Minggu, 20 September 2009

JK dan Gusti Allah "Ora Sare"

Oleh : Andi Suruji
KOMPAS.com - Tuhan tidak tidur. Bahkan, Dia tidak akan tidur. Dengan kemahakuasaan-Nya, Dia-lah yang mengatur dunia dan segala isinya, serta perputaran sistem tata kehidupan manusia. Karena ketidaktidurannya itulah Sang Khalik mengetahui pasti dan sangat detail apa saja yang telah dan akan terjadi.
Ini bukanlah cuplikan renungan puasa bulan Ramadhan. Bukan pula khotbah Idul Fitri. Ini hanya terinspirasi dari sebuah judul berita di harian ini tempo hari, ”JK: Gusti Allah ’Ora Sare’”.
Pernyataan ora sare (bahasa Jawa) Wakil Presiden itu menyentak. Selama ini, Jusuf Kalla (JK) tak pernah terdengar mengutip ungkapan Bugis walaupun ia seorang Bugis. Padahal, orang Bugis juga memiliki banyak ungkapan perumpamaan bernilai tinggi, sebagaimana bahasa Jawa, Melayu, Sunda, Batak, dan bahasa lainnya.
Ketika JK mengungkapkan sesuatu dengan bahasa ”orang lain”, bukan berarti JK sudah kehilangan jati dirinya sebagai orang Bugis, ”manusia sabrang” istilah Syafii Maarif bagi JK. Jangan pula salah! Seberapa pun kadarnya, ”kejawaan” setidaknya ada juga dalam kehidupan JK. Dua menantunya orang Jawa. Istrinya adalah orang Minang. Tidak heran jika banyak orang mencap JK sebagai nasionalis tulen.
Boleh jadi, ora sare-nya JK bermakna lain, untuk menegaskan apa yang ada di benaknya, yang tidak bisa tergambarkan dan dipahami kebanyakan orang jika diungkapkan dengan bahasa lain, seperti bahasa Indonesia, apalagi bahasa Bugis.
Biarlah JK sendiri yang merasakan makna ungkapan Jawa itu dari lubuk hatinya yang paling dalam. Pembaca pun tak dilarang menafsirkan lebih jauh, lebih luas, dan lebih dalam makna di balik pernyataan JK tersebut. Apakah itu sekadar lucu-lucuan menjelang buka puasa, gurauan di antara pidato resmi, letupan kekecewaan, atau kekesalan.
Kalau pembaca tak keberatan, saya hanya coba menangkap yang dirasakan maupun yang disimpan rapat dalam hati JK sehingga lahir ucapan itu.
Pertama-tama, ungkapan itu diucapkan di hadapan tim sukses dan pendukungnya yang telah bekerja keras siang dan malam. Mereka memang sering tidak tidur, ora sare, untuk memenangkan pasangan JK-Wiranto dalam pemilu presiden dan wakil presiden pada 8 Juli 2009.
Seperti ungkapannya, dan saya saksikan sendiri karena beberapa kali bertemu di rumah jabatan selama masa kampanye pilpres, JK pun kadang memang seperti ora sare, tidak tidur. Sampai larut malam, bahkan dini hari, JK belum tidur dan terus menerima kedatangan tamu yang mengalirkan pernyataan kelompoknya mendukung penuh.
Kadang hingga dini hari, JK belum juga istirahat karena masih harus rapat, menyusun strategi, dan menghitung kekurangan dan kekuatan secara cermat. Padahal, pagi buta ia dan timnya masih harus berangkat lagi ke penjuru Nusantara yang dicita- citakannya senantiasa menyatu dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tidak tercabik-cabik konflik akibat ketidakadilan. Harmonis dalam taraf kesejahteraan rakyatnya. Berdiri sama tegak dengan bangsa-bangsa lain di muka bumi ini.
Betapa lelah JK memperjuangkan misinya yang mulia dan terhormat itu. Bukan ambisi kekuasaannya, apalagi keserakahannya mengejar takhta dan harta. ”Eeh kalian harus tahu. Saya, walaupun tidak duduk di sini, di mana pun saya kelak, kalau bisa berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara ini, itu sudah sangat membahagiakan saya,” kata JK dalam suatu perbincangan di ruang kerjanya.
Ia sudah cukup kaya raya untuk hidup tenang pada masa tua. Selama 40 tahun lebih jadi pengusaha, sudah cukuplah uangnya untuk membiayai kegiatan apa saja yang hendak dilakukannya. ”Kita jalan-jalan saja, tanpa protokol, tanpa ajudan, dan pengawal serta pengamanan,” katanya kepada saya dalam suatu percakapan tengah malam di rumah jabatan ketika perhitungan perolehan suara JK dan rivalnya makin timpang. ”Baik, Pak. Nanti saya jadi ajudan Bapak,” kata saya, dan dia tertawa lebar.
Kubu JK-Wiranto bukan tak berduka. Mereka kalah telak. Sangat jauh melenceng dari kalkulasi semula. Tetapi JK tak larut dalam kesedihan berkepanjangan. Seorang putrinya menyatakan, ”Kami semua bersedih. Tetapi kami malu sama Bapak (JK) karena dia tidak pernah bersedih, selalu menampakkan ketegarannya menghadapi kenyataan ini.”
”Kita semua sudah bekerja keras. Allah yang Mahatahu. Allah yang mengatur dan menentukan semua ini,” kata JK.
JK memang ora sare. Tidurnya yang banyak justru ketika dalam penerbangan. Gusti Allah juga ora sare. Dia bersama JK, setiap saat, dalam penerbangan dan cuaca yang sangat buruk dan menakutkan sekalipun. Hasil kerja keras JK tidak sesuai harapannya. Dia terima semua itu sebagai takdir. Dia telah berjuang dan berupaya keras untuk menjemput takdirnya.
Sejauh yang teramati secara cermat, baru dalam pemilu kali ini terjadi semua ormas Islam bersatu padu mendukung satu orang, yakni JK. Namun, seperti dikatakan banyak orang, seolah ada pula tangan jahat turut campur sehingga hasilnya sangat mencengangkan. Ada yang mengatakan, perolehan suara JK-Wiranto tidak masuk akal. Ada pengkhianatan dan kecurangan.
Namun, biarlah, Gusti Allah pasti ora sare.
Kita berharap, dengan segala pengalaman bisnisnya, memimpin Golkar dan menjadi wakil presiden yang dinamis, penuh terobosan, nyaris tak tidur untuk bekerja keras dan tulus, tetap ora sare mengoreksi hal-hal yang salah, curang, dan berbagai ketidakadilan lainnya di negeri ini.

Sumber : Kompas

Kamis, 10 September 2009

Pentas Warung Apresiasi ( Wapress ) 090909




Bermula dari Woro2 Mas Agam : http://agamfat.multiply.com/journal/item/93/Pembangunan_Dalam_mata_Puisi_Rendra_Wapress_9-9-09_19.00-22.00

Sasra Reboan #18 menampilkan Tema “ Pembangunan dalam mata Puisi Rendra, CICAK membaca puisi Rendra di pasar Malam “ acara ini menampilkan pementasan seni dan puisi yang menampilkan beberapa artis dan tokoh masyarakat yang saya kagumi dalam sepak terjangnya, yang secara terus-menerus dan sungguh-sungguh memperjuangkan keyakinannya demi sesuatu yang lebih baik buat bangsa ini : yakni Almarhum W.S Rendra, Bapak Jimly Asshiddiqie, Todng Mulya Lubis dan Teten Masduki…dan sekalian ketemu konco MP Mas Agam, acara ini sungguh sangat meriah karena dihadiri oleh pengunjung yang membludak.

Bicara masalah Puisi, bukanlah sesuatu yang baru buat saya karena sejak kecil saya suka sekali dengan bahasa yang indah, bahasa yang mendobrak yang diungkapakan melalui bait demi bait dan syair demi syair puisi yang bermakna bias dan menyebar, permainan kata yang membentuk makna dan permainan kalimat yang memberikan arti secara keseluruhan adalah merupakan ungkapan hati yang membara dan bernuansa.
Sayang kesenangan itu hilang setelah menjadi kuli yang selalu disibukkan oleh kegiatan Pemeliharaan Peralatan ( Maintenance ), namun kadang terobati juga dikala menjelang 17an dan biasanya saya jadi Panitia Lomba Baca Puisi untuk anak2 ditempat saya tinggal.

Tadi malam melalui pebacaan puisi di Warung Apresiasi Bulungan kenangan masa lalu itu kembali ke permukaan, ditambah lagi dengan kata sambutan dari Bpk Jimly tentang usaha untuk melemahkan KPK, selain dari itu beliau mengungkapkan bahwa Alm W.S. Rendra pernah bertemu dengannya dan berbicara mengenai Hukum Adat, sungguh diluar dugaan ujur Pak Jimly, Almarhum sangat pasih dan menguasai masalah ini baik itu Hukum Adat di zaman Majapahit ataupun Sriwijaya, bahkan dasar-dasar Trias Politika pun belau pahami dan mengerti.
Karena ketertarikan pada Almarhum itulah, maka Pak Jimly berusaha untuk menganugrahkan gelar Doktor Honoris Causa pada Almarhum, dan rencananya Universitas Hasanudin Makasar akan menganugrahkan Gelar itu, tapi sayang sebelum gelar itu diberikan Almarhum dipanggil oleh Allah YME.

Mengenai Perseteruan Kepolisian vs KPK, Pak Jimly berpesan agar baik Kepolisian ataupun KPK harus bersikap Bijak, memang ada kelemahan dan koreksi terhadap sistem yang ada tapi koreksi itu bukan untuk melemahkan melainkan untuk memperkuat system.

Berhubung mata udah berat karena tidak tidur siang, sebelum acara usai saya pun pulang duluan meninggal penampilan berikutnya yang diisi oleh Happy Salma dst…!!

Thanks Mas Agam yg udah menginformasikan Pentas ini, dan terimakasih juga buat buat penyelengara atas acara ini keramahtamahannya.



Tangerang, 10 September 2009.


Wasalam,

Minggu, 16 Agustus 2009

160809 - Kopdaran pengguna Santier's @CITOS




لسلام عليكم و رحمة الله و بركاته


Alhamdulillah, tadi sore kita bisa ngumpul di CITOS, melepas rasa rindu/ temu kangen dan terutama menjalin silaturahmi dalam menyambut bulan ramadhan.

Pengguna santi yang hadir ada 4 orang : ane sendiri, Bro Andra, Bro Kiting dan pengguna baru santi yakni Bro Sharky...ada banyak hal menarik yang kita bicarakan diantaranya membahas tunggangan bro Sharky..dimana beliau dapat santi tahun 2002 yg odometernya cukup tinggi hampir menyaingi odometernya bro Kiting, tapi kondisi santi masih baguss dan oke punya...interior dan eksteriornya yahud dan hanya perlu mungkin tune up di beres untuk adjust AFR ( air fuel ratio ).

Selain dari itu kita sepakat dalam beberapa hal diantaranya :

1. Secara berjamah untuk pasang tanduk seperti yb bro Sharky punya
2. Pemasangan Garnis lampu depan supaya tampilan lebih kereen lagi
3. Ada usulan untuk membuat stiker acrilic yg oke punya
4. website khusus pengguna santi dimana biaya sewanya diperkirakan cukup terjangkau untuk dibagi samarata kesetiap anggota/ members.
5. mungkin ada rencana ketemuan setelah hari raya idul fitri lokasi sudah disepakati di ocean park BSD sambil menikmati panganan D'cost dan anak/keluarga mandi di ocean park.

Sungguh disayangkan karena ada sesuatu dan lain hal bro Inoz, bro Ilham dan Bro Tantan tidak bisa hadir karena alasan pribadi, dan hal itu sudah dikomunikasikan sebelumnya kepada kita semua, next time hadir ya bro santier smua.....!!!

Nah ini hasil jepretan hp ane, karena camera saku kepake oleh keluarga dalam acara 17an di komplek tempat tinggal....dan untuk photo hasil jepretan beneran mungkin akan ditambahkan setelah dapet kiriman dari bro Sharky

Sekali lagi ane hatur ucap thanks atas kehadirannya dan thanks juga untuk bro Sharky yg udah banyak sharing tentang hal2 yg baru untuk komunitas kita.....!!


Tangerang, 16 Agustus 2009


Wasalam

Senin, 10 Agustus 2009

DIM - Mengatasi Getaran pada pedal Rem saat digunakan


لسلام عليكم و رحمة الله و بركاته
Rem merupakan komponen mobil yang sangat penting bagi keselamatan anda saat berkendaraan karena rem bisa menjadi penyebab kecelakaan di jalan raya, begitu pentingnya masalah rem ini hingga para ahli otomotif menggolongkan rem sebagai sistem keselamatan nomor satu, lebih penting dari sabuk keselamatan dan airbags.
Secara umum model rem itu terdiri dari;
  1. Rem Tromol ( Drum ) banyak digunakan pada kendaraan berbeban berat seperti Truk, Kontainer dan Bus.
  2. Rem Cakram ( Disc ) banyak digunakan pada kendaraan sedan dan penumpang.
Kelebihan dari kedua model tersebut diatas, pada model Tromol memiliki keunggulan pada performa untuk mengurangi laju kendaraan berbobot berat, kekuatan tenaga pengereman berasal dari sepatu rem yang diam menekan permukaan permukaan tromol bagian dalam. Bagian ini berputar bersama-sama dengan roda. Karena adanya self-enegerzing action yang ditimbulkan oleh tenaga putar tromol dan tenaga mengembangnya sepatu, tenaga pengereman yang dihasilkan sangat besar.
Untuk rem cakram memiliki kelebihan, salah satunya adalah kinerjanya yang lebih pakem, atau dapat menghasilkan daya pengereman optimum karena adanya gesekan antara sepatu rem dan cakram. Konstruksinya sederhana, sehingga perawatan dan penggantian sepatu rem menjadikannya lebih mudah, Ini keunggulan lain dibandingkan dengan rem tromol. Oleh karena itu Rem Cakram dirancang untuk mengurangi kecepatan, memperlambat, dan menghentikan kendaraan, dan dipasang sebagian besar  di roda depan sedangkan rem tromol kebanyakan dipasang pada roda bagian belakang.
Penjelasan diatas merupakan ilustrasi dari kerja system pengereman pada kendaraan anda atau saya tentunya, tapi yang pasti saya pernah mengalami dimana pada saat melaju dengan kecepatan 100kpj, dan saat saya mengurangi kecepatan dengan menginjak pedal rem tiba-tiba terasa kaki kanan saya bergetar hingga steer pun terasa bergetar pula.
Dengan perasaan ingin mengerti permasalahan yang ada, saya konsultasikan kerekan-rekan otomotif mengenai permasalahan ini dan advise yang saya peroleh sebagian besar menyarankan agar carkram ( disc ) rem depan dibubut karena akibat permukaan cakram yang tidak rata menyebabkan efek cengkraman disc shoe/pad pada cakram menjadi tidak stabil dan menyebabkan timbulnya getaran pada pedal dan begitu juga pada steer.
Setelah masuk bengkel HMI Arteri Pondok Indah, advisor bengkel juga menyarankan hal yang demikian, sehingga usul tersebut saya jalankan dengan melakukan pembubutan Cakram yang dilakukan oleh petugas bengkel.
Setelah dilakukan pembubutan dan penggantian Disc shoe/pad karena tinggal 30% dan penggantian Ball Joint karena karet  covernya sdh brekele, maka hasil yang saya peroleh kendaraan tunggangan sudah smooth saat saya menginjak pedal rem, dan getaran pada pedal serta steer sudah dapat diatasi, sehingga dengan kecepatan diatas 120 kpj pun getaran itu sudah tak terasa lagi.
Demikianlah sharing pengalaman ini, mudah-mudahan bermanfaat dan dapat digunakan sebagai referensi jika anda mengalami hal yang sama pada kendaraan anda.




Tangerang, 10 Agustus 2009.


Minggu, 09 Agustus 2009

Kabut di Lembah itu

irama dan tabuhan itu begitu mempesona,
membuka relung hatiku dan pikiranku
kakiku bergerak tanganku mengayun,
corak kostumpun memeriahkan suasana akan asa
bahwa esok sudah berada dalam genggamanku.....

aku berjalan mengikuti irama itu
hingga ketepian bukit yang bisa menerawang keseluruh penjuru
indahnya pemandangan ini, indahnya alam ini, dan indahnya irama ini.....
semakin keatas geliat itu semakin bermakna...menari, menyanyi dan bercerita...
dalam lakon,... seupil kuku kelingkin ku...menyerigap bagai cakrawala setiap gerakku...
duh tak disangka,dalam suasana ini kabut berjalan perlahan...perlahan dan perlahan......!!

Lembah dan bukit itu seketika menjadi gelap...
tak kulihat sedikitpun keindahan, sorak sorai ataupun suara merdu...
pada setiap langkah..hitungan itu semakin menjauh...menjauh dan menjauh...
aku sadar, asa ini begitu besar untuk ku gapai...meskipun aku tak mendapatkan apa-apa...

namun keyakinan ini begitu penuh, begitu luas dan begitu ingin mendobrakkk...
gerakmu begitu lincah, begitu cekatan dan begitu penuh nuansa...
sampai akhirnya keyakinan itu mengalir kesekujur urat nadiku....dan
disitulah awalnya muara itu berada.....!!

aku disini, melihat kabut....
yang menutupi pemandanganku...
hingga akhirnya kututup semua cerita yang ada...
tak mau aku diliputi kesedihan dan kesenduan akan kenyataan yang ada....
perlahan-lahan aku berjalan, untuk menuruni bukit ini...
satu demi satu tanpa melihat kebelakang....
yang kulihat hanya kedepan...kedepan dan kedepan ....
karena kabut ini begitu pekat...pekat sekali.....

kucoba mengingat langkahku...dimana aku memulainya
dan disitu juga aku akan mengakhirinya...
tapi yang pasti aku sudah berada diantaranya
mengaguminya dan menghormatinya....
walaupun akhirnya akan jadi begini....

tak apalah, setiap langkah pasti punya catatan
setiap ucapan pasti punya arti...dan setiap gerak akan berlalu....!!
berlalu diterpa angin, dan berlalu diterpa mentari pagi yang bersinar...
bersinar dipengabdian berikutnya....

berikutnya pimpinanku...berikutnya harapanku....!!
berikutnya bukan berarti yang ini, berikutnya bukan berarti yang itu....
tapi berikutnya untukmu dan untuk SEGALANYA....!!



Tangerang, 9 Juli 2009