Minggu, 01 Maret 2009

Kalau ingin Damai, maka Kita harus siap berperang



لسلام عليكم و رحمة الله و بركاته

Baca subjek diatas yang saya kutip dari detik.com jadi tertarik juga untuk mendalami maknanya, benar tidak sih ...kemapuan negara kita untuk menghadapi musuh dari luar cukup dapat diandalkan, tinjauan utamanya mungkin dari jumlah personil, persenjataan dan anggaran untuk pertahanan.

Kesiap-siagaan kita dalam berperang, memang suatu hal yang harus dipenuhi: mulai dari mobilisasi pernonil dan persenjataan serta logistik memang harus masuk dalam tatanan menagement perang, namun betapun sistem management perang yang andal tanpa didukung oleh system inteligent yang bagus, akan berpengaruh pada quick respond dalam memobilisasi semua sumber yang ada.

Jadi penekanan dalam kondisi damai yang ada harus sepenuhnya mendapat informasi yang benar-benar valid dari sumber inteligent yang memadai...apakah sumber inteligent kita sudah benar-benar mapan dan dapat diandalkan..?? ini pertanyaan rumit yang susah dijabarkan karena bagaimanpun juga namanya juga inteligent pasti geraknya bagai siluman dan lingkupya kasat mata dan diluar ranah berita nasional, tapi yang pasti sumber-sumber ancaman nasional kalau boleh saya sarikan ada 10 ancaman menurut Dephan RI, yakni : Terorisme, Gerakan separatis bersenjata, Kelompok Radikal, Konflik Komunal, Kerusuhan Sosial, Perompakan dan Pembajakan Laut, Imigrasi Ilegal, Ilegal Fishing, Ilegal Logging dan Penyelundupan, dan Gangguan terhadap Pemerintahan Daerah.

Kalau melihat sumber ancaman yang ada sepertinya ancaman dari negara tetangga tidak masuk dalam hitungan oleh Dephan, padahal sering kita dengar melalui media nasional bahwa sengketa dan Provokasi yang dilakukan oleh angkatan Bersenjata diraja Malaysia di Kawasan Ambalat dan juga dikawasan Perbatasan antara negara Kita dan Malaysia di kawasan Kalimantan Barat dimana terjadi pemindahan Patok Batas wilayah...kalau membaca berita ini Miris rasanya hati saya, dimana kewibawaan NKRI ini....????

Tak sudi saya Damai kalau hati dan jiwa saya diinjak-injak....lalu mulai dari mana kita membangun kewibawaan NKRI, ada pepatah mengatakan " Kewibawaan suatu Bangsa akan  dihargai kalau Angkatan Bersenjatannya Kuat ", Nah, sudah kuatkah Angkatan bersenjata Kita..?, saya belum bisa menjawab pertanyaan itu sebelum saya bisa menjabarkan kemampuan Angkatan Bersenjata kita yang sekarang sudah populer dengan sebutan TNI, ada beberapa parameter yang bisa kita gunakan sebagai referensi :

1. Anggaran Pertahanan

RAPBN tahun 2008 sedikit memberikan angin segar bagi Dephan dan TNI, Pemerintah menganggarkan Dana sebesar Rp 33,7 Trillun untuk TNI, angka tersebut sedik mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan angka tahun 2007 sebesar Rp 31,5 Trilliun.  Namun angka tersebut masih jauh dari cukup untuk Angkatan Bersenjata kita, untuk Asia tenggara saja anggaran sebesar itu masih minim, saat ini anggaran militer kita hanya sebesar 0,93% dari Produk Domestik Bruto ( PDB ).  Angka tersebut masih kurang standard untuk menciptakan kekautan Angkatan Bersenjata minimal, bahkan untuk mencapai kekuatan utama diperlukan anggaran 4-5% dari PDB, anggaran yang 0,93% itupun lebih dari 50% nya tereserap untuk keperluan diluar pengembangan sistem persenjataan, dana tersebut hanya untuk kesejatraan Prajurit, bela negara dan fasilitas Militer, untuk Alutsista ( Alat Utama Sistem Pertahanan ) sendiri hanya menikamati  sisa dari pos-pos anggaran tersebut.

2. Persenjataan ( Alutsista ).

Membaca harian Kompas tanggal 20 Februari kemarin tentang Dua pesawat Sukhoi SU-30 milik TNI AU dikunci missile pihak tidak dikenal ketika berlatih intersepsi udara di wilayah udara pesisir selatan Sulawesi Selatan, secara awam subuah pesawat tempur akan membidikkan rudalnya jika sudah memenuhi target sasaran...dan saat itulah biasanya sebuah pesawat lain nya akan mengunci Missille pesawat tersebut...jadi posisi terkunci bila sudah membidik...bila tidak membidik atau tidak mengaktifkan missile maka tidak mungkin lah missile aktif tersebut dikunci.  dan pertanyaan kedua : kok rada aneh bin ajaib ini berita bener apa tidak sih...masak rahasia militer bisa bocor ke media nasional, ada seberkah pertanyaan menggelitik yang perlu dipahami, ini berita diekspos seperti ini ada tujuan apa...???


Memang Pesawat tempur kita, banyak yang sudah tua dan untuk penggantian atau renewal pesawat dibutuhkan dana yang tidak sedikit, jumlah armada terbaru yang dimiliki oleh TNI AU untuk armada Sukhoi yakni SU-27 : 7 units dan SU-30 : 3 units, dan Dephan juga mempertimbangkan untuk menambah pesawat F-16 6 units lagi, dari 10 unit F-16 yang ada 4 diantaranya sudah tidak laik pakai, mudah-mudahan pengadaan pesawat ini segera terwujud. Selain dari itu Armada Udara juga sudah dilengkapi oleh enam unit Helikopter tempur  Mi-17-VB yang dipesan Indonesia dari Rusia pada 2003, yang tiba di Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal) Surabaya, tanggal 6 agustus 2008.

Selain dari kemampuan Persenjataan Udara, negara kita juga membutuhkan Armada laut yang memadai, untuk menggantikan armada laut yang sudah tua dan usang , adapun kapal baru yang kita miliki yakni jenis Korvet kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) ini merupakan kapal tempur siluman (stealth), satu dari empat kapal jenis sama yang akan memperkuat armada TNI AL, dua kapal yang sudah diserahterimakan adalah KRI Diponogoro ( 365 ) dan KRI Hasanudin ( 366 ).  Kapal seharga EUR139 juta (Rp 1,7 triliun) per unit ini tidak bisa dijejak oleh radar, karena gelombang elektromagnetiknya direfleksikan ke arah lain dan sebagian diserap oleh badan kapal, KRI Sultan Iskandar Muda-367 & KRI Frans Kaisiepo-368 akan segera menyusul.

Selain itu kapal siluman ini juga dilengkapi dengan rudal permukaan ke udara, permukaan ke permukaan, torpedo dan berbagai alat penjejak seperti sonar dan radar. Dalam situasi damai, kapal siluman ini bisa mendekat tanpa diketahui sasaran, misalnya kapal asing pencuri ikan, dan kemudian melumpuhkannya.

Untuk kapal cepat dengan bobot mati 190 DWT, anak bangsa ini sudah mampu membuat kapal sendiri terbukiti dengan diluncurkannya 2 unit kapal Patroli Cepat yakni KRI Krait-827 dan KRI Tarihu-829, dua kapal ini dibuat oleh Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (Fasharkan) TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau. Kedua kapal ini mempunyai jarak jelajah sekitar 2.500 mil, memiliki jangkauan Radar dan komunikasi yang sudah cukup luas, panjang 40 m, lebar 7,3 m dan dilengkapi dengan persenjataan meriam Twin barrel dan 2 buah senapan mesin berat 12,7 mm. Kecepatan kapal bisa mencapai 25 knot.

Untuk Persenjataan Angkatan Darat lebih ditekankan pada persenjataan buatan dalam negeri yang disupply oleh PT. Pindad, dimana baru-baru ini serah terima Panser buatan Pindad yang diberi nama Anoa dilakukan, adapun jumlah Panser yang direncanakan untuk dibuat Pindad berjumlah 154 Unit ( Jawa Pos 27 Februari 2008 ).

3. Personel Militer

Besar kecilnya jumlah Personil Milter ditentukan oleh : Kondisi Geografis, Luas Wilayah, dan Faktor ancaman terhadap Negara, saat ini terdapat 382.236 tentara dari berbagai kesatuan, dimana komposisinya adalah 292.976 Prajurit AD, 60.126 Prajurit AL dan 29.134 Prajurit AU.
Total luas wilayah Indonesia termasuk lautan yang harus dijaga seluas 1.919.440 km2. wilayah seluas ini terbagi ke dalam 17.504 pulau besar maupun kecil yang tersebar sepanjang Nusantara.  Tercatat di darat, Indonesia bersinggungan langsung sepanjang 2.830 km dengan tiga negara. yakni Timor Leste sepanjang 228 km, Malaysia 1.782 km, dan Papua Nugini 820 km.  Indonesia juga tercatat sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia yakni sepanjang 54.716 km.

Jika kita lihat sekilas nampak bahwa angka tersebut cukup besar, bahkan sejumlah sumber menyebutkan bahwa jumlah total personel TNI menepati posisi ke 13 di dunia, namun betapapun juga jumlah tentara haruslah disesuaikan dengan kebutuhan pengamanan wilayah Indonesia.  Idealnya jumlah tentara disuatu negara adalah 0.4% dari total jumlah penduduk, jadi bila jumlah penduduk kita 220 juta, maka kondisi ideal personel militer kita seharusnya 880.000 Personel militer, sedangkan Personel militer yang kita punya sekarang ini adalah 0,14%.

4. Latihan Perang yang teritegrasi dan berkesinambungan.

Bagaimanapun juga latihan perang adalah suatu yang harus masuk agenda dalam sistem Pertahanan negara ini, tujuan latihan sebenarnya untuk mempertahankan dan meningkatkan kesiapan komponen sistem senjata armada terpadu (SSAT) dan profesionalisme prajurit dalam menghadapi dan mengantisipasi segala ancaman, baik dari dalam maupun dari luar.

Selain latihan Komando persatuan TNI, latihan gabungan juga diperlukan latihan perang bersama dengan negara-negara tetangga, selain meningkatkan Profesionalisme Prajurit juga dapat meningkatkan tali persaudaraan antar prajurit negara tetangga. Namun latihan bersama sebagai manifestasi dari perjanjian kerjasama pertahanan dengan negara tetangga harus memenuhi nilai tambah bagi TNI pada khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya, jangan sampai dengan adanya latihan bersama tersebut bangsa indonesia merasa dirugikan karena mengikuti aturan yang dimiliki oleh negara tersebut, seperti halnya pada saat kita latihan militer bersama dengan angkatan bersenjata Singapura.

Dengan penjelasan diatas, dapatlah sedikit kita pahami mengenai kekuatan TNI kita, dari jumlah anggaran militer yang kurang dari 1 %, Personel yang hanya 0,14% dan kekuatan persenjataan yang belum cukup memadai, maka sewajarnyalah bila negara tetangga memandang sebelah mata dengan kekuatan Angkatan Bersenjata kita.  Hal ini-pun berdampak pada berbagai hubungan dan perundingan diplomatik yang cenderung merugikan kepentingan Indonesia. Sehingga tidak jarang Singapura, Malaysia, dan Australia melakukan berbagai kebijakan yang melukai bahkan menghina martabat bangsa Indonesia.

Sebut saja misalnya kasus Sipadan, Ligitan, Ambalat, pembajakan budaya, lagu, dan kerajinan hingga TKI dengan kerajaan Malaysia. Begitu juga Singapura yang berani menerima pasir curian dan seludupan Indonesia dan  melindungi para koruptor yang membawa triliunan rupiah uang rakyat Indonesia. Hal serupapun datang dari Australia yang melakukan spionase di tanah Cendrawasih.  Hal ini tentu berbeda dikala pemerintah Soekarno, Indonesia menjadi ‘Macan Asia’ yang disegani, Kapan Indonesia akan kembali seperti saat Pemerintahan Presiden Pertama Sukarno.....wallahu a'lam.





Tangerang, 28 Februari 2008.


Wassalam,





14 komentar:

iip rifai mengatakan...

Memposisikan diri pada posisi siap berperang bisa membawa beberapa sikap positif yaitu: waspada, siaga, ada keinginan untuk lebih baik dari lawan. Dengan sikap itu harusnya jadi memotivasi untuk menciptakan sesuatu yang bisa memperkuat system pertahanan dan kekuatan, menciptakan teknologi mutakhir dari berbagai system ilmu dll. Contohnya Israel, kemajuan mereka karena adanya motivasi untuk lebih baik dari suku bangsa lain...wallahualam...

Papanya Inez GP mengatakan...

Betul sekali mas Iips, jangan sampai kita terbuai seperti syairnya lagu Koes Plus ya...??

HanunG RebeL mengatakan...

dibutuhkan pimimpin yang revolusioner, visioner, tegar, , keras, tidak mudah terpengaruh oleh barat..seorang bapak bangsa yang berani membawa bangsa dan negara ini ini untuk berdiri dengan kaki sendiri. bukankah negeri ini tidak butuh negara lain untuk bertahan dan menentukan arah kehidupannya..?

Papanya Inez GP mengatakan...

Bener mas Hanung, kita butuh KEMANDIRIAN, yang diitopang oleh kekuatan Ekonomi, Teknologi, Energi dan Pertanian yang kuat, tapi semua itu harus dimuali dari awal yakni memperbaiki mentalitas bangsa dengan Memperbaiki serta mengembangkan System pendidikan yang ada,....dulu ada Jumping system yakni lompatan jauh kedepan atau terobosan dgn mengedepankan teknologi yg diprakarsai oleh anak terbaik bangsa ini yakni Bpk. Prof. Habibie : tapi belum berhasil karena landasan utamanya adalah stabilitas nasional yg sentralistik dan kebocoran ada dimana-mana...!!
Menurut saya pimpinan kedepan harus Cerdas, mempunyai integritas dan yg lainnya seperti yg mas Hanung kemukakan....skg pertanyaannya adakah pimpinan kita kedepan seperti yg kita harapkan...????

iip rifai mengatakan...

Saya senang Habibie, waktu dia memimpin, singapura juga segan.
btw, saya berharap indonesia diembargo oleh barat, dengan harapan agar bangsa ini mengenal jati dirinya dan mau berusaha menjadi bangsa yang lebih baik dan mandiri

Lusy Mardiani mengatakan...

serem ah kalo ngomongin perang..!

indra junior mengatakan...

Kemandirian Indonesia sudah mulai terlihat dengan Produksi peralatan militer dalam negeri seperti Panser Anoa yang baru diterima TNI AD.
Indonesia harus berani menjalin kerjasama erat dengan negara-negara blok Timur dan Timur Tengah.
Kita lihat India yang tergolong negara berkembang tapi memiliki persenjataan canggih buatan negeri sendiri hasil kerjasama erat dengan Rusia dan juga tengok Iran walaupun bertahun-tahun dikucilkan oleh Amerika tapi sanggup membuat peralatan militer sendiri termasuk energi nuklir.
Saya setuju dengan pernyataan mantan Jenderal Prabowo Subianto yang menyatakan bahwa Indonesia harus memiliki senjata nuklir.
Jadi bersiaplah untuk perang kalo kita memang cinta damai!

Papanya Inez GP mengatakan...

Mas Iips, ketika laporan pertanggung jawaban ditolak, terus terang saya merasa sedih sekali....Bpk. Habibie merupakan orang yg paling disegani didunia Islam karena kepintarannya...tapi kurang mendapat tempat yg baik dihati ketua MPR/DPR saat itu...makanya ketika diluar org ini banyak omong saya cuma tertawa saja...!!
Tapi meskipun begitu Pak Habibie tetap menyokong Republik ini dengan kemampuan yg beliau miliki...melalui lobi2 internasional dan pemikirannya tentang teknologi....saya tdk menutup mata dgn kekurangan beliau tetapi secara umum saya sangat respect.

Negara kita itu akan bersatu padu kalau ada musuh nyata...didepan ya mas Iips...hehehe

Papanya Inez GP mengatakan...

Hehehe...ngak apa2 mabk Lussy...buat pencerahan hati dan mengeluarkan uneg2...tentang militer kita...yang katanya harus Loyal pada Negara.

Papanya Inez GP mengatakan...

Betul mas Indra...bukan hanya Panser, Kapal Perang, Persenjataan standard, tapi juga Rudal yg tengah dijajaki oleh Dephan & LAPAN....kalau nuklir sebenarnya kita sdh mempunyai kemampuan tapi untuk mendirikan PLTN saja belum bisa terlealisir karena masyarakat kita lebih percaya dgn informasi yg digembar-gemborkan oleh bangsa lain : bahwa org kita kurang disiplin, ngurusin PLTN .... lalulintas aja ngak bener2...begitu pikiran sebagian masyarakat ini...padahal dgn adanya PLTN penguasaan kita pada teknology nuklir akan lebih selangkah kedepan....pusat penelitian di serpong, reaktor nuklir GA Siwabessy..khan sampe sekarang alhamdulillah tidak apa2....!! sama halnya seperti Militer...kedisiplinan itu bisa dilatih dan diterapkan....masak sih penduduk yang besar ini tdak memiliki 0,001% aja yang berdisiplin dan memmpunyai intelektual yang bagus untuk mengelola PLTN....????

Kalau soal KEMANDIRIAN, menurut saya kita mulai dari PAJAK...besar sekali Potensinya.....lalu secara bersama2 Pembumihangusan KORUPTOR ( Supremasi Hukum )... melalui pengawasan bersama pada keterbukaan akan semua akses pemerintah melalui Internet, media televisi dan radio....kemudian peningkatan sarana & Prasarana, serta system PENDIDIKAN...baru nanti ke TEKNOLOGI, dan yang lainnya akan menyusul.

Didalam tubuh TNI sendiri, tetap dilanjutkan reformasi dan restrukturisasi : bisnis2 TNI mulai dan sdh diredupkan, wacana untuk menghapus koter adalah wacana lama yg mulai didengungkan kembali, tujuannya adalah perampingan dan profesionalisme TNI....yg siap tempur dan balik ke barak....!! apakah ini semua akan berjalan....apakan rasio 0,14% personil bukan menjadi pertimbangan tetapi lebih mengedepankan efisiensi dan mobilitas....??? kita lihat saja nanti kedepan.....!!

* Sekarang ini sebenarnya sudah segaris....tapi masih ada yg perlu diperbaiki.....apa itu mungkin teman2 lebih memahaminya....salam damai tapi siap berperang.

HanunG RebeL mengatakan...

klo keinginan saya sederhana saja..saya pengen presiden seperti bapak saya, dengan ibu negara seperti emak saya, mereka berdua adalah "kompilasi" yang hebat..:">

Papanya Inez GP mengatakan...

Sipppp....kalau saya Bapak saya sdh Alm, Emak saya sudah tua, diwakilkan kesaya ....mau dunk...tapi adakah yang meimilih saya....kalau ngak ada ya...lebih baik saya pilih yang ada....sapa itu...???
yang didepan pintu lah......hehehehe

irwan zulkarnain mengatakan...

gileeee,,,blognya,,,,rajin amaaat,,,,wekekekekekek

Papanya Inez GP mengatakan...

Miris hati ini menyaksikan pesawat2 TNI-AU pada berjatuhan dan menelan korban yang cukup banyak.....!!