Sabtu, 18 September 2010

DIM - Rewal Bridgestone Dueler H/T 215/70R15



Ban Belakang Santiku udah gundul sekali, mungkin kembangannya tinggal 25% dan ban depan masih lumayan kembangannya tinggal 60%, sedang ban serep sudah sangat gundul alias tinggal 10%. Kebetulan kantong masih sedikit berisi ya udah mampir ke toko ban untuk ganti ban, rencana sebelumnya akan ganti kesemua ban yang ada termasuk ban serep, ban sebelumnya juga Bridgestone Dueler H/T standar santi 215/70R15, tapi bila dilihat performanya kurang begitu macho/ agresif karena ini mobil SUV tapi menggunakan ban yang hanya digunakan untuk aspal track, maka sebaiknya ganti ban yang digunakan di semua medan atau yang lebih dikenal dengan A/T ( All Terrain ) dan dengan lebar muka/penampang ban ukuran 235.

Perlu diketahui juga untuk kendaraan SUV/ Jeep ( Sport Utility Vehicle ) dikenal ada Beberapa Tipe Ban, yakni : H/T ( Highway Terrain ), A/T ( All Terrain ), M/T ( Mud Terrain ), H/L ( Highway Luxury ) dan H/P ( Highway Performance ), di negara kita yang dikenal atau kebanyakan menggunakan tiga tipe ban yakni H/T, A/T dan M/T ( Rev. ).

Dimana H/T digunakan untuk kendaraan SUV yang banyak berjalan di jalan beraspal dan jangan sekali2 menggunakannya dijalanan berlumpur karena akan mengalami kesulitan mengeluarkan kendaraan kita, sebab kembangan/gotnya tidak terlalu dalam.

Untuk ban A/T digunakan untuk segala medan ( aspal maupun lumpur ) tapi dengan catatan lumpur yang tidak terlalu berat tentunya, kalau untuk yang lumpur berat sebaiknya menggunakan ban tipe M/T karena kembangan/gotnya dalam dan ban ini biasanya digunakan untuk komunitas Off Road mania, sedangkan bila digunakan pada kondisi jalan yang beraspal, maka suara riuh-rendah ban akan terdengar hingga di dalam kabin alias berisik sanguet,.. dan juga permukaan ban akan cepat habis karena seharusnya digunakan untuk mengeruk lumpur digunakan di aspal, dan ada satu lagi yang membahayakan kita bila menggunakan ban M/T di track aspal yakni daya cengkram ban saat pengereman sangat buruk sekali...pokonya berbahaya deh....!!!

Nah kembali penggantian ban A/T tadi, saat negoisasi masalah harga si-penjual memprediksi bahwa ban serep tidak bisa diganti karena lebar muka ban naik 14 mm dan diameter ban naik 28 mm, tetapi untuk memastikan dicoba untuk dipasang dibagian belakang serep dan memang benar ban tidak bisa masuk dan terpasang sebagaimana mestinya, ya terpaksa untuk sementara cuma beli 4 biji doang sedangkan yang spare/serep akan coba untuk diakali dengan memodifikasi frame support ban serep bagian bawah.

Setelah mengganti ban dengan yang baru dengan kode produksi CLJ4209, 235/70R15 103S maka terjadi size up ukuran ban, nah kalau ukuran ban menjadi lebih besar berarti ada faktor koreksi sebesar 4.1%, jadi kalau speedometer menunjukan kecepatan 100 kpj maka actual speed sebenarnya adalah 104.1 kpj, itulah konsekuensi yang akan saya terima, sedangkan untuk berjalan di jalan yang lumayan berlumpur sudah tidak ragu lagi karena ban ini bisa digunakan dan layak untuk itu.

Bukan promosi hanya untuk sharing aja, jika anda berdomisili di daerah tangerang dan anda pikir ban anda sudah layak untuk diganti, anda boleh mampir ke Warna warni Ban Jl. Raya Serpong di sebelah Surya toto atau didepan Tifico, telp 5397347 - 48, harga persatuan ban Rp 800 rb termasuk Balancing dan spooring dan tambahan udara Nitrogen dan satu lagi anda akan mendapat Voucher belanja senilai Rp 100 rb di Raja Fresh

Demikianlah sharing ini semoga bermanfaat, oh ya untuk ban serep gimana ya menurut rekan2 apakah perlu juga diganti, ngobrol sama tetangga sih katanya ga perlu diganti sebab hanya buang2 uang aja...kalo terjadi masalah kan bisa ganti spare yang 215 meskipun lebih kecil tapi untuk emergency saja karena tukang tambal ban khan sudah merakyat dan ada dimana-mana....gimana ya..???



Tangerang, 28 Februari 2010


Wasalam,


Note :
Specifikasi Ban Baru
235/70R15 103S
DT56952-2
D694D2 ( Dueler A/T )
CLJ4209
Max Load 875 Kg
Max. Press. 44 psi
Mfg : Bridgestone


Specifikasi Ban Lama
215/70R15 98S
DK52127-1
D689DZ ( Dueler H/T )
CCA0805
Max Load 750 Kg
Max. Press. 44 psi
Mfg : Bridgestone


Minggu, 05 September 2010

Pemakaian Ban dan Perawatannya

Ban adalah merupakan salah satu suku cadang dari kendaraan bermotor yang mempunyai fungsi khusus dan sangat penting dalam menentukan keselamatan dalam berkendaraan.

Sehubungan dengan fungsinya pada kendaraan yang sangat penting tersebut, maka perlu cara pemakaian dan perawatan ban yang lebih baik agar tidak hanya diperoleh manfaat keselamatan saja, tetapi juga manfaat keekonomisan, manfaat kenyamanan, dan sebagainya.

Tujuan dari petunjuk keselamatan adalah memberikan pengetahuan mengenai cara memilih, menggunakan serta merawat yang tepat agar ban selalu dalam kondisi prima.

Petunjuk keselamatan ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan masalah tersebut agar pemakai tidak salah dalam menentukan pemilihan ban yang sesuai dengan type kendaraan, kondisi operasi dan cara-cara perawatannya.

Pemeliharaan Tekanan Angin

Tekanan Angin adalah merupakan faktor yang sangat penting yang perlu diperhatikan, karena tekanan angin mempunyai peranan tingkat pertama dari segi keselamatan. Dengan memperhatikan masalah pemeliharaan tekanan angin, akan dapat diketahui hal-hal sebagai berikut :

Manfaat Keselamatan

1. Pencegahan pecah ban secara tiba-tiba

Kondisi ban dengan tekanan angin yang kurang, menyebabkan defleksi dengan cepat dan berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan : pembangkitan panas pada ban dipercepat dan lebih tinggi mengakibatkan pemisahan pada lapisan ban, sehingga ban bisa pecah secara tiba-tiba.


2. Jarak pengereman yang lebih baik.

Dengan tekanan angin yang sesuai dengan beban, akan menghasilkan kontak area permukaan ban dengan jalan yang lebih luas sehingga daya cengkeram dan kemampuan pengereman menjadi lebih baik.

Sebaliknya, tekanan angin yang tidak sesuai dengan beban akan menghasilkan kontak area yang sempit, pengurangan daya cengkeram, sehingga akan mengurangi kemampuan pengereman.

3. Kestabilan mengemudi terutama pada kecepatan tinggi atau tikungan.

Tekanan angin yang sesuai dengan beban akan membuat dinding samping pada ban menjadi kuat untuk menahan gaya pada saat kendaraan menikung atau berpindah lajur. Tekanan angin yang kurang akan menyebabkan dinding samping pada ban menjadi lemah, sehingga pada saat menikung atau berpindah lajur, kendaraan menjadi kurang stabil. Tekanan angin yang kurang akan menyebabkan ban lebih cepat rusak.

Manfaat Keekonomisan

1. Umur Pemakaian Ban Yang lebih lama.


Tekanan angin kurang akan mengakibatkan keausan telapak ban terjadi lebih cepat pada bagian ujung telapak ban, sehingga umur ban menjadi lebih pendek dari yang seharusnya.
Tekanan angin lebih akan menyebabkan gesekan telapak ban dengan permukaan jalan hanya terjadi pada bagian tengah telapak ban, sehingga umur ban menjadi lebih pendek dari yang seharusnya. Kontak Area permukaan ban pada tekanan angin kurang.
Tekanan angin yang sesuai dengan beban akan menyebabkan telapak ban yang bergesek dengan permukaan jalan menjadi lebih merata pada semua bagian, sehingga memaximalkan umur pemakaian ban.

Kontak area permukaan ban pada tekanan angin standar

2. Daya Tahan Terhadap Kerusakan Yang Lebih Baik.

Tekanan angin yang tidak sesuai dengan beban akan menyebabkan kerusakan pada ban antara lain :
-retak pada alur telapak ban.
-retak pada dinding samping ban.
-lepas lapisan karena panas:
-telapak ban aus tidak merata


C. Manfaat Kenyamanan

1. Tekanan angin yang tidak sesuai, akan menyebabkan keausan tidak merata pada telapak ban, sehingga akan menimbulkan :
-Suara mendengung pada telapak ban.
-Getaran kendaraan yang berlebihan, karena telapak ban aus tidak merata.


Rotasi

Guna memperpanjang umur ban perlu melakukan rotasi ban dengan cara sebagai berikut :


Penggunaan yang Tepat

a. Tekanan Angin


Tekanan angin harus dikontrol dan disesuaikan dengan muatan. Tidak boleh kurang dari standard dan tidak boleh lebih tinggi dari standard. Karena dapat menimbulkan kerusakan- kerusakan dan memperpendek umur ban.
Kontak permukaan ban harus seluruhnya melekat pada permukaan jalan. Semakin luas kontak area telapak ban dengan permukaan jalan akan menyebabkan daya cengkeram terhadap permukaan jalan lebih sempurna sehingga dapat memperpanjang umur ban dan lebih aman dalam berkendaraan.

b. Beban



Kondisi beban/muatan berpengaruh terhadap umur ban. Apabila muatan melebihi dari yang direkomendasikan, maka akan dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan pada ban. Oleh karena itu dianjurkan agar muatan tidak melebihi daya dukung dari pada ban, selain dapat mengakibatkan kerusakan kendaraan juga kurang aman dalam berkendaraan.

Dalam pendistribusian muatan, dianjurkan agar semua exel kendaraan dapat menanggung beban muatan yang sama beratnya.

c. Kecepatan

Kecepatan, beban dan tekanan angin saling berkaitan dalam menentukan umur ban dan keamanan berkendaraan. Dianjurkan agar ketiga faktor tersebut dilaksanakan secara wajar dan tidak berlebihan.

Batas kemampuan sebuah ban ditentukan oleh hasil perkalian antara beban dan kecepatan yang hasil/ nilainya tidak boleh melampaui dari pada nilai standard yang telah ditentukan oleh pabrik. Oleh karena itu agar nilai batas aman tidak terlampaui, maka kecepatan kendaraan harus dikurangi untuk mengimbangi peningkatan atau penambahan beban.

Pemeriksaan Ban

Pemeriksaan ban perlu dilakukan dengan 2 cara yaitu :

1. Pemeriksaan pada waktu pasang.
2. Pemeriksaan berkala.

1. Pemeriksaan pada waktu pasang.


a. Tentang Ban Dalam.

Ban Dalam harus diganti apabila :
-Sudah melipat.
-Sudah lunak karetnya.
-Sudah ada bagian yang tipis.
-Sudah banyak tambalannya.


b. Tentang Flap.

Flap yang harus diganti apabila :
-Sudah retak
-Sudah sobek.
-Sudah kaku.

c. Tentang Tutup Pentil.

Tutup Pentil harus selalu terpasang agar tekanan angin tetap stabil. dan menjaga agar kotoran/air tidak masuk ke dalam pentil untuk menjamin kelancaran kerja sistim pegas di dalam pentil sehingga klep dapat bekerja dengan sempurna.

d. Tentang Pelek.
Yang harus diperhatikan tentang Pelek adalah :
-Pelek yang bengkok atau cacat harus diperbaiki.
-Apabila terdapat karat atau kotoran lainnya harus dibersihkan.

e. Tentang Ban Ganda.
Yang harus diperhatikan tentang Ban Ganda adalah :
-Tinggi harus sama
-Tekanan Angin harus sama.
-Tidak boleh saling bersentuhan.





Pemeriksaan Berkala

Yang perlu dilakukan pemeriksaan berkala, diantaranya :


a. Pemeriksaan Tekanan Angin
- Sesuaikon tekanan angin dengan berat muatan, atau naikkan tekanan ke standard maximum.
- Periksa tekanan angin paling sedikit sekali dalam satu bulan.
- Pemeriksaan tekanan angin hanya dilakukan pada saat ban dalam keadaan dingin.
- Untuk ban cadangan, tekanan angin harus di atas tekanan standard.

b. Pemeriksaan benda-benda asing.
Buanglah benda-benda yang menempel pada alur ban, seperti batu kerikil, paku, besi dan sebagainya karena akan merusak alur ban.

c. Periksalah kerusakan luar dari ban.
Gantilah ban apabila terdapat kerusakan sobek, retak dan sebagainya karena bisa pecah secara tiba-tiba.

Periksa tanda keausan pada ban.
Bila ban telah aus sehingga dalamnya alur ban menjadi 1,6 mm atau kurang, tanda ini muncul dan memperingatkan agar ban sudah harus diganti. Ada enam tanda keselamatan pada ban Bridgestone yang terdapat pada sekeliling ban.


Pemilihan Pola Tapak Ban

Jenis dan sifat pola telapak ban serta tujuan penggunaannya

a. Sifat pola telapak ban RIB adalah :
-Tahanan gesekan kecil.
-Mengurangi selip ke samping.
-Stabilitas pengendalian baik.
-Kenyamanan baik.
-Tidak berisik.

Alur semacam ini dibuat agar dapat mengalirkan air apabila berjalan pada permukaan basah sehingga dapat terhindar dari kemungkinan slip ke samping.

Dipakai untuk jalan raya dengan kecep

an tinggi

b. Sifat pola telapak LUG adalah :
-Daya tarik dan pengereman yang lebih baik.
-Daya cengkeram yang baik.
Alur melintang pada telapak ban dibuat untuk traksi agar ban dapat tetap bergerak pada permukaan jalan tanah/lumpur untuk menghindari slip.

Dipakai untuk jalan tanah yang lunak.


c.Sifat pola telapak RIB LUG


-Sifat gabungan dari pola telapak RIB dan LUG.

Tujuan pembuatan alur ini adalah untuk memperoleh manfaat kedua macam pola telapak, baik RIB maupun LUG. Dipakai untuk jalan berbatu, jalan tanah dan jalan aspal tidak rata.

d. BLOCK

-Traction dan Braking power baik sehingga performancenya baik.
-Pengendalian pada jalan tanah maupun jalan aspal, cukup baik.

Pola telapak BLOCK mempunyai sifat dan manfaat seperti pola telapak RIB LUG tersebut.

Dipakai untuk segala medan.


Sumber : Bridgestone.co.id





10 Mitos Si Karet Bundar


Ban benar-benar berpengaruh terhadap nyawa kita. Dari ribuan komponen yang ada di kendaraan, hanya ban yang menghubungkan sebuah mobil ke aspal. Tak peduli seberapa cepat dan canggih mobil Anda, pada akhirnya banlah yang menentukan keselematan Anda di jalan.

Banyak orang belum mengerti seluk-beluk memperlakukan ba
n, tapi banyak juga yang sok tahu. Maka dari itu beredarlah segudang mitos tentang ban. Celakanya, bila mitos yang salah dipercaya publik, ini akan membuat ribuan nyawa terancam.
Jangan sampai salah kaprah menimpa Anda. Berikut kami kumpulkan sejumlah mitos mengenai ‘si karet bundar’ ini, dan mencari jawaban yang benar dari pakar maupun sumber terpercaya lainnya.


1. Ban baru harus ditempatkan di depan ketimbang di belakang


Tidak benar. Atas dasar asumsi roda depan berfungsi sebagai pengatur arah kendaraan dan beberapa kendaraan digunakan sebagai penggerak, membuat roda depan perlu mendapat ban terbaik. Tak heran bila banyak mekanik menyarankan untuk menempatkan ban baru di poros depan, ketimbang di belakang.

Traksi optimal di bagian depan lantaran menggunakan ban baru membuat mobil cenderung mudah mengalaami gejala oversteer atau sering disebut ngepot. Hal ini disebabkan ban belakang memiliki daya cengkeram yang lebih buruk ketimbang roda depan.

Nah, bila kondisinya dibalik, tentu Anda akan berpikir bahwa gejala understeer akan mudah terjadi. Namun gejala ini akan sulit terjadi lantaran pengemudi dapat langsung mendeteksi sejak awal. Dan antisipasi gejala understeer lebih mudah dilakukan ketimbang oversteer. Atas dasar itulah, kedua ban baru perlu ditaruh di bagian belakang ketimbang roda depan.


2. Tekanan angin ban perlu dikurangi saat hujan


Berasumsi akan memperoleh daya cengkeram optimal, tak sedikit orang berpikir untuk mengurangi tekanan angin ban dari kondisi ideal saat hujan. Padahal, tindakan ini justru membuat telapak ban menjadi tidak menapak sempurna ke permukaan jalan.

Dengan bagian tengah yang melengkung akibat berkurangnya tekanan, membuat ban kesulitan untuk membuang air ke samping. Akibatnya gejala aquaplaning pun menjadi mudah terjadi ketika mobil menerjang genangan air. Apalagi hujan membuat suhu ban menjadi dingin. Kondisi ini membuat tekanan angin bisa turun hingga 1 psi.

Idealnya, tentu tekanan angin ban perlu dijaga agar tetap berada dalam batas rekomendasi pabrik. Dengan begitu daya cengkeramnya akan tetap optimal di beragam kondisi cuaca dan jalan.


3. Ban bisa meledak tiba-tiba setiap saat


Tidak benar. Apalagi dalam kondisi normal. Dengan teknologi tanpa ban dalam alias tubeless, ban tidak bisa meledak. Jika sampai meledak, berarti ada kerusakan terlebih dahulu. Misalnya ban telah memiliki tambalan sehingga kawat baja di dalam ban menjadi rusak atau kerikil yang menyelinap di antara pattern ban dalam jangka waktu yang lama.


4. Kemampuan ban saat hujan tergantung model alurnya

Tidak sepenuhnya benar. Saat ban menggelinding, memang alur air yang akan berpengaruh pada efektivitas ban membuang air ke samping. “Tapi di saat pengereman mendadak sampai ban mengunci, alur tidak memiliki pengaruh. Di sini justru kompon ban yang ambil peranan,” ucap Zulpata Zainal, pakar dari Bridgestone Tyre Indonesia. Maka dari itu, sebaik apapun alurnya, bila komponnya keras ban dapat membahayakan di jalan licin.

5. Makin keras tekanan ban makin mudah pecah


Salah. Konstruksi ban dibuat sedemikian rupa sehingga tahan hingga tekanan 40 psi. Justru sebaliknya, tekanan terlalu rendah yang dapat membuat ban menjadi lebih rentan pecah, karena keadaan itu membuat kerja dinding ban semakin fleksibel dan memungkinkan kawat pada sidewall putus dan menyebabkan ban pecah.


6. Makin lebar alur airnya, berarti cengkeraman ban makin baik


Tidak benar. Semakin lebar alur airnya berarti semakin sedikit karet yang menempel ke jalan. Ini akan sangat merugikan di saat kondisi jalan kering. Dan sebagian besar waktu kita berjalan dengan mobil adalah saat kering.


7. Makin mahal ban makin bagus performanya


Di banyak kasus, ya. Ban mahal di ukuran dan kelas yang sama, bukannya tanpa alasan. Ini adalah kompensasi dari riset mahal yang dilakukan oleh produsennya. Berdasarkan tes ban yang dilakukan beberapa lembaga independen di Amerika, ban berharga mahal cenderung memberi cengkeraman baik, memiliki kebisingan lebih rendah, daya tahan lebih lama, serta hambatan gelinding lebih rendah.


8. Makin tipis ban makin mudah rusak


Belum tentu. Bila dalam pemakaian normal di jalan halus, ban profil tipis justru bisa lebih panjang umur pakainya. Ini karena cengkeraman yang tinggi sehingga tapak ban jarang bergeser terhadap aspal. Tapi memang, bila sering menghantam jalan rusak, profil ban tipis akan mempercepat rusaknya ban, atau bahkan pelek.


9. Spooring mempengaruhi keausan ban


Ya. Bahkan ini adalah salah satu faktor terberat yang mempengaruhi keausan ban. Spooring yang tidak benar akan membuat ban habis secara cepat dan tidak merata. Untuk itu sangat dianjurkan Anda melakukan spooring setiap 10.000 km atau ketika ada gejala lain yang dirasakan seperti setir membuang ke satu arah dan ban berdecit ketika membelok patah.


10. Ban kotor lebih mudah kempis


Ya. Ketika kering, debu atau lumpur mungkin hanya berada di luar ban. Tapi begitu hujan, air akan mempermudah kotoran tadi menyelusup ke sela-sela ban dan pelek. Ini dapat menyebabkan ban kempis secara perlahan.


Penulis : Fitra Eri


Sumber : Autoblid.com