Kamis, 20 Mei 2010

Tour Dieng & Jogja Bersama Komunitas Accent-er


لسلام عليكم و رحمة الله و بركاته


Bermula berkenalan di Milis, bahwasanya Komunitas Accent-er akan mengadakan Touring ke Dieng dan Jogja sekaligus melakukan Penanaman 3600 Pohon Cemara sebagai kepedulian komunitas Otomotof terhadap kondisi lereng pegunungan Dieng yg sering terjadi longsor.

Usul punya usul dan saran punya saran akhirnya ane mendapat restu dari Ketum Accenter dan Ketua Panitia Touring yakni Bro Nofi, Bro Donny dan Bro Syamsul, bahwa komunitas Santier diperbolehkan untuk bergabung dengan Group Accenter. Untuk itu kira2 bulan maret 2010 ane woro2 ke semua pengguna Santa Fe Owener Club Indonesia ( SOCI ) baik itu di Facebook ataupun SerayaMotor tempat komunitas santi berkumpul, tapi karena kesibukan atau tugas kerja yang ikut bergabung untuk touring ini hanya ane dan Kang Inoz.

Biaya yang dibutuhkan untuk Touring ini sebenarnya tidak terlalu besar yakni sebesar Rp 1.050.000, dimana biaya itu termasuk penginapan, bibit penanaman pohon Cemara dan makan malam saat gala dinner di Hotel Wisma MM UGM dan juga biaya Rakom selama perjalanan.

Sebagai Pertemuan untuk membahas Touring ini, maka diadakan Pertemuan akhir pada tanggal 25 April 2010 di HKS Auto Station jalan ciputat Raya Pondok Pinang Jakarta selatan, sekaligus diadakan Coaching Clinic tentang kesiapan Mesin dan beberapa sponsor dalam menampilkan produknya.


Touring Dieng dan Jogja ini, sangat menarik dan menantang karena melewati jalur yang menanjak, dengan jalan-jalan yang turun/naik, berkelok2 atau lebih dikenal jalanan cilukbaa....dan toruing ini juga boleh dibilang sukses karena selain aktifnya Ketua panitia Touring dan didukung oleh Peserta yang sangat antusias maka diperoleh dukunganb sponsor yang lumayan aduhai, diantaranya ATPM Hyundai Mobil Indonesia, Olie Castrol, HKS Auto station, Provider Telekomunikasi Esia ( Bakrie Telcom ), Battrey Panasonic dan Focus Nusantara (Toko Camera Online ) dan Anker Bir ( Delta Jakarta ).
Perjalanan Touring ini berlangsung selama 3 hari dari tanggal 13 - 16 Mei 2010, dimana perjalanan dimulai dari Km 19 Tol Cikampek meeting point jam 22:00, tapi karena ada kemacetan di Km 12 karena ada Truck terbalik maka kita sampai disana jam 23:30 dan setelah dilakukan Briefing oleh Panitia dan penempelan sticker sponsor, penyerahan Asuransi, 3 kaos dari sponsor serta penyerahan Radio Komunikasi kepada semua kendaraan yang ikut serta, dan ternyata diikuti lebih kurang 20 members Accenter dan dari Santier cuma saya seorang, sedangkan Kang Inoz akan menyusul karena santinya ada masalah dengan Alternator dan akan menyusul besok kira2 jam 10 pagi.

Perjalanan melalui Tol Cipularang sangat menarik dan menantang, tapi ketika melewati Km 154 ada masalah dengan Santiku, dimana ini boil tidak bisa dipacu melebihi 90kpj, tapi alhamdulillah setelah istirahat sejenak, ane lakukan teraphi 125, sisanti jalan normal dan bagus lagi.


Jam 05:00 kami istirahat di SPBU Limbangan untuk shallat subuh dan kemudian perjalanan dilanjutkan dan kemudian istrahat lagi untuk sarapan pagi di RM Kotaresik Tasikmalaya dan jam 10:30 kami memasuki daerah Jawa Tengah, nah disini terasa benar bedanya, dimana kawasan Jawa Tengah banyak sekali jalan yang berlobang dan rusak, khususnya di daerah Wanareja, ampun deh ini jalan....rusak parah sehingga didaerah tertentu berlaku jalan buka dan tutup, tapi karena kita jalan berkomvoi ria kita bisa melewati jalur tersebut dengan lancar karena setiap kendaraan memberi upeti yang lumayan ke pak Ogah yang menjaga jalan tersebut. Dan setelah melalui jalur ini ketika di tanjakan kita istirahat sejenak untuk minum kelapa muda.

Jam 13:30 kita kembali Istirahat untuk makan siang sekaligus Shallat Dzuhur dan Asar di Rumah Makan Wangonsari kecamatan Wangon, dan setelah itu mengisi Bensin di SPBU mendekati kota Wonosobo, dan jam 18:40 kita tiba di Hotel Parama di kota Wonosobo, Besok paginya saya sudah lihat Kang Inoz dan kendaraannya Santa Fe sudah terparkir di Hotel ini dan beliau memberitahu saya bahwa tadi malam kira2 jam 23:00 beliau sampe di Hotel, Alhamdulillah tentunya ada kendaraan Santi lain selain saya di Touring ini.


Tanggal 14 jam 07:30 kita Check out dari Hotel Parama dan selanjutnya kita menuju Alun-Alun Wonosobo untuk bergabung dengan Komunitas Biker Bakrie Telcom dan Komunitas Accenter yg datang dari Solo yang mengawal kita selama dalam perjalanan melewati Kota Wonosobo menuju lokasi penyambutan di kaki Gunung Dieng yakni di daerah Menjer,dan disinilah dilakukan penyerahan bibit secara simbolis 3600 bibit Cemara ke Tim Kerja Pemulihan Dieng ( TKPD ) yang disaksikan oleh Bapak Bupati Wonosobo Bpk Chaliq Arief dan sekaligus dilakukan sambutan dari semua Panitia yang terlibat dalam hajatan " Save Our Dieng for the Future ". Akhir dari acara ini dilakukan sarapan Pagi bersama dengan kue yang tersedia dikotak, oh ya dalam sambutan ini Pak Bupati memberikan pengarahan bahwasanya ada banyak yang menanam tapi hanya sedikit yang memberikan biaya Pemeliharaan terhadap bibit yang tanam, dan kondisi seperti ini sudah menjadi perhatian komunitas Accenter bahwasanya kita tidak hanya menanam tapi juga dengan memelihara, dimana kita menyerahkan biaya pemeliharaan 3600 bibit cemara yang ditanam dalam kurun waktu satu tahun.

Selain dari itu Pak Bupati juga memberikan pencerahan tentang Dieng, dimana Dieng itu berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya Negeri Para Dewa, dan biasanya orang2 yang berkunjung ke Dieng akan dikaruniai Umur Panjang....hahaha, saya tertawa dengan Mitos ini tapi namanya juga Mitos jadi percaya ga percaya deh....dan perlu diketahui juga bahwa Kaum Hindu Bali mengambil air Suci dari mata Air Pegunungan Dieng ini.

Setelah dilakukan Upacara Penyambutan dan penyerahan Bibit secara Simbolis, serta pemberian Plakat dari dan ke Bupati Wonosobo kita lanjut ke pingiran tengah puncak Pegunungan Dieng untuk Menanam Pohon Cemara secara simbolis kepada semua Peserta yang ikut Tour ini. Dan kegiatan Accenter di Dieng ini diliput oleh Pemerintahan Wonosobo coba kick dan klick.


Setelah melakukan Penanaman secara simbolis kami semua berangkat menuju puncak Dieng, namun waktu menunjukan kira2 pukul 11:30, karena kondisi jalan yang sempit dan kalau dilakukan Shalat Jum'at di bagian tengah Pegunungan Dieng maka akan menimbulkan Kemacetan total tentunya karena semua kendaraan akan mengalami kesulitan dalam memarkir kendaraannya, dengan berat hati kita lakukan pendakian menuju puncak Dieng dengan harapan saat di Puncak dan permukaan melandai kami bisa memarkir kendaraan dengan lega dan bisa melakukan Shallat Jum'at....dan tepat jam 12:48 kami sekeluarga memasuki Gapura Dieng Plateau, saya mengabadikan Gapura itu dengan menggunakan hp yang saya jadi gambarnya kurang begitu jelas ditambah lagi dengan kondisi hujan gerimis diselimuti kabut tipis...jalan telah sampai puncak tapi kami belum menemukan Masjid tersebut, dan ketika melewati pertigaan dekat terminal dilokasi puncak kami baru menemukan Mesjid yang Lega, dan perjalanan kami teruskan untuk menuju Dieng Theater karena meeting Point kami memang ada disana, setelah menurunkan keluarga kami berangkat balik menuju mesjid tersebut, tapi apa dikata Shallat Jumat sudah selesai, dan dengan berat hati kami melakukan Shallat Qoshor bersama di mesjid tersebut.


Setelah Shallat Jum'at Kami makan siang di Dieng Theater dan kemudian nonton Bareng, tapi karena saya dan kerluarga lebih menyukai pemandangan disekitar Dieng Theater maka kami hanya menyisir kawasan hijau ini dan turun ke Telaga Warna, tapi karena turunan ditangga amat curam dan ditambah lagi tangga yang licin karena turun Hujan, maka kami hanya menggunakan waktu tersisa di tengah anak tangga dan selanjutnya balik lagi ke Dieng Theater.

Oh ya, selama melakukan perjalanan menuju puncak Dieng, Si-santi bermain di perseneling rendah 1-2 & 3, tapi kebanyakan di perseneling 1 & 2, pada posisi menanjak tajam tiba-tiba santi terhenti karena tiba2 kendaraan didepan juga berhenti dan kebetulan saya bermain diputaran tinggi diatas 3000 rpm dan mengover perseneling dengan tiba2 sehingga terjadi Slip, untung aja rem tangan masih bekerja dengan baik dan menurunkan putaran mesin dan dengan hentakan Kopling langsung menahan beban kendaraan...dan selanjutnya naik perlahan mendekati jembatan yang beralaskan kayu dan berlaku Buka/Tutup karena hanya dilalui satu kendaraan, saat ini Navigator dan anak2 jadi ciut nyalinya melihat dibawah jembatan yang rusak dan curam.....saya hanya tertawa dan menenangkan mereka agat tidak takut.

Jam 13:42 kami Menuju kawasan Kawah Sikadang selanjutnya disini kami berphoto bersama dikawah Sikadang dan kebetulan halaman Parkir yang Luas, Komunitas Accenter melakukan aksinya untuk membentuk Formasi huruf V dan selanjutnya specialis Photographer Bro Victor, membidik sudut pandang semua kendaraan Accenter dan juga pemiliknya dan setelah itu Santier juga diberi waktu untuk bergabung dalam Formasi huruf V tersebut.

Jam 15:00 kami turun dari Puncak Dieng, dan berdasarkan kesepakatan bersama kami tidak mengunjungi Telaga warna yang seyoganya kan kami kunjungi...saat turun dari puncak ini mesin kendaraan benar-benar tidak difungsikan, sebab dengan jalan menurun sudah cukup untuk membawa kendaraan dengan kecepatan 40-50 kpj dan membawa kami ke kaki gunung Dieng untuk selanjutnya mengisi bahan bakar di Pombensin terdekat, menjelang magrib kira2 jam 17: 45, kami melewati daerah Priginsewu dimana tanjakannya lumayan panjang dan mendaki....kalau di jakarta suasana jam segini masih tampak terang nah ini ditanjakan suasana jalan yang tidak ada penerangan terasa kira2 jam 19:00, dan ditambah lagi hujan deras mengguyur kami selama dalam perjalanan di tanjakan Pringinsewu ini...tapi alhamdulillah karena Komunikasi via HT maka perjalanan berkomvoi ria ini tetap berurutan, karena Road Capten memberikan informasi bila akan melewati Bus atau Truck Konde yang bertonase besar.

Setelah melewati daerah Pringinsewu, tiba-tiba sisanti kehilangan power, gas sudah saya tekan Full tapi kendaraan tidak bisa dipacu melebihi 40kpj, untuk saja jalan mendatar dan suasan kendaraan sedikit padat, dengan tenang saya tetap ikutin kendaraan dan tiba2 kondisi kembali menjadi normal, saat kondisi tarikan yang membaik inilah saya sedikit tidak sabaran dalam menyusul kendaraan, padahal road capten sudah menginformasikan bahwa untuk melewati Truck didepan hanya bisa disusul uleh 3 kendaraan...dan saya pada kendaraan ke empat, karena tarikan bagus saya masuk juga dan bisa melewati Truck, namun saya ingin menyusul kendaraan lain di depan truck padahal dari arah berlawanan truck dengan kecepatan tinggi menghadang saya,. dengan kondisi yang rada reflek saya pinggirkan kendaraan secara tiba2 dan terarah sehingga saya dan keluarga lepas dari hantaman truck didepan mungkin hanya selisih beberapa meter sebelum adu banteng, alhamdulillah tentunya.


Jam 19:00 kami memasuki wilayah Magelang dan menelusuri jalan yang lumayan lega dan rata, meskipun kadang ditemukan ada pelebaran/perbaikan jalan, dan alhamdulillah jam 21:15 kami dan rombongan tiba di Hotel Wisma MM UGM. Setelah mandi dan berbersih, selanjutnya kami sekeluarga turun untuk makan malam bersama dan setelah itu istri dan anak2 ke kamar untuk istirahat, sedangkan saya dan teman-teman menikmati life music dari Akaustik Band yg disajikan, hingga jam 23:10 saya kembali ke kamar untuk istirahat, dan kebetulan kamar Kang Inoz terisi sendiri .... ya tidurlah saya dikamar Kang inoz, dasar orang yang susah tidur dikamar yg baru dikenal,... meskipun lampu sdh dimatikan jam 24:05 tapi mata teteup susah terpejam, hingga akhirnya terpejam juga, entah jam berapa, tapi tidur ini tidak tuntas dan kurang puless.

Tanggal 15 jam 10:00 setelah serapan pagi dan menyiapkan kendaraan, kita semua konvoi menuju ke Candi Borobudur dengan road Capten Mas Wawan yang joint bersama kita dari Wonosobo, sampai di Borobudur jam 11:24 siang, setelah shallat Dzuhur dan Ashar kami menuju kawasan wisata Borobudur dan mendaki tangga Borobudur dengan kemiringan 65 drajat, lumayan bikin kaki pegel dan napas ngos-ngosan, dan belum lama sampai di puncak candi Borobudur, tiba2 hujan turun, sehingga saya dan rombongan juga turun, jadi kita di lokasi wisata ini tidak lama lebih kurang 2,5 jam, dan berhubung perut sudah pada keroncongan, dan sebelumnya disepakati kita akan makan bersama di daerah magelang, tapi karena lokasi masih jauh terpaksa kami mampir di RM Sekar Kedaton di jalur utama jalan menuju Lokasi wisata candi Borobudur ini.

Sebetulnya, disini pengen sekali makan ikan bakar tapi karena jumlah pengunjung yang ramai pasti akan lama bila pesan menu ini, ya akhirnya kita pesan rawon, cah kangkung, minuman khas jawa Hot Secang serta 2 porsi kelapa mudan dan satu alpukat, dan istri pesan teh tawar hangat....tapi prediksi dengan pesanan menu ini ternyata gagal total...dengan menu rawon saja pesanan hampir 40 menit baru datang....pelayanannnya bener2 kurang memuaskan, tapi apa daya dengan terpaksa kami menunggu menu yg sudah dipesan. Setelah menu siap kami langsung bersantap, dan setelah bersantap betapa kagetnya istri saya ketika harus membayar teh hangat tawar gelas besar dihargai Rp 19 rb perak.....so, buat rekan-rekan yang berkunjung ke Candi Borobudur, tidak rekomen deh untuk mampir di restoran ini, kecuali anda bersedia untuk membayalr harga tinggi dengan menu standard....sebuah pengalaman yang berharga tentunya, untung aja masih menerima kartu kredit jadi masih bisa gesekkkk lah....hahaha.

Dari Rumah Makan Sekar Kedaton Komunitas Accenter menuju ke Malioboro untuk sekedar menikamati keramaian di jalan ini, atau untuk belanja oleh-oleh atau untuk makan malam, tapi karena mata saya lelah, maka saya dan rekan lainnya yang berjumalah 4-5 kendaraan kembali ke Hotel untuk, mandi dulu dan istirahat, baru kemudian menuju ke Malioboro dengan menggunakan kendaraan Taxi atau becak, karena kondisi malam minggu saya kahawatir terjadi kemacetan.


Jam 19:00 saya dan keluarga berangkat dari hotel menuju ke pusat kota Jogjakarta dengan menggunakan Taxi, kami belanja di Baphia Pathok, dan belanja batik di lokasi Tamansari dan berikutnya kami belanja kaos khas Jogja yakni Dagadu dan setelah itu menuju Malioboro, untuk makan Lesehan dan belanja lainnya untuk keperluan oleh-oleh nanti, Biaya Taxi dari Hotel ke Malioboro sangat murah sekali kira2 Rp 15 rb, ini mungkin darenakan dengan lokasi yang tidak begitu jauh, lumayanlah dari pada naik Becak, akan lebih mahal tentunya.

Jam 22:00 kami kembali ke Hotel untuk istirahat, tapi saya di protes oleh sibungsu untuk tidak tidur dikamarnya kang Inoz di nomor 414, sedangkan kamar kami di no 410, kebetulan di kendaraan sudah disiapkan Bed cover buat istirahat anak2, jadi terpaksa membawa bad cover ke kamar hotel dan akhirnya dengan bad cover tersebut sisulung bersedia untuk tidur dibawah, sedangkan saya tidir bersama istri dan anak, dan alhamdulillah kali ini tidur puluess buangeettt.

Minggu Tanggal 16, jam 10:00 kami berangkat balik meninggalkan Jogja, tapi jam 04:30 sebelumnya sdh ada 4-5 orang teman yg pulang duluan melalui jalur utara, dan satu orang pulang ke solo dan sisanya tetap melalui lintas selatan yang menantang seperti kemaren.


Dengan melewati jalur kemaren tapi tidak melewati Wonosobo, kami tiba di Purworejo untuk melepas Bro Nofi Ketum accenter yang akan mampir dirumah mertua di Purworejo...dan setelah melewati jalur yang lumayan padat, tepat jam 18:18 kami memasuki perbatasan antara jawa tengan dan jawa Barat dan sampai di Ciamis istirahat untuk makan malam kira-kira jam 20:30, setelah makan malam dan dilakukan undian Doorprize, alhamdulillah saya dapat Quick Wax Meguiares...dan saat istirahat Rumah Makan Ampera tersebut kami mendapat info bahwa Nagrek macet total, akhirnya kami Istriahat di Pom Bensin untuk mengisi bensin dan sekalian menunggu infor jalur Nagrek.


Jam 23:40 kami berangkat dari Pom Bensin dekat jalur Nagrek, dan ketika kami mendaki jalur tersebut ternyata ada Truck yang kesulitan Nanjak dijalur puncak nagrek tapi hampir tuntas kira2 10 meter lagi untuk menepi....dan alhamdulillah saat truck itu menepi diposisi sebelah kanan, kami langsung masuk dan bisa melewati kemacetan itu dengan tampa masalah, tapi dari arah sebaliknya ( Bandung menuju Jawa macet total ), kami telusuri jalan itu kemacetan hingga mendekati Pertigaan ke arah Nagrek....setelah masuk tol kami istirahat dulu di Km 197 tol Cipularang, setelah mengembalikan Radio komunikasi sebagian besar teman2 Istirahat disana, tapi saya dan keluarga memutuskan untuk langsung pulang, Tol Cipularan dan Tol dalam kota serta Merak saya pacu kendaraan hingga 145 kpj, dan dengan usaha itu saya tiba dirumah jam 05:00 pagi, Alhamdulillah tentunya...pulang dengan selamat tampa ada masalah besar yang berarti, setelah sampai dirumah Tool Box yang semestinya saya bawa tetap nangkring di pinggir pintu.....bawaan baju dua koper lebih utama dari Tool box.....geloo pisan deh...!!

Total Odometer dalam perjalanan ini kira-kira 1329 Kilometer ( dari dan ke Rumah ) dengan Konsumsi bahan bakar sekitar 172.25 liter, menggunakan bahan bakar Pertamax dan terkadang BBM bersubsidi, jadi kunsumsi bahan bakar per kilometer adalah 7.7 Km/Liter.  Menurut saya konsumsi ini lumayan boros, hal ini kemungkinan disebabkan karena saat istirahat dan kondisi cuaca yang terik, Si-santi dan AC tetap saya nyalakan untuk mendinginkan ruang kabin dan kebetulan kaki tidak pernah disekolahin jadi bila ada ruang dan celah basanya saya gas full untuk menyusul atau mengikuti konvoi supaya jangan tertinggal. < Kalau menggunakan faktor koreksi 4.1% karena ukuran ban yg dinaikkan  menjadi 235/70R15, maka total odometer 1383.5 km dan berarti konsumsi BBM 8.03 km/ liter
Terimakasih Keluarga Besar Accenter atas perjalanan Tour yang menyenangkan ini, solidaritas semua peserta dan soliditas ketua Panitia Bro Donny dan Bro Syamsu serta Ketum Bro Nofiyanto sangat menentukan keselamatan peserta Touring ini, karena kearifan Trio Leader ini kita tak terpaku pada schedule yang sudah direncanakan, tapi lebih terfokus pada keselamatan dan kecerian peserta yang turut serta karena sebagian besar membawa keluarga yang terdiri dari anak-anak.

Demikianlah tulisan ini dan semoga bermanfaat.." Save Our Dieng for Future "



Tangerang, 19 Mei 2010




Wasalam,