkurang cukup segnifikan berarti ada kebocoran ==> Periksalah setiap joint Connection Radiator ( Klem, Penutup Drain, Tutup Radiator dsb ) dan periksa apakah ada retak atau kebocoran pada kisi radiator ==> agar intensif bawalah ke bengkel Radiator terdekat.

2. Kalau tidak terjadi pengurangan pada air radiator, ada hal yang perlu diperhatikan ;

a. arah Periksa Arah putaran Fan Radiator dengan menggunakan Tissue putaran fan harus ke arah mesin jangan sampai terbalik. Kalau terbalik coba balik connection cable yang ke arah Fan, setelah dibalik maka putaran Fan akan kebalikan dari putaran pertama tadi.

b. Kalau Periksalah Fan Radiator tidak bekerja atau On saat termostart bekerja Fuse atau Sengkring dari Fan, kalau Fusenya bagus berarti Fan Radiator coilnya sudah lemah atau Carbon Brushnya sudah Aus.....atau mungkin terjadi kemacetan pada Bearing Fan.....lakukan pemeriksaan kebengkel dinamao untuk memastikan Fan masih bisa digunakan lagi atau tidak.

c. Kalau semua bekerja tetapi Fungsi pendingin Radiator tidak bekerja seperti yang diharapkan, maka periksalah Radiator anda di Bengkel radiator.....kemungkinan radiator anda sudah kotor dan perlu dilakukan overhaul untuk membersihkan dan merekondisi radiator.

Tips Perawatan Radiator :

1. Periksa posisi tutup Cap radiator dan periksa air radiator mobil Anda secara rutin dan Ganti Cap Radiator bila masa pemakaian 5 Tahun, tutup/ Cap yang aus tak bisa melepas kelebihan tekanan, merusak head gasket & kepala radiator.

2. Ganti/ kuras air radiator mobil anda dalam kurun waktu 1 tahun sekali atau tiap 20.000 km untuk perawatan berkala water pump maupun sistem pendinginan mobil anda:

Radiatora. Senantiasa gunakan cairan pendingin/ coolant/ inhibitor yang baik, aman bagi komponen aluminium dan memiliki kandungan fosfat yang rendah/ nil.

b. Air pencampur coolant sebaiknya menggunakan aquades/ distilled water untuk mencegah timbulnya kerak pada sistem pendinginan mesin.

c. Buanglah angin pada radiator dan seluruh saluran pendingin mesin, sampai gelembung udaranya hilang.

3. Periksa kipas pendingin mesin dan AC, apakah masih berjalan normal ataukah mulai lambat berputar.

4. Ganti hose atas & bawah, hose water feed & return Throttle Body / Carb & hose Heater (tipe AC dg. heater) setiap 5 th., harganya murah tetapi sangat vital

5. OH radiator, bersihkan saluran di dalam, ganti radiator head & thermostat jika sdh. berumur 10 th. Jangan lepas thermostat, krn. Akan mengacaukan suhu kerja mesin.




Modifikasi Cover ( Bahan Kunigan ) & Pemasangan Cover atas Radiator dan Finishing

Tips Cara Menguras air radiator 1 tahun sekali atau tiap 20.000 Km, step point menguras air radiator :

1. Bukalah Tutup Drain Radiator dibagian Bawah dan buanglah air radiator yang akan dikuras

2. Bukalah Tutup atau Cap Radiator untuk mempercepat air keluar dari Drain Radiator

3. Setelah semua air keluar dan habis, tutup kembali Drain Radiator dan isi dengan air bersih
Radiator,Radiator
4. Bila akan menggunakan bahan Radiator Flushing campur airnya terlebih dahulu dengan rata,

5. Setelah air radiator Penuh, tutup cap radiator dan Nyalakan Mesin

6. Biarkan Mesin Menyala dan dalam keadaan Idle hingga Fan/ Kipas Radiator Menyala

7. Matikan Mesin dan Tunggu 10 – 15 Menit agar Mesini dingin kembali

8. Buka Drain Radiator dan Juga Cap Radiator atas dan biarkan air radiator terbuang ( biasanya air radiator masih kotor atau masih bercampur dengan Coolant

9. Tutup Kembali Drain Radiator dan Isi Radiator dengan Air Bersih, setelah Penuh tutup Kembali Cap Radiator

10. Ulangi Langkah 5 s/d 9 hingga air radiator yang keluar benar-benar bersih.

11. Bila air radiator yang dibuang sudah bersih Tutup Drain Radiator bagian Bawah dan Isi Air raidiator dengan Air Coolant atau air aquadest ( air demin/ RO ) atau kalau saya biasanya menggunakan Air condensasi dari AC.

12. Tutup Cap Radiator dan Nyalakan Mesin, Pastikan didalam radiator sudah tidak ada lagi gelembung udara, karena bila ada banyak gelembung udara maka akan meningkatkkan tekanan di dalam radiator....tapi jangan khawatir karena bila Cap Radiator anda dalam keadaan baik maka Cap akan bekerja untuk melepas tekanan didalam radiator.

13. Selamat mencoba dan jauhkan anak anda dari pekerjaan ini.......!!!


Radiator
Kembali ke Perbaikan Radiator di Bengkel ” Subur Radiator ” setelah Radiator di Recondisi hasilnya Temperatur pada Range ¼ dan Tidak ada lagi Kebocoran Pada Radiator, biayanya juga relative murah hanya 350 rb Rupiah, coba bandingkan bila kita membeli Radiator Baru…..wah bias lebih dari satu jeti deh……pan lumayan uangnya buat beli keperluan lain, anda mo tau hasilnya, coba perhatikan gambar dibawah……Lumayan Khan…….????




Hasil radiator setelah renkondisi


Bila anda berdomisili di daerah Tangerang, anda mempunai masalah dengan Radiator....ya Monggo bila anda tertarik anda dapat datang ke bengkel ” Subur Radiator ” lokasi di jalan Raya Serpong ( Lengkong Gudang ) BSD sekitaran Bengkel Toyota Astra dan BSD Junction contact Person “ Ucok “ Hp 0815 9722 022.

Semoga Bermanfaat dan Terimakasih,


Tangerang, 7 November 2007.