Jumat, 30 November 2007

Mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP )

Rating:★★★★
Category:Other
لسلام عليكم و رحمة الله و بركاته


Mendengar “ Kata pajak “ saja sudah ga demen apalagi ngurus pajak, plus bayar pajak….wah super-super ga demen deh…..!!!
Kebayangnya ya....kalo ngak ribet....keluar uang...ngantri....ngadepen petugas yang ga ada senyumnya......dan apa saja lah yang ga enak......!!!
Itu baru dari sisi Pelayanan dan prosedur, belum lagi uang yang kita bayarkan sebagai pajak dikorupsi oleh petinggi2 negara yang notabene Abdi Negara dan Abdi Masyarakat atau lihat kondisi disekitar kita; jalan rusak, macet, banjir dst...dsb.....!!

Secara sadar atau tidak, kita sebetulnya sudah membayar pajak secara tidak langsung : kalau anda perokok, cukai pada rokok tetera 40% + Rp 7 perbatang. Artinya jika rokok yang anda hisap harganya Rp 9.000,- dan isinya perbungkus 16 batang maka secara tidak sadar anda membayar pajak Rp 5.288 atau 58.8%, gila ga tuh.....!!
Padahal sipembayar pajak yang baik ini, kalau menikmati rokoknya harus menyingkir ditempat yang kurang menyenangkan atau bahasa lainnya dipojokkan.....( nasib seorang perokok dan pembayar pajak yang baik )....ga usah dilingkungan umum...dirumahpun kita selalu diomelin kalo ngerokok didalam rumah yang ketika itu ada anak2.......wah jadi ngelantur bicara masalah rokok nich......!!!
Selain dari itu juga kalo kita belanja di supermarket atau di toko2 kecil, maka akan tertera PPN sebesar 10%, bila kita suka bepergian juga dikenankan Pajak Airport Tax, bila kita melakukan Transaksi Jual apa saja dikenakan juga Pajak, Terus ada Pajak PBB, Pajak kendaraan Bermotor....dsb....!!

Sebetulnya Pajak yang kita bayarkan, itu tujuan mulianya ya untuk pembangunan sebuah bangsa, baik itu pembangunan secara Fisik ataupun untuk mengaji Abdi Negara dan Abdi Masyarakat tadi ( Pegawai Pemerintah ), bagaimana sebuah pemerintahan bisa berjalan kalau tidak punya Dana. Sebetulnya sumber dana dari suatu Negara atau Pemerintahan itu ada banyak sumbernya diantaranya yaitu itu Penerimaan Pajak, Tahukah anda Target Penerimaan Pakaj untuk Fiscal tahun 2007 adalah Rp 489,9 Trilyun atau secara total Penerimaan Pajak menyumbang 71% dari total penerimaan Negara.

Di Negara kita sejak beberapa tahun yang lalu dan bahkan untuk kedepan Derektorat Jendral Pajak dibawah naungan Departemen Keuangan di Genjot sedemikian rupa sehingga menghasilkan Pendapatan dari Objek Pajak yang tinggi, karena apa,....??? ya untuk membangun lah...baik Fisik ataupun untuk menaikkan Gaji Pegawai Pemerintah supaya tidak ada Korupsi ( teorinya ).. ataupun untuk membayar Hutang....Ihh serem deh kayaknya........tapi apa boleh buat...right or wrong is my country.....beban ini harus kita tanggung bersama.....supaya pemerintahan kita menjadi Kuat ( dgn tidak ada korupsi tentunya ), Pembangunan Fisik dapat terlaksana dengan berkesinambungan sehingga tidak ada lagi Provinsi yang akan memisahkan diri....dan pembayaran Hutang bisa lancar hingga lunas.....Amin.....!!

Nah berdasarkan itulah ada sebuah keinginan dan kesadaran dari diri saya secara pribadi untuk memiliki NPWP, sebetulnya sih Pajak pengasilan sudah dibayarkan oleh Perusahaan tempat saya bekerja,....tapi perusahan akan membantu dalam proses pemilikan NPWP Pribadi.

Pas Field Break tanggal 29 November 2007 Jam 09:30 kemaren saya datang ke Kantor Pelayanan Pajak Tangerang di Jalan Satria Sudirman. Saya datang langsung dan nanya sama Petugas Security, Pak untuk mengurus NPWP dimana....?? petugasnya dengan ramah menjawab; di lantai satu Pak, Bapak lewat sini dan masuk ke ruangan adanya disebelah kiri.....wah dalam hati Sopan juga ya tuh Petugas.... ( Maklum baru pertama masuk kekantor Pajak ).

Dengan mengikuti petunjuk Satpan saya masuk keruangan yang lumayan lega, dengan kursi tunggu yang tertata dengan baik dan di bagian depan ada Sofa yang lumayan empuk, saya langsung menemui petugas yang ada disana yang kira-kira berumur 45 Tahunan.....selamat pagi Bu...!! saya mau ngurus NPWP ini data yang saya punya :

1. Photo Copy KTP
2. Photo Copy Keluarga
3. Photo Copy SPT Tahunan ( Tahun 2006 ).

Ok, data Bapak sudah cukup, tapi pada saat Bapak mau ngambil SKT ( Surat Keterangan Terdaftar ), Bapak harus membawa kartu NPWP yang hari ini saya akan proses serta Surat Keterangan Jabatan/ Pengangkatan dari Perusahaan Bapak……wah ini nich…maksudnya apa ( dalam hati )….maksudnya Bu….saya sedikit bertanya….??? Ya kemudian Si-Ibu menjelaskan .....bla…..bla…..bla, langsung saja saya bicara dengan tekanan yang agak tinggi........Ibu saya kesini karena sudah di guide oleh Petugas yang mengerti Pajak di bagian Finance, bahwa saya hanya disuruh membawa ketiga persyaratan ini dan tidak ada surat seperti yang ibu maksud......akhirnya denagn sedikit argumentasi yang rada tinggi ....Ibu petugas pajak mau menerima juga.

Setelah itu saya dikasih Formulir untuk diisi, Pak nanti bapak cukup isi pada nomor yang saya lingkari ......ya sudah saya isi tuh Formulir lalu saya tandatangani dan kemudian saya serahkan kembali ke Ibu tadi......ok, silahkan bapak tunggu....saya akan proses ini formulir kata Ibu...!!
Sambil menunggu saya memperhatikan kondisi disekitar, ternyata bukan hanya saya yang berbicara dengan aksen dan tekanan yang agak keras…..malah ada juga yang jauh lebih keras lagi, tapi bukan mengurus NPWP…..entah mengurus pajak apa saya kurang begitu memperhatikan.

Setelah 15 menit saya menunggu, akhirnya saya dipanggil dan dikasi kartu yang ukurannya persis sperti KTP model lama, yang didalamnya tertera No NPWP, Nama dan alamat rumah saya. Ini kartu Bapak dan besok bapak datang lagi kemari untuk mendapatkan SKT ( Surat Keterangan Terdaftar ), Wah sebentar amat ya....lumayan juga nich....bayangan saya sih...sekitaran 2 jam tapi malah 15 menit….???

Besoknya Hari Jum’at saya dating lagi ke kantor tersebut untuk mengambil SKT dan petugas langsung memberika SKT ke saya….tapi petugasnya bukan Ibu kemaren….petugasnya Laki-laki berumur kira-kira 45-47 Tahun.
Dalam Hati Kok Petugasnya Tua-tua amat ya….bukannya Petugas yang masih muda Cewek apalagi Bening …..Hehehehehe…..!! seperti petugas di Bank-bank Pemerintah/ Swasta yang ada.
Terus saya Tanya ke petugas masalah SPT Tahunan yang akan saya terima, nanti akan kita kirim ke kerumah Bapak…..dan jawaban lainnya yang saya kurang begitu mengerti….maklum belum pernah sebelumnya sih….dalam hati ntar kalau sudah masuk kerja saya akan Tanya ke petugas Finance tempat saya bekerja…..supaya pengetahuan saya tentang pajak akan lebih baik lagi…khususnya masalah NPWP ini.

Setelah mendapatkan SKT saya duduk diruangan itu untuk membaca SKT tersebut dan memperhatikan kondisi ruangan yang lumayan rame sambil memperhatikan kondisi sekitar saya. Dalam hati saya….kalau saya jadi pejabat Tinggi ( atasan di kantor Pajak ini )….saya akan benahi personil petugas pajak yang melayani Masyarakat disini :

1. Petugas yang melayani adalah petugas yang masih muda, enerjik, bening kalau bisa…dan petugas ini bukan pegawai negeri yang permanent tapi Petugas yang Third Party ( yang sifatnya Kontrak )…dia saya tugaskan untuk melayani masyarakat yang sebaik-baiknya dan sesopan sopannya…sehingga kalau dia ketus..menyulitkan atau mempersulit dalam hal pelayanan saya akan pecat dia….toh dia petugas yang tidak permanent…..tapi kalau pelayanannya bagus….maka setelah 3 tahun saya akan angkat dia jadi karyawan tetap dan ditempatkan dibagian lain atau tetap di bagian pelayanan, sehingga bila suatu saat nanti kalau dia sudah jadi pimpinan atau petinggi di Perpajakan dia akan mengeri benar cara melayani Masyarakat…..setuju ga….????

2. Ruangan ini akan saya Rombak….saya akan sediakan TV…..mejanya engak seperti ini memanjang …tapi meja bulat/ meja biasa yang memungkinkan kita berhadapan langsung dengan petugas untuk menanyakan hal2 yang belum kita ketahui tentang Pajak, sehingga tidak ada Gap antara Petugas dan Pembayar Pajak.

3. Didalam ruangan ini akan saya sediakan air minum khusus untuk Pembayar pajak, sebagai tanda terimakasih Pemerintah atas pembayar pajak.

4. Saya akan Bebaskan semua kendaraan yang masuk khusus bagi pembayar pajak.. jadi tidak dikenakan biaya Parkir.

5. Dimeja Petugas Pelayanan Pajak saya kasih Nama Pelakat untuk yang bertugas, sehingga pembayar pajak akan mengetahui siapa nama karyawan yang melayaninya, dan kalau ada hal-hal yang kurang menyenangkan akan dapat dilaporkan melalui kotak saran yang tersedia.

Eh, Pas ngelamun memikirkan apa yang saya perbuat jika saya jadi pimpinan dikantor ini, saya mendengar ada Bapak2 adu agrumen sama petugas Pajak….entah debat kusir masalah apa, saya juga ga tahu, tapi tensi bicaranya tinggi sekali….sampe petugas satpam datang untuk menenangkan keadaan……Waduh…ampun deh……( dalam hati )…..!!!!


Tapi jangan terlalu pesimistis terhadap kondisi diatas Rheinald Kasali dalam bukunya ‘Change’ menukil kata mutiara ‘Good is the enemy of Great’, - menyatakan kondisi seolah-olah bagus adalah musuh menuju kejayaan…..setuju ga….?????
Nah kalau bagian Pelayanan yang merupakan ujung Tombak penerimaan Pajak tidak Mau Berubah seperti yang ditulis oleh Engkong Rheinald Kasali …” Apa Kata Dunia “ ya……?????!!!!!

Anda mempunyai Pengalaman dalam hal mengurus Pajak, Baik itu NPWP, PBB atau yang lainnya….kalau ada kita sharing yuck…….!!!!

Penjelasan masalah pajak silahkan Klick disini :
1. http://www.pajak.go.id/
2. http://tekads.multiply.com/




Tangerang, 30 November 2007.





7 komentar:

Papanya Inez GP mengatakan...

PPH 25 & 29 Apaan tuh ya...??

Tekad Setiawan mengatakan...

Halo Om,
Senang sekali membaca sharing pengalaman anda. Lain kali saya akan sedikit komentar ttg beberapa hal di atas. Karena hari ini waktu saya sedikit, saya ingin menjawab yg anda tanya saja yaitu PPh Pasal 25 dan Pasal 29.
PPh Pasal 25 adalah angsuran pajak yang harus dibayar oleh Wajib Pajak setiap bulannya yang dihitung dari jumlah PPh terutang tahun lalu dikurang kredit pajak, dibagi dua belas.
PPh Pasal 29 terjadi apabila pajak yg terutang dalam tahun tertentu ternyata lebih besar dari kredit pajak, sehingga ada kekurangan pajak yg harus dilunasi. Kekurangan itulah PPh Pasal 29.
Apabila penghasilan anda melulu hanya dari perusahaan pemberi kerja, maka anda tidak wajib menyetor angsuran (PPh Pasal 25) per bulan karena perusahaan sudah melakukan pemotongan. Pada akhir tahun, anda harus menghitung ulang jumlah penghasilan total, dan memperhitungkan apakah jumlah yg dipotong sudah sesuai. Jika masih ada kekurangan, berarti ada PPh Pasal 29. Sebaliknya apabila ada kelebihan maka anda berhak restitusi. Mudah2an membantu.

Papanya Inez GP mengatakan...

Thanks ya Om.......
Kalo yang jawab orang ahlinya kayaknya langsung Clear...clear...crearrrrr deh....!!

Reza rahman mengatakan...

saya baru daftar di e-registration, dan ternyata kpp saya sama dengan mas zulkifli yaitu di kpp tangerang timur. karena saya kerja di jakarta, bisa tidak kalo proses ke kpp nya oleh orang lain, misalnya oleh adik saya ? toh formulirnya sudah saya tanda tangani. kalo saya harus cuti untuk mengurus ke kpp, berarti saya harus cuti 2 hari dong, pertama untuk penyerahan dokumen2 persyaratan, kedua untuk pengambilan surat keterangan terdaftar nya.

Papanya Inez GP mengatakan...

Dicoba aja dulu Om, tapi dengan membuat surat kuasa tentunya.....cuma sebentar kok....!!

Bona Fiesta mengatakan...

Salam kenal Pak. Saya lagi BT karna ketinggalan pengurusan NPWP oleh kantor. Terpaksa harus urus sendiri (mikirnay aja udah sakit perut ngebayangin repot), jadilah browsing dan nyangkut di sini. Tapi bagus koq jadi bisa kenalan sama Bapak :) saya doakan Bapak jadi Dirjen Pajak biar impiannya terwujud hehe...

Papanya Inez GP mengatakan...

Hehehe ..... Sis Bona...memang pertamanya perasaan saya seperti itu males dan BT kalau sdh berhubungan dengan Birokrasi.....tapi melihat keterbukaan disegala bidang sekarang ini baik itu media TV, radio, koran dan Internet....ditambah lagi dgn jlh penduduk kita yg lebih dari 220 jt....potensi Pajaknya sangat besar sekali...!!
Kalau setiap WN mempunyai kesadaran untuk membayar Pajak....maka potensi itu bisa kita gunakan untuk mebangun negara dan bangsa yang carut marut ini.....sehingga dengan dengan dana tersebut kita bisa menjadi negara yang MANDIRI, tdk diinterfensi oleh negara lain....dengan catatan hasil pungutan pajak tersebut tidak di KORUPSI.

Sis Bona, terimakasih udh mampir dan salam kenal juga.....!!!