Rencana Touring keluarga ini sebetulnya sudah dipersiapkan sejak 6 bulan yang lalu dan jalur yang dipilih juga melewati jalur Utara dan masuk ke jalur alternatif dan tidak melalui Surabaya, dimulai dari rumah tanggal 25 Juni 2012 hari senin setelah hasil pengumuman si-sulung diterima di SMPN 1 Tangerang tepat jam 19:30 kita sekeluarga berangkat menuju Ngadisari, Cemoro lawang Probolinggo Jawa timur.
Perjalanan melewati JORR BSD hingga ke Cikampek dilalui dengan mulus dan sempat tersendat di exit tol cikampek, dan lanjut lewat lintas utara via Tol Plumbon - Tegal dan Pekalongan dan di SPBU Pekalongan ( 03:55 ) kita istirahat untuk mengisi bahan bakan sekaligus Shallat Subuh, dan setelah itu kita melanjutkan perjalanan melalui Batang - Waleri dan Kendal, ketika jam menunjukan 06:50, kami istirahat untuk sarapan pagi di RM. Barokah dan selanjutnya menuju semarang via jalan tol dan keluar tol menuju Demak - Kudus - Pati.
Di jalur Demak dan Kudus kita bisa memacu kendaraan dengan kecepatan rata-rata 90-100kpj, karena jalannya mulus dan lengam, namun ketika memasuki Pati jalan mulai rusak, timbunan batu dan tananh membuat kabut debu yang menutupi jalan dan persis mendekati 1 km di kantor Kecamatan Batangan kendaraan terhenti dengan antrian kendaraan besar, disini kita terhenti selama 2 Jam karena ada truck yang patah As dan menutupi sebagian jalan, sedangkan jalan disebelahnya belum bisa digunakan karena lagi diconcrate atau dicor, lega rasanya hati ketika melewati/ lepas dari kemacetan ini.
Perjalanan selanjutnya menuju Juwana dan Rembang namun waktu sudah menunjukan pukul 12:45 siang, akhirnya kita istirahat di rumah makan Trio-G daerah Sarang, Rembang Timur, dan setelah makan siang perjalanan diteruskan menuju Tuban ( 15:10 ) dan selanjutnya ke Babat - Kedungpring - Ngimbang dan Mojokerto via jalur alternatif, jalannya lumayan bagus namun cukup sepi jadi bisa memacu kecepatan 80-90kpj.
Tepat jam 18:09 kita istirahat sejenak dan kemudian kita melanjutkan perjalanan di kota Mojokerto untuk mencari penginapan, dan alhamdulillah jam 19:05 kita menemukan penginamapan yang lumayan untuk berlima, dimana kamar tersebut terdiri dari 2 tempat tidur ukuran besar dengan harga yang relatif murah.
Keesokan harinya tanggal 26 Juni 2012 tepat jam 06:30 pagi setelah sarapan pagi, kami berangkat menuju Bromo via Tosari tidak melalui Ngadisari sesuai rencana awal, pertimbangannya adalah kalau bisa via Tosari naik dan turun via Ngadisari akan memotong jalur menuju Bali tentunya. akhirnya kendaraan kami bergerak menuju Pasuruan melewati jalan raya gempol-pasuruan dan masuk ke Bangil dan selanjutnya ke Winagon dan Tosari, menelusuri lintas Tosari kondisi jalan sangat bagus dan kendaraan yang lalu lalang juga relatif sepi, namun kondisi jalan yang menanjak dan ada tikungan2 yang patah dan cilukba, memungkinkan kendaranan dijaga tetap pada kecepatan 40-50 kpj saja. Tepat jam 9:30 kami Tiba di Penginapan wilayah Wonokitri menurunkan barang dan mencari Jeep Hartop yang akan menemani kami besok subuh ke Penanjakan, Kawah Bromo, Pasir Berbisik dan Padang Savana.
Keesokan harinya hari rabu tanggal 28 Juni 2012 kami bangun dini hari ( 03:00 ) dan setelah sarapan pagi kami berangkat menuju Penanjakan untuk menyaksikan Sunrise bersama kendaraan Hartop yang sudah disewa dan driver yang membawa kendaraan kami untuk diparkir di Dengklik, sementara kami menyaksikan panorama Sunrise di penanjakan, kondisi di area Penanjakan sangat padat dan ramai oleh wisatawan lokal dan manca negara, selain dari itu kondisi udara yang menurut kami sangat dingin, anda diwajibkan untuk mengenakan pakaian kalau perlu hingga tiga lapis dan mengenakan sarung tangan, topi khusus dan shal kalau perlu, kalau tidak anda pasti akan menyewa jaket persis saat diatas penanjakan dan itu disediakan.
Tepat Pukul 06:40, setelah menyaksikan Sunrise kami menuruni Penanjakan bersama kendaraan kami menuju kelautan Pasir dan Kawah Bromo, dan setelah tiba di area parkiran yang dipenuhi oleh Jeep Hartop dan Land Rover, akan ada banyak tawaran untuk menyewa kuda untuk melintas ke kawah Bromo hingga di batas anak tangga kawah. Dengan tekad yang kuat kami berlima berjalan menyelusuri lautan pasir menuju anak tangga, namun pas ditengah jalan Istri dan si-bungsu sudah kelelahan, akhirnya berdua menyewa kuda, sedang kami bertiga teteap berjalan dalam kondisi kelelahan, namun alhamdulillah kami bertiga bisa melewati kondisi sulit dengan suasana debu dan rebutan dengan pengayuh kuda.
Setelah kami berlima berkumpul dibawah anak tangga, kami semua berjalan meniti anak tangga yang lumayan curam dan ditutup oleh pasir, dengan berjalan tertatih tatih akhirnya kami semua mencapai puncak kawah bromo, setelah istirahat sejnak dan photo bersama akhirnya kami segera turun karena kondisi diatas sangat berbahaya tidak ada pagar penghalang/ pembatas.
Setelah mencapai kendaraan kami segera menuju ke padang savana, disekitaran lautan pasir bromo dan selanjutnya menuju pasir berisik, untuk mengabadikan moment2 terbatas ini, dan setelah puas jeprat sani-sini, akhirnya kita menuju gapura Cemoro Lawang desa Ngadisari untuk menuju Probolinggo dan selanjutnya nyebrang ke Pulau Dewata.
Tangerang, 5 Juli 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar