Tampilkan postingan dengan label kelistrikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kelistrikan. Tampilkan semua postingan

Senin, 11 Oktober 2010

Periksa Tagihan PLN Bulan ini Yuck...!!!!





Caranya mudah :
1. Catat 12 Digit ID Pelanggan PLN Anda : xxxx yyyy zzz
2. Masuk ke website ini : Infobilling PLN
3. Klick " Cek Tagihan "
4. Maka akan Tampil display " Tagihan Bulan Tertentu "
5. SELESAI

Selamat Mencoba….!!

NOTE :
Anda juga bisa memeriksa tagihan anda di bulan-bulan sebelumnya, dengan Menu " Tagihan Jangka Waktu " misalnya tagihan 12 bulan berjalan, maka akan tampil trending jumlah pemakaian sekaligus jumlah tagihannya.


Rabu, 25 Maret 2009

PLN Jamin listrik Tidak Byarpet Selama Pemilu



لسلام عليكم و رحمة الله و بركاته

Membaca harian kompas hari ini, rada sediki lega juga dihati ini karena PLN menjamin pasokan listrik selama pemilu legislatif tanggal 09 April ini, mudah-mudahan pasokan listrik tidak mengalami pemadaman saat penghitungan suara....kalo sampai terjadi pemadaman bisa berabe tuh pengitungan suara...karena semua sistem penghitungan menggunakan TI, yang sumber listriknya dari PLN......PLN & KPU punya Contiguency plan ga ya.....???

Tangerang, 25 Maret 2009

JAKARTA, RABU — PT PLN (Persero) menjamin keamanan pasokan listrik selama penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) yang dijadwalkan sebanyak tiga kali sepanjang tahun 2009.
Dirut PLN Fahmi Mochtar seusai rapat koordinasi pengamanan ketenagalistrikan pemilu yang dihadiri Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Rabu (25/2), mengatakan, suhu politik saat pemilu tentunya akan meningkat sehingga perlu diantisipasi berbagai kemungkinan, termasuk keandalan pasokan listrik.

"Kami upayakan tidak ada pemadaman listrik dengan menyiagakan seluruh unit guna meningkatkan pengamanan dan keandalan pasokan listrik sehingga pemilu berjalan sukses," katanya.
Fahmi mengatakan, selama pemilu, PLN akan memfokuskan keandalan pasokan listrik pada dua hal, yakni obyek vital nasional yang dilakukan secara internal bekerja sama dengan masyarakat dan aparat keamanan.

Fokus kedua, lanjutnya, adalah pengamanan pasokan listrik saat pemilu dengan melipatgandakan kesiapan PLN.
Ia menambahkan, saat pencentangan surat suara, beban puncak cenderung turun karena berlangsung pada hari libur.
Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengatakan, di sektor ESDM terdapat 326 obyek vital nasional, 36 di antaranya di ketenagalistrikan yang perlu mendapat pengamanan pasokan listrik.
Menurut dia, sistem pengamanan dibuat berlapis melalui internal di ring satu dan ring dua yang melibatkan masyarakat sekitar. Saat pelaksanaan pemilu, pasokan listrik memiliki arti penting, terutama saat penghitungan suara. "Bisa dibayangkan jika listrik tiba-tiba mati dan kemudian PLN yang disalahkan," katanya.

Sumber : Kompas

Rabu, 18 Maret 2009

PLTU Meledak, Jawa dan Bali Sempat Blackout


Pantesan ya hari senin kemaren mulai jam 19:00 sampai dengan jam 02:00 selasa dini hari kata istri saya listrik padam total untuk wilayah tempat tinggal dan sekitarnya, sehingga terpaksa semua ngelar tempat tidur diruang keluarga...mana hujan deres disertai angin kenceng lagi.

Duh PLN...PLN....kapan ya bisa ngak byar pet lagi....?? karena ketersedian supply listrik terjaga.....???...dan yang tak kalah pentingnya system maintenance serta Safety berjalan dengan baik ..... masalah ledakan ini apa karena masalah Life time dari peralatan, overload atau karena gardunya bocorrrrr karena hujan.....who knows...????

Ada yang mengalami hal yang sama ngak di tanggal 16-17 maret kemaren....PLN byar pet....???

PLN ku, negaraku dan bangsaku......!!!


Salam Prihatin nich....bukan Prihatiniii.



JAKARTA
- Ledakan pada Gardu Induk Tegangan Ekstratinggi (GITET) PLTU Suralaya, Cilegon, kemarin membuat pasokan listrik di sistem Jawa-Bali terganggu. Akibatnya, beberapa wilayah di Jawa sempat byar pet karena pemadaman.

Direktur Jawa-Madura-Bali PT PLN Murtaqi Syamsuddin mengatakan, tersendatnya pasokan listrik disebabkan adanya gangguan pada salah satu circuit breaker di GITET PLTU Suralaya. ''Saat ini 3 unit pembangkit Suralaya sudah masuk ke sistem, sehingga pemulihan beban akan tuntas pukul 21.00 malam ini,'' ujarnya kepada Jawa Pos sekitar pukul 20.30 tadi malam (17/3).

PLTU Suralaya memang sangat krusial bagi pasokan listrik di sistem Jawa-Madura-Bali (Jamali). Pasalnya, dengan tujuh unit pembangkit yang berkapasitas total 3.400 mega watt (MW), pembangkit yang dioperatori PT Indonesia Power (anak usaha PLN) tersebut menjadi pembangkit dengan kapasitas terbesar di Indonesia.

Menurut data yang dihimpun PLN, kerusakan pada circuit breaker itu membuat sebagian wilayah di Jawa mengalami pemadaman mulai sekitar pukul 11.30 WIB. Sebelumnya, manajemen Indonesia Power memastikan bahwa gangguan pasokan listrik bukan disebabkan kerusakan pada pembangkit (power plant). ''Pembangkitnya tidak ada masalah, infonya dari transmisi,'' ujar Dirut PT Indonesia Power Tony Agus Mulyantono.

Sebagai pengganti pasokan dari PLTU Suralaya ke sistem kelistrikan Jamali, kemarin PLN mencari alternatif dari pembangkit lain. Murtaqi mengatakan, opsi pasokan listrik diupayakan melalui pengoperasian beberapa gas turbin dari sejumlah pembangkit listrik. ''Kami sudah memobilisasi semua gas turbin pembangkit listrik yang masih ada,'' katanya.

Menurut Murtaqi, sejak kemarin siang pasokan listrik dari beberapa gas turbin sudah masuk ke sistem Jamali. Di antaranya dari PLTGU Grati sebanyak 6 unit gas turbin, PLTGU Tambak Lorok sebanyak 3 unit, PLTGU Muara Tawar sebanyak 1 unit, dan PLTGU Gresik sebanyak 3 unit. ''Semuanya dioperasikan untuk mendukung pasokan listrik Jawa-Bali,'' terangnya.

Berdasar laporan yang diterima PLN, beberapa daerah yang kemarin sempat mengalami pemadaman adalah sekitar wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Kemarin sore, beberapa wilayah yang sempat mengalami pemadaman berangsur pulih.

Sementara itu, terkait pasokan batu bara, Murtaqi memastikan bahwa pasokan energi primer untuk semua pembangkit berbahan bakar batu bara seperti PLTU Suralaya, PLTU Tanjung Jati, maupun PLTU Paiton dalam level aman. ''Rata-rata stok batu bara di pembangkit mencapai 30 hari, jadi aman,'' jelasnya. (owi/iro)
Sumber : Jawa Pos

Berita terkait lainnya :

1. Kompas
2. Media Indonesia
3. Detiknews




Rabu, 18 Februari 2009

Karen Agustiawan, Bangga Jadi Keluarga Pertamina



PERTAMINA, perusahaan plat merah yang menjadi harapan dan tumpuan rakyat negeri ini, untuk menyediakan sumber kebutuhan pokok rakyat yang berjumlah 220 juta orang, tersebar dari Sabang hingga Merauke.

Selama dalam perjalanannya selalu menjadi bulan2 an tokoh politik dan juga Pemerintah yang berkuasa, bahkan pernah menjadi sapi perahan....semua itu terjadi karena PERTAMINA dalam setiap langkah dan geraknya, memang selalu bersinggungan dengan POLITIK....dimana antrian BBM di setiap SPBU, Konversi dari minyak tanah ke Gas...naik atau turunnya BBM akan mendapatkan tanggapan langsung dari Legistatif dan dari selurah rakyat Indonesia secara keseluruhan.

Sebetulnya telah banyak langkah yang dibaut oleh Direktur Utama Pertamina dalam membenahi Pertamina dari dalam, setiap Dirut mempunyai prioritas tersendiri dalam menanganinya : berbagai jurus telah dikeluarkan dalam membenahi Pertamina, bahkan pernah menggunakan jurus mabok dimana orang yang tak begitu memahami betul pertamina menjadi Dirut Pertamina, tapi hasilnya setelah menggunakan jurus itu Image terhadap Pertamina sedikit demi sedikit sudah berubah.

Arie H. Soemarno adalah Mantan Dirut yang benar2 all out menangani Pertamina dimana beliau ingin menjadikan pertamina sebagai Perusahan Kelas Dunia, ada banyak langkah yang dilakukan tapi karena setiap langkah kadang bersinggungan dengan status quo maka ada banyak timbul resistansi .... puncaknya adalah kebakaran Depo Pelumpang dibulan januari lalu.

Penggati beliau adalah Ibu Karen Agustiawan, yang latar belakangnya memang dari dunia MIGAS, beliau mencanangkan 6 Program Prioritas untuk menangani Pertamina, disaat awal kepemimpinannya ini sudah sangat alergi berurusan dengan dunia POLITIK.....mudah2an PERTAMINA kedepan menjadi lebih baik lagi.


Tangerang, 17 February 2009


Wassalam,



[ Kompas Kamis, 12 Februari 2009 ]
Kaget juga ketika mendadak air mata mengalir di pipi Galaila Karen Agustiawan (50), membuat wawancara terhenti. Ia teringat almarhum ayahnya, Prof Dr Soemiatno, figur panutannya. ”Beliau pernah bilang, posisi, jabatan, itu semua tidak ada artinya...,” katanya.
Galaila Karen Agustiawan, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang dilantik 5 Februari 2009 menggantikan Ari H Soemarno, adalah perempuan pertama yang menempati posisi puncak di Pertamina sepanjang 51 tahun sejarah perusahaan itu.
”Mau nanya apa? 15 menit saja ya. Masih banyak yang harus saya kerjakan,” kata Karen membuka wawancara di kantornya di lantai 19 gedung utama Pertamina.
Sempat bingung juga, informasi apa yang bisa digali dalam wawancara 15-an menit. Namun, ternyata, dengan tempo bicara yang sangat cepat, Karen mengungkapkan cukup banyak hal. Mulai dari pandangannya tentang Pertamina, tantangan-tantangan dalam hidup, penolakannya terhadap intervensi ke tubuh Pertamina, suami dan tiga anaknya yang begitu mendukungnya, hingga impresinya pada Ari Soemarno. Yang terakhir inilah yang membikin mata Karen berkaca-kaca sebelum kemudian menangis.
”Saya melihat Pak Ari sebagai figur yang mirip ayah saya. Ayah saya Dirut Biofarma selama 22 tahun. Ayah orangnya sangat sederhana, ada karakter Pak Ari yang mirip ayah saya, bagaimana ia membimbing orang,” ungkap Karen.
Suaranya sedikit melemah. ”Saya ini bungsu dari sembilan bersaudara. Saya sangat dekat dengan ayah saya, ini sesuatu yang very touchy,” sambungnya. Ia berhenti sejenak dan meneruskan, ”Kalau saya pergi ke nisan ayah, saya pasti nangis.” Kali ini Karen benar-benar berhenti.
Pemimpin dan jabatan
Apa kata Karen soal pemimpin? ”Pemimpin itu role model, pembuat keputusan. Pemimpin itu pasti bikin kesalahan karena pemimpin itu harus bikin keputusan. Kalau sampai pemimpin tidak bikin keputusan, gak ada yang bisa dikerjakan. Diem saja, status quo,” paparnya.
Soal banyaknya pertanyaan terlontar menyangkut posisi barunya ini—mengingat ia baru dua tahun masuk Pertamina—Karen menegaskan, hal ini bukan persoalan politis. Ia memandang pengangkatannya sebagai dirut hanyalah kebetulan. ”Jangan salah, no no no, saya profesional. Jabatan itu comes and goes, bukan sesuatu yang harus dikejar,” katanya.
Yang dimaui Karen, Pertamina mampu menerapkan good corporate governance. ”Kalau ini jalan, maka segala bentuk intervensi yang merugikan perusahaan dan negara, at all cost, tidak tolerir,” tegasnya.
Pernah merasa diintervensi? ”Well, saya tidak bilang seperti itu. Masalahnya, persepsi publik atas Pertamina itu masih pada citra yang lama. Masih ada orang yang coba-coba (mengintervensi), dan mengubah itu butuh waktu,” sahutnya.
Soal ini (mengingat kursi Dirut Pertamina konon teramat ”panas”), Karen berjanji tidak akan melayani segala bentuk intervensi, seperti dikatakan usai pelantikan Kamis lalu. Ia juga memaparkan enam langkah prioritas (Kompas, 5/2).
Selalu ada tantangan
Sebelum di Pertamina, Karen telah lama berkarier di Mobil Oil Indonesia (1984-1996). Ia pindah ke CGG Petrosystem selama setahun sebelum pindah lagi ke perusahaan konsultan Landmark Concurrent Solusi Indonesia. Tahun 2002-2006 ia bergabung dengan Halliburton Indonesia.
Dari pengalaman berpindah-pindah tempat kerja, Karen memetik satu hal, memberikan yang terbaik. Sempat muncul kekhawatiran dari teman-temannya, Karen akan berubah setelah di Pertamina. ”Nyatanya saya malah mengubah sistem. Sistem yang harus ikut saya, itu yang terjadi kalau mau maju. Saya selalu mengambil langkah ke depan.”
Dua tahun lalu ketika masuk ke Pertamina sebagai staf ahli, peran Karen ”hanya” sebatas konsultan. ”Mengusulkan konsep, tetapi implementornya bukan saya. Sekarang, saya harus memastikan semuanya berjalan. Itu berat, tidak sebatas plan the work, tetapi work the plan. Waktu saya masuk sebagai direktur hulu, yang saya benahi adalah bagaimana work the plan,” terangnya.
Bagi Karen, Pertamina adalah tantangan, dan ia menyukai tantangan. Tantangan memicu ide di otak keluar, dan itu membuatnya hidup. ”Dulu, menjadi Direktur Hulu banyak tantangan. Tetapi kalau saya melihat posisi itu sekarang, sudah tidak menantang. Saya sekarang memimpin tujuh anak perusahaan, itu berat, tetapi menantang.”
Tantangan lain, soal maskulinitas. ”Tahu sendiri kan bisnis minyak itu maskulinitasnya kuat. Saat saya masuk, banyak yang mempertanyakan, bisa apa cewek ini.” Jawabannya? ”Banyak yang mengakui, she did bring something.”
Karen mencermati adanya perubahan cara berpikir di sektor hulu. Dulu orang masuk Pertamina lebih untuk keamanan kerja, masuk Pertamina untuk menghidupi keluarga. ”Sekarang harus diubah menjadi I’m proud to be Pertamina family. Kayak dulu di ITB zaman Posma, kan ada spanduk selamat datang putra-putri terbaik Indonesia. Saya pengin begitu di Pertamina, selamat datang sarjana terbaik di Pertamina.”
Karen menyambung, ia akan menjadikan Pertamina minimal sama dengan Petronas, perusahaan minyak Malaysia itu. Sulitnya membuat Pertamina menjadi berkelas dunia? ”Ini soal keseimbangan, we can not see our selves as a full private corporate karena ini kan perusahaan pelat merah yang mengemban tugas negara,” jawabnya.
Karen memandang Pertamina di satu sisi sebagai korporat, maka untung harus diraih. Sisi hulu pun digenjot. Namun, di sisi hilir, banyak aspek sosial yang harus dihadapi. Misalnya, bagaimana memastikan agar BBM dan elpiji tersedia dan gampang diakses.
Sumber : Kompas


CATATAN :

Enam Program Kerja

Pertama, akan tetap melanjutkan program kerja jangka panjang yang sudah ditetapkan pimpinan Pertamina sebelumnya.

Kedua, program utama setiap direktorat akan dilakukan dengan mengedepankan aspek efektif, efisien dan keselamatan operasi.

Ketiga, aspek distribusi dan keamanan pasokan BBM, elpiji dan biofuel akan diupayakan dan dijadikan prioritas utama.

Keempat, pengusahaan sektor hulu akan ditingkatkan porsinya karena tahun lalu sektor tersebut menyumbang laba terbesar bagi perseroan. Ia menargetkan produksi minyak tahun ini tetap 171.000 barel per hari, 1.266 mmscfd untuk gas dan dari geothermal 15 juta ton,.

Kelima, transformasi Pertamina menuju perbaikan yang sudah dimulai Mantan Direktur Utama Pertamina Ari Hernanto Soemarno tidak boleh berhenti.

Keenam, seluruh pekerja Pertamina harus tetap mempertahankan momentum perubahan, bersikap terbuka, jujur, berani, dan profesional.