Rabu, 26 Maret 2008

Penyerahan Formulir Isian SPT Tahunan


Rating:★★★★
Category:Other
لسلام عليكم و رحمة الله و بركاته
 photo SKT.jpg
Setelah konsultasi cara pengisian SPT Tahunan dengan Om Tekad Setiawan dan Om Donny Danardono ( Specialist masalah Perpajakan ) dan melengkapi semua isian dengan selengkap-lengkapnya, tadi pagi jam 08:40 berangkat menuju Kantor Pelayanan Pajak Tangerang timur, yang berada dalam lingkungan kantor pusat perintahan daerah Kota Tangerang.

Sesampai disana sederetan kendaraan roda Empat dan roda dua berjajar dengan tertib dan teratur, tidak seperti dulu 30 November 2007 ketika saya menyerahkan pendaftaran NPWP, suasan terlihat lenggam. Tapi sekarang suasana terlihat lumayan padat, hal ini mungkin disebabkan karena tengat waktu penyerahan pengisian SPT Tahunan yang mendekati akhir yakni tanggal 31 Maret 2008.
Kepadatan pengunjung wajib pajak ini belumlah seberapa katanya, bila dibandingkan nanti pada tanggal 30 atau 31 Maret 2008, akan lebih padat/penuh dan berjubel lagi, wajib pajak yang akan menyerahkan SPT Tahunannya.

Tapi Hal tersbut diatas sepertinya atau boleh dibilang sudah diantisipasi oleh “ Derektorat Jenderal Pajak” c/q Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tangerang, terbukti dibagian depan telah disediakan tenda dan kursi yang tertata dengan rapi dan tertib.
Ketika saya datang langsung mendaftar untuk mendapatkan nomor antrian diluar ruangan gedung dimana sistim penomeran masih secara manual dan pemanggilan juga menggunakan Microphone sederhana. Nah kebetulan dapat nomor “ 243” dan saya catat jam menujukan pukul 08:50 dan panggilan antrian No 218.
Saya langsung duduk dideretan kursi yang tersedia sambil mengecek ulang isian yang sudah saya siapkan dirumah dengan Format Excel dimana formulir isian tersebut saya dapat dari Free Konsultan pajak saya Om Tekad Setiawan ( Sorry just joke Om…) dan cara Mengisi setiap nomornya di Guide Oleh Om Donny Danardono yang juga Free Konsultan Pajak saya ( sorry ya Om Donny….!! ), sambil menikmati rokok dan sambil senyum dihati karena Isian dalam format Komputer terlihat sangat rapi sekali….dalam hati saya berpikir mudah-mudahan ngak ada masalah….!!

Pas jam menujukkan pukul 09:05, saya dipangil petugas Pajak dimana disediakan 10 orang Petugas “ Peneliti “ yang bekerja secara serempak untuk melayani 10 orang Wajib Pajak….yang memeriksa isian SPT Tahunan …Hebat khan….??? Jadi Pembayar pajak tidak perlu berlama-lama mengantri atau menunggu pelayanan dari petugas Pajak.

Saya langsung duduk dan menyerahkan Isian SPT saya, kebetulan yang menerima saya adalah seorang Ibu yang masih lumayan muda, dia teliti dengan seksama isian form 1770S, 1770S-I dan 1770S-II dan dicocokkan dengan Form yang saya terima dari Perusahaan tempat saya Bekerja yakni Form 1721-A1, ada sedikit tambahan yang dia Isi yaitu KLU yang tadinya kosong diisi menjadi 95004, ketika saya tanyakan hal itu,.... dia menjawab itu kode untuk Perusahaan Swasta….Oh Gitu dalam hati…..!!!
Terus Isian saya di Form 1770S di Stempel dan kemudian dikasi tanggal dan tanda tangan serta ada Stempel NIHIL, setelah itu dia menyarankan saya untuk masuk ke ruang gedung utama dan mengambil nomor antrian……saya Tanya sudah Mbak….dia jawab Iya…..dalam hati lega ngak ada masalah ……assyik…..lulus nich……!!!!

Setelah selesai saya masuk keruang gedung utama dan mengambil nomor antrian yang Otomatis yakni dengan menekan Tombol dan keluar Print out nomor antrian No 272… gelo dalam hati …… turun peringkat nich dari 243 ke 272…..bakalan lama nich saya pikir… beda dengan diluar ada 10 Petugas yang melayani, nah kalau di dalam ruangan ini ada Cuma 4 Petugas….pas saya lihat antrian sedang berlangsung di nomor 199…..dalam hati masih lama nich…saya perhatikan kondisi ruangan sama seperti bulan november tahun lalu dimana saya kemari untuk melakukan pendaftaran NPWP, tapi ada sedikit perubahan dimana diruangan ini sudah disediakan TV ukuran 21 inci sepertinya ya.....? karena nunggu antrian masih panjang ya udah keluar dulu untuk menghisap Rokok sambil dan menikmati sepoi-sepoinya angin diluar gedung.

Pas saya masuk kembali panggilan di no urut 231…. Wah cepet buanget ya….!! Udah saya tunggu aja hingga giliran saya, dan pas jam 11:05 nomor 272 dipanggil secara Electronic….langsung saya bergegas dan menyerahkan Isian SPT yang sudah di stempel oleh petugas didepan tadi…..dan setelah diinput ke computer oleh petugas yang kebetulan juga Ibu/Mbak yang masih muda yang kerjanya kelihatan gesit dan lumayan punya……di bajunya tertera sebuah Pin kecil “ KKN garis coret miring “ ( mungkin artinya “ KKN no way kali ya….??? “), dan kemudian dia menyerahkan “ Bukti Penerimaan Surat “ yang isinya Nama, alamat, NPWP, tahun pajak dan jenis pajak : SPT Tahunan PPH OP….NIHIL Rp. 0,00…..maka selesailah petugas Penyerahkan Isian SPT Tahunan saya…..dan inilah pengalaman pertama saya dalam pengurusan/penyerahan isian SPT Tahunan, Alhamdulillah dalam hati….!!!

Saya ucapkan terimakasih pada Kepada Petugas Pelayanan Pajak Pratama Tangerang, atas pelayanannya yang cukup simpatik dan memuaskan, dan hanya butuh waktu lebih kurang 2 jam untuk menyelesaikan proses SPT tahunan, walaupun jumlah pengujung yang menyerahkan SPT Tahunan cukup banyak dan padat, tapi dengan persiapan yang dilakukan oleh Kantor pelayanan pajak setempat semua dapat berjalan dengan baik dan tertib.

Sekali lagi saya juga ucapkan terimakasi kepada Om Tekad Setiawan dan Om Donny Danardono yang telah membantu saya dengan tanpa pamrih apa-apa, sehingga dengan tanpa kesulitan yang berarti saya dapat mengisi dengan seksama Isian formulir yang diberikan kepada saya…..mudah2an Om2 semua selalu dalam lindunganNya dan diberikan kesehatan dan rezeki yang berlimpah, Amin.

Demikianlah, mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi rekan2 yang masih pemula dalam urusan Pajak, kalau anda mempunyai masalah akan pajak anda bisa dengan leluasa dapat mendownload materi mengenai perpajakan di :


Kalau anda mempunyai pengalaman yang sama mengenai SPT Tahuanan atau Perpajakan, kita Sharing Yuck.......!!!!



Tangerang, 26 Maret 2008.



20 komentar:

Lusy Mardiani mengatakan...

blom punya pengalaman pak...ntar kalo sdh ada saya sharing ya

Tekad Setiawan mengatakan...

Selamat ya mas Zul sudah sukses melaksanakan salah satu kewajiban warga negara. Ngomong2, link yang dikutip kok punya saya dua2nya? Mungkin maksudnya satu lagi punya om Donny kali...nanti diedit ya, om Donny kalo marah makannya jadi buanyak lho, hehehe. FYI, om Donny itu temen saya juga, dulu sekelas pas kuliah, tapi beliau menanggalkan baju PNS-nya. Mungkin karena baju PNS sempit sedangkan badan dia besar :D

Papanya Inez GP mengatakan...

Ngak apa2 Mbak ...... saya juga baru punya NPWP.....hal itu timbul karena sebetulnya memang kita sdh bayar pajak via perusahaan tempat kita kerja,.... dalam hati alangkah baiknya bila kita sendiri yg mengurus masalah pajak....dan setiap transaksi pembelian ataupun penjualan milik kita...tuh pajak akan masuk ke NPWP kita.dsb....dst...dan satu hal lagi sabagai warga negara kita memang berkewajiban untuk itu.....!!!

Papanya Inez GP mengatakan...

Thanks Om,.....Ya....dua guru satu ilmu dunk.....!!!!???
Dunia ini sempit ya....??? saya juga membaca bebapa tulisan Om Donny.....air yg gemericik, suasana alam yg teduh....mungkin cocok buat Om Donny,...sama seperti halnya saya....kalo ngak mikirin istri/anak2....saya juga lebih suka tinggal dilingkungan itu.....Mudah2an dunia perpajakan akan bergerak kearah yang lebih baik......!!!

Oh ya ... Ok Om udh saya edit ulang...!!!

Sabtuminggu Indonesia mengatakan...

wah sy blum ngumpulin ni.. males ngisinya/. hehe

HanunG RebeL mengatakan...

apa kata duniaaa..?

kekekeke..

salam,
47.441.636.9-832.000

Papanya Inez GP mengatakan...

Ga susah kok Om Ar....kita cuma nyalin dari form 1721-A1 yang kita dapet dari Pers. tempat kita bekerja....kalo kesulitan....yah Insya Allah saya juga bisa bantu.....!!!
Tapi kalo mo lebih lagi ya...langsung aja ke yang ahlinya Om
1. http://tekads.multiply.com/
2. http://donnydanardono.multiply.com/

Papanya Inez GP mengatakan...

Hehehehe.....Wah Mas hanung KLU nya pasti beda ya sama saya......!!!
Kata yang ahlinya....ada loh ....alokasi pembayar pajak ke tempat dimana dia tinggal.....!!!

HanunG RebeL mengatakan...

maksudnya gimana yah pak zul?

Papanya Inez GP mengatakan...

Sumber Pembiayaan Pembangunan Daerah salah satunya misalnya adalah : Dana Alokasi umum, nah dana alokasi umum ini sumbernya berasal dari bagian Pajak Pusat seperti Pajak Penghasilan, PPN, dan PPn BM, dan Hasil Bumi Indonesia seperti Hasil Hutan, dan Hasil Minyak Bumi.........cmiiw....!!!

HanunG RebeL mengatakan...

oo..ic..ic..

betul pak zul..klo yang ini kebetulan adalah bagian dari kerjaan saja..membukupan penerimaan dan pengeluaran yang melalui APBN yang berada di lingkungan kerja saya..

misalnya penerimaan PBB setiap hari jumat ada pembagian 9% (biaya pungut) dan 10% untuk pusat, 16,2% untuk propinsi dan 64,8% untuk kota/kab yang bersangkutan. sedangkan BPHTB dibagian setiap hari rabu, 20% pusat, 16% propinsi, dan 64% kab/kota. sedangkan untuk pajak lainnya (PPN, PPH, bea/Cukai,dll) disetorkan semuanya ke pusat setiap hari selasa dan jumat.

Papanya Inez GP mengatakan...

Dari Pusat akan kembali lagi ke daerah yang berbentuk bagi hasil pajak/bukan pajak...nah kalau masyarakat suatu daerah tempat kita berdomisili rajin bayar pajaknya....maka pembangunan dari bagi HASIL PAJAK juga akan meningkat....gitu kali ya Mas Hanung.......:) (* takut salah ngomong dgn org yg biasa kerja disitu *)

HanunG RebeL mengatakan...

betul pak zul. bagian pajak untuk pusat nanti akan kembali ke daerah dalam DAU dan DAK. naah selain pajak pusat kan ada juga pajak daerah seperti pajak hiburan, pajak hotel, pajak restoran, retribusi parkir, dsb yang langsung masuk kas daerah. jadi jelas klo rakyat rajin bayar pajak penerimaan negara meningkat, dan bagian untuk pembangunan juga akan meningkat. walaupun kenyataan di lapangan masih banyak mark up dalam pelaksanaan proyek oleh oknum2 yang terlibat proyek tersebut dengan atau tanpa diketahui atasannya. modusnya dari mark up harga, pos pengeluaran yang mengada2 hingga proyek yang mengada2 (proyek yang tidak harus dilaksanakan tapi diada2kan agar ada 'sesuatu' yang dicolong) *damn* ga jauh2 pak zul di kantor saya sendiri yang saya tau sendiri. kenapa ga bisa dilaporkan? karena secara hukum, bukti2 pengeluarannya 'ada' walaupun secara fisik tidak ada atau kurang :-( klo sudah gitu cuma bisa mengelus dada n nangis sendiri pak :-( di situ diperlukan peran pemimpin yang tegas dan berani berkata tidak..*memang harus dibedakan antara toleran dengan lembek, tegas dengan saklek/kaku*

Papanya Inez GP mengatakan...

Makanya Mas Hanung kalau saya lihat KKN yg seperti ini cuma bisa berharap agar stasiun TV yg ada bertambah lagi.....biar suatu saat mata camera menyorotnya.....nah kalo sdh kesorot oleh Camera TV.....saya hanya bilang Mampus Loh.....!!!!
Hasil Uangnya meraka pakek buat makan keluarga kali ya......???? Huiii....apun deh......!!!

Tak ada kata lain selain sabar dan tidak terbawa arus......mudah2an kedepan akan lebih baik....!!!!
Jadi mikirin negara nich....tapi kadang jg kepikiran pemimpin kedepan masih dibutuhkan dri kalangan Militer.....supaya bisa tegas.....kali ya...???

HanunG RebeL mengatakan...

sepenglihatan saya sih orang2 yang begitu mempunyai gaya hidup 'lebih', biaya buat buka bisnis sampingan, trus ba'hugel (ber-hubungan gelap, baca: selingkuh), dll.

iya nih pak, baru bisa terus berusaha menerapkan ke diri sendiri dan orang2 terdekat saja..maklum belum punya kuasa untuk mengatur orang lain :-)

menurut saya sih peminmpinnya bisa siapa saja asal tegas, tidak plintat-plintut, dan bukan dari wilayah abu-abu (alagi hitam) :-D

Papanya Inez GP mengatakan...

Hati2 tipuan dunia Mas Hanung.....!!!
Kalu sdh begitu, standard dan gaya hidup akan berubah....perubahan itu akan susah untuk kembali.....ketika semuanya hilang....karena sesuatu sebab, maka dia akan libung.....!!!
Hidup sederhana, tapi bermakna dan berkah.....akan lebih baik dibanding gemerlap tapi diperoleh dengan cara2 yang tidak terpuji.......!!!

HanunG RebeL mengatakan...

betul sekali pak zul..sudah kelihatan sekarang sejak bu mentri menggalakkan reformasi birokrasi di departemennya ini..yang dulu biasa 'merajalela' sekarang kelimpungan mengada(-ada-)kan proyek..

aneh ya..kejahatan yang bukan bawaan orok kok susah dihilangkan..;))

kasiannya orang2 yang tidak mengerti makna hidup yang penuh berkah yang sejati..semoga kita termasuk golongan orang2 yang diridhoinya ya pak..aamiin..

Papanya Inez GP mengatakan...

Amin,.....semoga dan semoga......!!!

Donny Danardono mengatakan...

thanks Om Zul, sudah melaksanakan kewajiban sebagai Warga Negara dengan ikhlas... Yah, memang....agak sulit mengajak orang 'tuk taat pajak, karna Pajak itu tidak mengenal yang namanya "timbal balik langsung". Penerimaan Pajak dikumpulin dulu oleh Negara, dan barulah dialokasikan ..antara lain 'tuk subsidi BBM..tuk bayar gaji PNS..tuk benerin jalan...mungkin saja, jalan di depan rumah kita masih berlubang, karna belum tersentuh Pemerintah...yah begitulah Pajak...
Saya hanya mencoba 'tuk berbagi apa yang saya miliki....
Keep contact ya Om...mohon maaf jika masih ada kekurangan...

Papanya Inez GP mengatakan...

Ok, Insya Allah.....sekali lagi Terimakasih atas bantuannya.....!!