Minggu, 13 Januari 2008

Ketemuan Kel. Pertama sth 20 Tahun




Bagaimana bila anda bertemu dengan teman SMA dulu, yang sdh 20 tahun tidak pernah bertemu sebelumnya terutama berkumpul langsung dengan keluarganya...??

Pada kaget tentunya, hal pertama yang kita perhatikan adalah wajah dan kondisi fisik dari teman kita itu, ada banya perubahan tentunya....karena masing-masing sudah mempunyai momongan 2 atau bahkan 3 orang.....!!!

 photo Reuni6_zps8531e9c7.jpgItulah hal yang kita alami ketika kita mengadakan pertemuan di Kitaran Pamulang, ada 5 keluarga yang bertemu dan kita merupakan teman sepermainan ketika SMA dulu baik itu teman belajar, teman vocal group ataupun teman mbolos....sebetulnya rencananya ada 6 keluarga tapi 1 yang ga bisa hadir karena berhalangan.

Uniknya dari pertemuan itu, ada diantara kita yang pernah berhubungan lebih dari sekedar teman ( pacaran ) dan ga sampe ke pelaminan, dan masing2 memilih teman hidupnya yang berbeda ( ga jodoh kali ya ), tapi waktu ketemuan kemaren wah lumayan seru .....ada yang ngeledekin dan ada yang tersipu2 dengan ledekan itu, namun ada pula yang sampe kepelaminan.....itulah suratan dan takdir hidup, bahwa sesuatu itu bisa terjadi dan bisa pula tidak terjadi.

Ada hal yang menarik atau kesan yang baik yang kudengar dari istriku ketika sampe dirumah....kok bicaranya pada halus2 ya pa ? ( maksudnya ibu2nya )....Oh iya ....agak terperangah juga ketika saya mendengar perkataan itu....soalnya selama ini kalo pulang ke kampung ada kesan bicara orang palembang itu agak kasarr kata istri saya.....!!
Saya ceritakan bahwa ga semua seperti itu, bahwa logat itu di daerahnya memang seperti itu, tapi ketika mereka merantau lambat laun mereka beradaptasi terhadap lingkungan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan itu...sehingga yang tampil ya seperti kondisi yang ada.

Memang demikian khan.....???
Ya kalo kita berada didaerah lain ga mau beradaptasi dengan lingkungan yang ada disana maka akan mendapatkan kesulitan dalam bersosialisasi, ibarat pepatah mengatakan " Lain padang lain Ilalang, Lain Lubuk lain pula Ikannya "
atau " Dimana Bumi dipijak disitu Langit dijunjung ".

Selain dari itu Istriku jadi deket sama temenku dulu, kebetulan ada kesamaan dalam memanggil buah hati kami yang putri, biasanya istriku memanggil anakku satu ini bukan dengan nama tetapi " Sayangku "....nah ternyata temanku " Dewi " memanggil anaknya yang putri juga demikian....ya udah deh lama sekali mereka ngobrol sharing mengenai anak kesayangan mereka......waktu diphoto bersama juga bergandengan tangan aja.....!!! Syukur Alahmdullilah.

Begitu juga dengan anak2....kebetulan waktu berangkat anak2 bawa buku komik dan beberapa mainan lainnya.....sesampai disana mereka saling bercerita mengenai buku itu dan maenan lainnya....seolah2 mereka sdh menjadi teman lama......dalam hati boleh juga nich.....kok cepet bener akrabnya.....????

Nah...kalau ada diantara rekan2 yang kebetulan mengadakan reuni dirumah, dan mengundang temen2 semasa SLTA atau Kuliah dulu boleh lah kita sharing....ada banyak hal yang menarik yang bisa kita petik dari pertemuan/ reuni itu......!!




 photo Reuni2_zpsed64b678.jpg


 photo Reuni3_zps09ff8d93.jpg


 photo Reuni1_zps5c7d30d0.jpg


 photo Reuni4_zps5a158c21.jpg


 photo Reuni5_zps21193c2e.jpg


 photo Reuni6_zps8531e9c7.jpg


 photo Reuni7_zpsa7a933b1.jpg


 photo Reuni9_zps97d21f90.jpg


 photo Reuni8_zps7fd6a9d5.jpg


 photo Reuni10_zps5acec48d.jpg




Sabtu, 12 Januari 2008

Kisah tentang Kesetiaan ( Kisah Nyata Pak Suyatno )

Rating:★★★★
Category:Other
لسلام عليكم و رحمة الله و بركاته



Aqu baca tulisan ini rada terharu juga nich......!!!
Mungkin ada banyak lagi Pak Suyatno.....suyatno yang laen.....kali ya......????
Mungkin ga rekan2 atau saya bisa seperti Pak Suyatno......ya ga perlu seperti beliau lah tapi mendekati gitu.....??? dekat ...dekat......bukan dekat jauh......?????

Peace,


Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usianya sudah senja bahkan sudah mendekati malam. Pak Suyatno, 58 tahun, kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit. Istrinya juga sudah tua. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak. Awal cobaan menerpa:setelah istrinya melahirkan anak keempat. Tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ketiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari Pak Suyatno memandikan, membersihkan faeces & pis, menyuapi dan mengangkat istrinya ke atas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan televisi supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum. Untunglah tempat usaha Pak Suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia bisa pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa-apa saja yang dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang, tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang. Bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan keempat buah hati mereka. Sekarang anak-anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yang masih kuliah.

Pada suatu hari keempat anak Pak Suyatno berkumpul di rumah orang tua mereka menjenguk ibunya. Setelah mereka menikah mereka tinggal dengan keluarga masing-masing dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dialah yang merawat.

Selagi mereka berkumpul, disampaikanlah maksud lain mereka. Dengan kalimat yang hati-hati anak yang sulung berkata, "Pak, kami ingin sekali merawat ibu. Semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu dan tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak. Bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu". Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-katanya "Sudah yang keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya. Kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini? Kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu bergantian".

Jawaban Pak Suyatno sama sekali tidak diduga anak-anaknya.

"Anak-anakku, jikalau hidup di dunia ini hanya untuk nafsu mungkin bapak akan menikah, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup. Dia telah melahirkan kalian."

Sejenak kerongkongannya tersekat, "Kalian yang selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini. Kalian menginginkan bapak bahagia. Apakah batin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang?".

"Kalian menginginkan bapak yang masih diberi Allah kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit?"

Sejenak meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno. Merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno. Dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu.

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun televisi swasta untuk menjadi nara sumber di acara islami selepas subuh. Merekapun mengajukan pertanyaan berikut kepada Pak Suyatno: "Kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat istri yang sudah tidak bisa apa-apa?"

Di saat itulah meledak tangis beliau. Tamu-tamu yang hadir di studio yang kebanyakan hadirat perempuan jadi ikut menangis.

Di situlah Pak Suyatno bercerita, "Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta tapi dia tidak mencintai karena Allah; semuanya akan luntur. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yang lucu-lucu. Sekarang dia sakit berkorban untuk saya karena Allah dan itu merupakan ujian bagi saya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit.! Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya dapat bercerita kepada Allah di atas sajadah dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya: bahwa cinta saya kepada istri, saya serahkan padaNya".




Sumber :

---------- Forwarded message ----------
From: Marsel
Date: Jan 11, 2008 10:49 PM
Subject: Kisah tentang Kesetiaan (Kisah Nyata Pak Suyatno)
To: bsd-society@yahoogroups.com

Kamis, 03 Januari 2008

Perbaikan Kerusakan TV Sharp

Rating:★★★★
Category:Other
لسلام عليكم و رحمة الله و بركاته


PhotobucketPernahkah peralatan yang anda miliki mengalami kerusakan, baik itu TV, Lemari Es, radio atau peralatan lainnya yang biasanya menemani anda atau keluarga…??
Pas tanggal 28 Desember kemaren, ada banyak hal yang kurang menyenangkan yang saya alami dimulai dari tunggangan yang ada masalah pada powersteering, penyejuk ruangan yang icing pada tubing condenser dan yang terakhir TV masalah, dimana tidak bisa menampilkan gambar saat power dihidupkan dan indicator power berkedip antara hijau dan merah.

Untuk kuda tunggangan udah deh pasti saya nyerah dan saya serahkan kebengkel, untuk penyejuk ruangan juga demikian saya serahkan juga ke service AC dan Alhamdullillah semuanya solved.
Tapi untuk TV sepertinya saya bisa menangani, karena dulu pernah kutak-katik atau troubleshooting peralatan ini tetapi itu ketika kuliah atau tahun-tahun pertama ketika pertama kerja ( era sebelum tahun 1992 ), makanya untuk yang satu ini saya tanganin dan perbaiki sendiri dan Istri juga support agar ditanganin sendiri dulu dari padabeli baru. Saat bongkar tuh TV …. ya dikerumuni 3 orang anak yang semuanya mbantuin dan pada kepengen tahu….padahal anda khan tahu daerah CRT adalah sangat berbahaya karena disana tegangan tinggi atau high voltage.
Jadi ya kurang konsentrasi dan terarah jadinya .... ditambah lagi mamanya selalu mengusik agar anak2 menjauh takut kesetrum katanya. 2-3 hari tuh TV saya kutak-katik eh ngak ada perubahan juga padahal saya yakin masalah ada pada power supply system.



Akhirnya karena sudah capek dan mumet mikirin spare part kuda tunggangan, ditambah lagi TV yang ngak mau bener-bener saya datangin aja service Sharp di jalan Sitanala disamping rumah sakit Kusta Tangerang. Pas datang kesana ternyata service TV tersebut sudah tutup sejak beberapa tahun yang lalu, tapi oleh pemiliknya diberi no telpon referensi Sharp Call Center di nomer 021-460 1705 dan ketika saya hubungi nomornya sudah diganti ke telepon bebas pulsa 0800 122 5588, dari Cotumer Service diberi tahu bahwa cabang di Sitanala sudah ditutup dan disarankan untuk menghubungi agen service yang ditunjuk yakni ” Berkat Service ” di Perumahan Villa Taman Bandara Block B1 No 10, Dadap Tangerang dengan No Telepon 021-7028 3268.
Photobucket
Tanggal 2 Januari saya hubungi ” Berkat Service ”, dia bersedia untuk mengirim Teknisinya pada tanggal 3 Januari jam 11:00, Ok saya pikir ngak ada masalah karena ketika saya telepon sudah jam 14:30 sore.
Tanggal 3 Januari jam 13:50, Teknisi yang Masih Muda datang sambil membawa peralatan service dan beberapa Komponen Elektronik, mungkin sudah disiapkan karena waktu saya telepon ke Berkat Service saya jelaskan kerusakan TV saya secara detail sepengetahuan saya.
Saya tanya kenapa terlambat, dia jelaskan bahwa di datang ke tempat lain yang lokasinya tidak jauh dari lokasi service dan ditambah lagi hujan yang mengguyur kota Tangerang dari pagi, meskipun tidak begitu deras tapi merata.

Jam 15:35 TV sudah nyala dan tampil suara dan gambar lebih bagus dari sebelumnya, Alhamdullillah dalam hati selesai juga nich....!!
Saya tanya apa masahnya..? Mas Teknisi menjawab ada beberapa Komponen yang mengalami kerusakan yakni Elco, Dioda Zener dan Resisitor pada Power Regulator... Oh gitu ya....ucap saya dalam hati.

Ya sudah selanjutnya saya tanya pengalaman kerja Mas Teknisi ( Mas Budiarto ) yang memperbaiki TV saya, Mas Budi menjawab; saya lulusan STM Negeri 1 Kebumen jurusan Elektronika dan mulai service sejak tahun 1997 yang lalu dan saya sekarang sudah berkeluarga dengan satu anak yang masih berumur 3 Tahun dan selanjutnya dia ceritakan suka dan dukanya sebagai Teknisi Perbaikan/ reparasi Televisi.

Photobucket

Kalau saya lihat dari cara kerjanya memperbaiki TV, kelihatannya dia Teknisi yang Trampil, buktinya memperbaiki TV hanya 45 menit saja itupun termasuk bongkar dan pasang, ngak seperti saya ya....2 hari belum selesai juga.....mungkin peralatannya kurang lengkap kali ya .... atau tau ah gelep.....hehehehehe....!!!

Mas Budi bilang kalau ada Pruduct terbaru dari Sharp biasanya Teknisi Service di Training 2 – 3 hari, sehingga Teknisi mengerti schematic Diagram dan Teori dasar dari Product terbaru tersebut, selain dari itu dia juga menjelaskan bahwa komponen elektronik itu mempunyai life time khususnya eketrolit kapasitor, saya bilang bahwa TV saya ini saya beli tahun 2000 yang lalu ketika istri saya sedang hamil anak yang ketiga ( 7 tahun lebih ).

Alhamdulillah, Permasalahan satu persatu bisa diatasi meskipun dengan biaya....tapi masih untung biayanya ngak terlalu besar, dari service TV ini biaya service Plus penggantian komponen elektronika tak lebih dari Rp 175.000,-. Relatif murah khan bila dibandingkan dengan membeli TV baru....??

Tahun telah berganti,....tahun ini melewati akhir tahun dengan berkumpul bersama keluarga sambil membakar sate dan jagung tanpa ditemanin tontonan acara Televisi....ngak apalah....biasanyanya juga gitu kok......berkumpul dirumah bersama keluarga......!!!

Selamat Tahun Baru 2008, Mudah-mudahan kesuksesan dan Kebahagiaan selalu menyertai Kita dan Keluaraga Semua, Amin....!!

Kalau anda mempunyai TV merek Sharp dan kebetulan ada kerusakan dan kebetulan pula anda berdomisili di Wilayah Tangerang dan Sekitarnya anda dapat Mengubungi :

Photobucket
” Berkat Service ” ( Agen Service Sharp )
Alamat : Perumahan Villa Taman Bandara, Block B1/ 10, Dadap, Tangerang.
Tel. : 021-7028 3260.

Kalau anda berdomisili di luar kota Tangerang, anda bisa menghubungi :
” Sharp Call Center ”
Telp. : 0800 122 5588 ( Bebas Pulsa )
Melaui Costumer Service anda bisa tanyakan Agen service terdekat di Kota anda.

Mudah-mudahan Tulisan ini berguna dan bermanfaat ..... !!

Thanks Mas Budiarto, Thanks Sharp Call Center…..dan Thanks juga atas Layanan dan Servicenya.


Tangerang, 3 Januari 2008.