Kamis, 15 Maret 2012

Bersama Dua Mahasiswi German SOCI Berbagi Pengetahuan Tentang Musik Tradisional




Berbagai cara untuk melestarikan alat musik tradisional tanah air. Seperti yang di lakukan Santa Fe Owners Club Indonesia (SOCI). Komunitas pecinta mobil Hyundai Santa Fe itu ternyata punya cara sendiri.

Lewat kopdar yang kali ini diselenggarakan di Bandung pada Minggu, 26 Februari 2012, SOCI beserta keluarga besar melakukan pelestarian alat musik angklung.

Acara tersebut juga diikuti oleh 2 mahasiswi dari Muchen, Annabell dan Sabine yang kebetulan sedang melakukan study tentang Ethnic di Indonesia.

Acara dimulai di Kota Baru Parahyangan tepatnya di Tatar Pitaloka tempat kediaman Bro Herryanto, bendahara sekaligus sepuh SOCI, dan selanjutnya pukul 7:00 WIB dilakukan gowes bersama mengelilingi KBP dan menikmati trek yang aduhai dan juga suasana udara yang sejuk dan segar, setelah gowes dilanjutakan sarapan pagi dan photo bersama di depan rumah.
Tepat pukul 09:30 WIB, rombongan berangkat menuju Mesjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan untuk melihat-lihat keindahan mesjid yang pernah meraih FuturArc Green Leadership Award 2010, dimana dindingnya dihiasi oleh simbol-simbol design grafis yang membentuk kalimat syahadat dan sekaligus juga sebagai ventilasi udara yang membuat suasanan sejuk dan tenang, selain dari itu langit-langit mesjid dihiasi oleh 99 nama Allah SWT atau Asmaul Husna.



Tepat pukul 10:15 WIB, rombongan peserta dan keluarga dengan Road Captain Bro Herryanto melanjutkan kunjungan Desa Cibaligo, untuk menikmati keindahan Wisata Taman Kupu-kupu Cihanjuang, sebagian dari members SOCI yang menyukai Photographi tak melewatkan momen ini untuk mengexplorer budidaya kupu-kupu yang ada dan mengarahkan lensa untuk membidik sasarannya, sedangkan anak-anak berlari kesana-kemari untuk mengejar kupu-kupu yang beterbangan, meskipun suasana taman tak begitu luas untuk ukuran taman bermain.

Dan pukul 12:20 WIB semua peserta kembali menyelusuri kemacetan di jalan-jalan kota bandung dengan kondisi hujan yang cukup deras dan di jalan-jalan tertentu digenangi air, namun peserta konvoi Hyundai Santa Fe dapat melewati kondisi tersebut dengan baik tanpa kesulitan yang berarti. Dan akhirnya tepat pukul 13:10 WIB peserta konvoi merapat di RM Resep Moyang yang berada di jalan Pahlawan 73 Bandung untuk menikmati makan siang dan rehat sejenak, dan setelah menikmati makan siang dengan menu pilihan kesuakaannya masing-masing, peserta kopdar bersiap-siap menuju Saung Angklung Mang Udjo yang berlokasi di jalan Padasuka 118 Bandung.

Setelah ngobrol dan menikmati panganan yang tersedia tepat jam 14:35, perserta rombongan berkonvoi menuju Padepokan Angklung Mang Udjo dan masih ditemani dengan gerimis hujan yang membuat suasana jadi nyaman dan sekaligus menyejukkan.

Sesampai di lokasi Saung Mang Udjo tampak terlihat ada beberapa Bus dan kendaraan pribadi yang terparkir, dan berhubung pertunjukan pentas masih kira-kira 1 jam lagi peserta SOCI berkeliling di tempat gerai penjualan souvenir untuk mengamati atau sekaligus membeli pernak-pernik yang dijual dilokasi tersebut.

Saung Angklung mang Udjo, sudah sangat terkenal di mancanegara, hal ini terbukti dari jumlah penonton yang hadir saat pertunjukan pentas sebagian besar turis asing, dan ketika pertunjukan di mulai suasana terasa riuh rendah dengan tabuhan dan permainan instrumentasi tradisional angklung yang dikolaborasikan dengan musik pop, jazz dan bahkan musik klasik, selain dari itu Peran MC dalam membuat suasana pertunjukan membuat semakin hidup dan menyenangkan, dan satu lagi yang tak kalah menarik adalah pertunjukan tarian yang dilakukan oleh anak-anak yang berumur antara 4 – 12 tahun, mereka bergerak menari mengikuti irama yang disenandungkan dengan polos dan ceria, hal inilah yang menurut saya membuat anak-anak disekitar tempat duduk tertarik dan antusias menyaksikan sendra tari dan lagu-lagu yang dimainkan.


Selain suguhan tarian, wayang dan lagu-lagu saat pertunjukan juga penonton diajak dan dilatih untuk bermain angklung mengenai cara menggunakan dan melantunkan musik-musik daerah yang dipimpin oleh Mang Udjo lewat isyarat tangan dengan pembagian angklung dari pulau-pulau besar yang ada di nusantara, hingga membentuk alunan musik yang dimainkan oleh penonton tentunya.

Kopdar SOCI kali ini memang lain biasanya, selain dihadiri oleh Mahasiswi Muchen Annabell dan Sabine, juga turut berpartisipasi dalam melestarikan budaya Nusantara terutama musik Angklung yang bila tidak dilestarikan akan menjadi musik yang hanya tinggal kenangan, tergerus oleh hiruk-pikuknya musik asing dan musik pop yang sedang digemari oleh anak-anak muda sekarang ini. Jauh dari lubuk hati paling dalam semoga musik tradisional tetep lestari dan anak-anak bisa melihat dan menyaksikan musik tersebut juga digemari oleh turis asing tentunya.


Setelah menyaksikan Tontonan menarik yang dipentaskan oleh Saung Angklung Mang Udjo, Peserta Kopdar akhirnya berpisah untuk menuju kediamannya masing-masing di wilayah Bandung, Purwakarta dan Jabodetabek, semoga acara ini memberikan suasana lain bagi peserta Member SOCI dan keluarga yang hadir dan juga Ms. Annabell & Sabine mahasiswi jurusan etnomologi, dan sampai ketemu di Kopdaran berikutnya.


Liputannya ada di DetikOto.com : Pencinta Hyundai Santa Fe Lestarikan Angklung





Tangerang, 15 Maret 2012