Senin, 29 Oktober 2007

Nikmatnya Martabak HAR……!!!


Rating:★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Other
Location:Palembang
لسلام عليكم و رحمة الله و بركاته


 photo Oleh-oleh10_zps8920f940.jpg
Sesampainya di Palembang Jam 12:45 langsung menuju ke Travel Agent untuk persiapan Pulang dari Palembang ke Jakarta tanggal 25 Ocktober dan setelah tanya sana Tanya sini untuk setiap pesawat yang terbang ke Jakarta, semua padal Full Booking, yang tinggal hanya Air Asia itupun harga ticketnya Lumayan Mahal 409 ribu Rupiah.

Dari pada…dari pada ya Mendingan ambil saja….ada sih untuk pesawat tanggal 26 October dengan pesawat garuda jam 6:30 dgn harga ticket yg cukup murah…..tapi hati ini lebih condong untuk cepat2 pulang menemui anak dan istri yang ditinggalkan selama 17 hari untuk tugas kerja.

Setelah Booking Air Asia, langsung menuju ke Rumah Makan Martabak HAR, wah bukan main karena makanan ini adalah makanan kesukaan saya dan di Jakarta atau tangerang saya belum menemukan Rumah makan Martabak HAR ini, saya denar katanya ada sih di Kitaran Harmoni atau Gajah Mada….tapi saya belum tahu.

Sesampainya disana langsung pesan 1 porsi dan Jeruk hangat, Waduh…..bukan main terobati juga keinginan untuk menikmati martabak HAR ini, karena dari sejak kuliah dulu saya dan teman selalu mampir minimal 1 atau 2 kali seminggu untuk menikmatinya.

Kondisi Martabak yang Suam2 Panas dan ditambah dengan Cabe Hijau yang Pedasnya Pas untuk ukuran saya, bukan main Maknyussss…nya…dan setelah itu minum Air jeruk hangat ….. wah….keringet keluar …tanda puas dan nikmat …..tak bias saya lukiskan…..

 photo Oleh-oleh11_zps61d6345a.jpgMartabak HAR ini berlokasi disekitaran Jalan Jenderal Sudirman diperemapatan Dika Shopping Center ( itu nama dulu karena Dika Shopping Center sudah terbakar ).

Martabak HAR sendiri dalam proses pembuatannya hampir sama dengan Martabak Telor, yang membedakan adalah Martabak HAR menggunakan Kuah dari Kentang dan daging.

Kalau dulu waktu masih kuliah tahun 87 an menggunakan Telor Bebek dua Butir dan sekarang menggunakan telor ayam, memang ada sedik beda sih....tapi sepertinya semua Martabak HAR di palembang menngunakan telor ayam semua.
Makan martabak 1 porsi dan dibungkus 2 porsi dan ditambah minum Jeruk Hangat total semua lumayan cukup murah 21 ribu rupiah.
Alahamdulillah kesampean juga menikamati Martabak HAR kesukaan........!!!!
Kalau ada teman yang mampir ke Palembang jangan lupa Nikamati Martabak HAR ini....karena Cuma ada di Palembang kota tertua sejak jaman Sriwijaya.


Palembang, 24 October 2007.

Ada Tulisan tambahan dari milist Sabtuminggu.....ternyata di Jakarta ada juga Martabak HAR....Om Ginting mohon izin ya tulisannya aqu copy paste disini....!!!


On Nov 22, 2007 3:57 PM, Edy Gunawan Ginting Suka wrote:

Assalamualaikum wr.wb., Salam sejahtera, Mejuah-juah.

Martabak HAR yang ada di Palembang merupakan singkatan dari Haji Abdul Rozak, seorang Palembang keturunan India. Di kota Palembang, cabang-cabang martabak HAR dibuka di beberapa pelosok kota. Namun, banyak juga pesaing mengakali konsumen dengan menamai warung/toko/kedainya dengan nama-nama yang mirip, seperti HARvest atau lain sebagainya. Makanya, untuk menjamin keaslian martabak HAR, di setiap kedainya dipajang foto pemilik(HAR) beserta isteri dan anak tertuanya.
Untuk martabak HAR yang di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta merupakan cabang dari martabak HAR di Palembang berseberangan dengan mesjid Agung di Jalan Jenderal Sudirman, Palembang. Bukan afiliasi dari Haji Abdul Rozak karena baik yang di Palembang maupun yang di Jakarta tidak memajang foto pemiliknya(Haji Abdul Rozak).

Martabak Haji AR(Abdul Razak) yang di Jalan Biak(Roxy), menurut saya tidak
ada hubungan dengan martabak HAR yang di Palembang. Kini mereka membuka cabang baru menumpang kedai Pindang @ Pempek House, Jalan Bolevar Raya J4/12, telepon (021) 4520024, Kelapa Gading, tidak jauh dari Boplo atau BCA Kantor Cabang Utama Kelapa Gading.

Soal rasa, lebih kurang sama lah.

Wassalam,







Minggu, 28 Oktober 2007

Jalur Lintas Timur Jambi – Palembang Mulus Bro.....!!!


Rating:★★★
Category:Other
لسلام عليكم و رحمة الله و بركاته


Travel- Jambi_PalembangSaat Field Break kemaren ( 24 Oct. 2007 ) mumpung masih dalam suasana lebaran mudik ke Palembang via perjalanan darat, Lintas Timur Jambi – Palembang menempuh jarak lebih kurang 280 Km, Harga Ticket 100 ribu rupiah dan pas hari raya kemaren H-+7 harganya 110 ribu rupiah.
Armada Kendaraan yang digunakan sebagian besar Kijang Inova, dan kondisi kendaraan semuanya bagus-bagus, Bersama saya menuju Palembang ada 5 Orang Penumpang 2 laki2 termasuk saya dan 3 perempuan termasuk satu orang anak-anak umur 5 tahun.

Sebetulnya ada banyak kendaraan umum dengan rute Jambi – Palembang kebetulan kemaren menggunakan Travel Jaya Mandiri ( d/h Jaya Makmur ) ada juga sih Travel Ratu Intan, tapi saya lebih srek menggunakan Travel Jaya Mandiri ini, karena Sopir atau Drivernya skillnya cukup memuaskan dan lumayan ramah bila dibandingkan dengan competitornya Ratu intan.
Perjalanan Jambi Palembang ditempuh dalam waktu lebih kurang 4 jam dan ditambah dengan Istirahat 45 menit untuk makan siang dirumah makan Pagi sore.

Sebelumnya saya pernah beberapa kali menggunakan Travel ini baik untuk jurusan Jambi-Palembang atau sebaliknya, rata-rata perjalanan yang ditempuh 5 – 6 jam belum termasuk makan siang, bahkan pernah sampai 8 jam.
Travel- Jambi_PalembangHal ini terjadi karena jalanan rusak parah, dan ditambah lagi adanya Jembatan putus ( Jembatan Sungai Pangi ) di daerah Sumatra selatan ( Lintas Tengah ) tepatnya Kecamatan Kikim Barat, Lahat, yang terjadi pada bulan Maret 2006, sehingga semua kendaraan dialihkan ke jalur timur.

Sungguh memilukan pada saat itu, antrian kendaraan dan kendaraan yang Mogok banyak terjadi yang disebabkan oleh kondisi jalan yang berlubang.
Kemacetan itu berakibat kerugian besar bagi pengusaha terutama kendaraan yang membawa Ternak atau Ikan banyak yang mati, juga buat anak2 sangat kesulitan karena sulit menemukan jajanan karena daerah lokasi perjalanan masih ditumbuhi oleh hutan tanaman industri ( kelapa sawit atau Karet ).
Tapi untung saat itu sopir yang membawa kami sungguh berani salib sana salib sini sehingga bisa melewati kemacetan itu dan sampai di Jambi pulul 5 Sore ( dari Palemabang Jam 8 pagi ).
Itu terjadi tanggal 16 Maret 2006 yang lalu, lain lagi dengan kemaren, perjalanan Cuma 4 jam, hal ini disebabkan karena jalan Mulus 95% dan kepadatan kendaraan juga tidak terlalu padat bahkan mungkin boleh dibilang lancar.

Travel- Jambi_PalembangMulusnya jalan lintas Jambi – Palembang tak lepas dari keprihatinan kalangan petinggi negara dan dinas Perhubungan serta dinas Pekerjaan Umum, yang dengan penuh rasa tanggung jawab dan pengabidan membangun dan memperbaiki jalan sehingga bisa dinikamati oleh masyarakat Sumatera pada khususnya dan Rakyat Indonesia pada Umumnya.
Terimkasih pada Pimpinan dan Petinggi kita, Salut buat Jalan lintas Timur Jambi – Palembang yang Mulus dan Rata, tolong jaga dan Pelihara jalan kami agar kami bisa menikmati setiap perjalanan yang Kami Tempuh.

Terimakasih.

CV. Jaya Mandiri
Travel Jambi - Palembang (PP)
Alamat Jambi :
Jl. Prof. M. Yamin, SH No. 17
Telp. 0741 707 8708 - 707 8709

Alamat Palembang :
Jl. Veteran No. 748
Telp. 0711 7850 131 - 311 894

Palembang, 24 October 2007.

Oleh-Oleh dari Palembang


 photo Oleh-oleh1_zpsc07da5e7.jpg


 photo Oleh-oleh2_zps6091b4d4.jpg


 photo Oleh-oleh3_zpse1882997.jpg


 photo Oleh-oleh4_zpsdc9ffbfd.jpg



 photo Oleh-oleh5_zps133722ce.jpg


 photo Oleh-oleh6_zps0e3f8e61.jpg


 photo Oleh-oleh7_zps1f517447.jpg


 photo Oleh-oleh8_zpsac90b7a0.jpg


 photo Oleh-oleh9_zpsd8339299.jpg


 photo Oleh-oleh11_zps61d6345a.jpg


 photo Oleh-oleh12_zps4eaf949b.jpg


 photo Oleh-oleh13_zpsad845c6d.jpg


 photo Oleh-oleh14_zps04e97f97.jpg




Sabtu, 20 Oktober 2007

Sekolah Hidup Susah

Rating:★★★★
Category:Other
لسلام عليكم و رحمة الله و بركاته

Tulisan ini dikutip dari Harian Kompas Sabtu Tanggal 20 Oktober 2007 yang ditulis Oleh : Handrawan Nadesul.

Mudah-mudahan bermanfaat buat kita yang membacanya, sehingga dapat kita aplikasikan hal-hal yang positif buat perkembangan anak-anak kita, amin....!!

Salam,




Untuk menjadi kaya, semua orang bisa instan melakoni. Namun, tidak siapa saja siap menjadi orang susah.

Orang miskin baru kian banyak. Penganggur baru menambah bengkak angka kemiskinan. Bisa jadi, itu sebabnya, selain angka bunuh diri tinggi, tiga dari sepuluh orang Indonesia tercatat terganggu jiwanya.

Tidak siap hidup susah berisiko sakit jiwa. Ada cara sederhana menekan risiko sakit jiwa. Sejak kecil anak dibuat tahan banting. Ketahanan jiwa anak harus dibangun. Untuk itu, jiwa butuh "imunisasi".

Menerima kenyataan

Sejak kecil anak diajar lebih membumi. Yang gagal kaya rela menerima kenyataan. Yang belum pernah hidup susah diajar prihatin sedari kecil. Kendati kecukupan, tidak semua yang anak minta perlu diberi. Anak dilatih merasakan kegagalan.

Tugas orangtua dan guru mengajak anak berempati pada kesusahan orang lain. Hidup tak luput dari berbagai stresor. Tak semua stresor jelek. Supaya jiwa tahan banting, stresor dibutuhkan. Anak perlu mengalami seperti apa tekanan hidup, konflik, kegagalan, rasa kecewa, dan krisis dalam hidup. Seperti vaksin, biasakan anak memikul aneka stresor yang bikin jiwanya kebal seandainya kelak hidupnya susah.

Tanpa dilatih hidup susah, anak yang terbiasa hidup berkecukupan tak tahan banting. Lebih banyak orang sukses lahir bukan dari keluarga kecukupan. Hidup prihatin membuat jiwa tegar bertahan melawan kesusahan. Hidup susah membangun mimpi ingin lepas dari rasa kapok menjadi orang susah. Demi mengubah mimpi jadi kenyataan, spirit kerja keras pun dipecut.

Einstein percaya, untuk sukses diperlukan lima persen otak, selebihnya keringat (perspirasi). Spirit kerja keras menjadi milik orang yang tak pernah puas pada prestasi yang diraih. Seperti bangsa Troya dulu, pembangunan Jepang dan Korea lebih pesat ketimbang bangsa sepantar karena memiliki "virus" n-Ach (need-for-Achievement) yang tinggi.

"Virus" n-Ach bisa ditularkan kepada anak lewat asuhan dan pendidikan. Bacaan memuat nilai kehidupan, termasuk mendongeng, pendidikan berdisiplin, dan keteladanan orang lebih tua. Itu modul-modul kehidupan agar anak tahu juga hidup susah.

Jiwa getas

Kebiasaan meloloh anak dengan kelimpahruahan tidak melatih anak merasakan gagal, kecewa, rasa ditekan, rasa konflik, atau rasa krisis. Tanpa tempaan stresor, jiwa getas. Jika jiwa getas, orang rentan stres. Bila tak terlatih hidup berdamai dengan stres, hidup berisiko gagal andai harus jatuh miskin.

Tak ada sekolah yang mengajarkan menjadi orang miskin. Tak pula ada kursus memampukan anak terbiasa hidup berdamai dengan stres. Yang bisa kita lakukan adalah mengasuh dan mendidik anak tahan banting. Mandat itu harus ada di pundak setiap orangtua.

Tidak semua anak kecukupan pernah mengalami stresor. Dalam pendidikan modern, anak sengaja dihadapkan pada stresor buatan. Ada pelatihan diam-diam, dalam suasana berkemah atau outbound diciptakan situasi krisis. Mobil sengaja dibuat mogok di tengah hutan pada malam hari, atau kehabisan makanan selagi camping.

Dihadang stresor buatan, anak dilatih bagaimana bereaksi, beradaptasi, agar mampu lolos dari rasa panik, rasa takut, rasa tidak enak berada dalam situasi darurat. Ini bagian dari upaya membuat kebal jiwa anak. Bila jiwa tak tahan banting, sontekan stres kecil mungkin diatasi dengan bunuh diri. Kini semakin banyak kasus bunuh diri hanya karena alasan enteng. Gara-gara ditinggal pacar, tidak naik kelas, sebab jiwa tak terlatih memikulnya. Maka jiwa perlu digembleng.

Kerja keras

Menggembleng berarti menunjukkan rasa arah hidup prihatin, selain berdisiplin. Hidup berdisiplin berarti menjunjung tinggi kebenaran, memikul tanggung jawab, kerja keras, serta mampu menunda kepuasan.

Menunda kepuasan bentuk keunggulan sebuah bangsa. Bangsa unggul memiliki "virus" n-Ach tinggi. Anak yang diasuh dan dididik dengan nilai-nilai "virus" n-Ach, menyimpan bekal sukses. Itu kelihatan, misalnya, dari cara makan. Anak dengan n-Ach tinggi menyisihkan yang enak dimakan belakangan, yang tidak enak dimakan dulu. Tugas berat dikerjakan dulu, yang enteng belakangan. Bersakit-sakit dulu bersenang-senang kemudian menjadi kredo bangsa yang sukses.

Agar tahu hidup susah, anak diajak memahami bahasa hidup bukan uang semata. Tak semua semerbak kehidupan bisa dipetik dengan uang. Kebahagiaan tertinggi hanya terpetik setelah orang mampu merasa bersyukur meski cuma menjadi orang biasa (mengutip Gede Prama).

Sukses hidup sejati tak mungkin terpetik instan. Jiwa potong kompas, ingin lekas kaya, tumbuh dari budaya instan. Bukan rasa arah yang benar saja yang perlu ditanamkan saat membesarkan anak, tetapi harus benar pula menempuhnya di mata Tuhan.

Anak disiapkan menjadi insan linuwih (terinternalisasi penuh superegonya) dengan cara mengempiskan egonya sekecil mungkin. Rekayasa sosial (social engineering) diperlukan dengan menyuntikkan "vaksin" hidup prihatin. Perlu pula penyubur superego agar kendati hidup susah masih merasa bahagia.

Hanya bila bibit linuwih dipupuk sejak kecil, sekiranya hidup susah tak tergoda memilih serong. Kendati tak banyak harta, uang, atau kuasa, ke arah mana pun hidup memandang, merasa tetap "kaya". Mampu legawa, bersyukur, dan merasa berbahagia sudah pula meraih Oscar kehidupan, kendati mungkin hanya menjadi orang biasa.

HANDRAWAN NADESUL Dokter, Penulis Buku, Pengasuh Rubrik Kesehatan

Sumber : http://www.kompas.co.id/

Kamis, 18 Oktober 2007

Kenangan Waktu berkunjung ke Jepang




Iseng-iseng ternyata ada file album saat berangkat ke Jepang untuk persiapan new Project Teijin sebelum terjadinya Krisis Moneter tahun 1997.
Kalo inget masa-masa itu sungguh bersyukur....karena setelah keberangkatan kesana untuk mempelajari Design Project and Maintenance System serta TPM Model yang yang sedang dirancang dan dipersiapkan.

Dari keberangkatan ini masih ada Uang saku yang ga sampe dihabiskan,....dan selanjutnya disimpan dalam bentuk tabungan Dolar di Bank Bali BSD....!!
Saat Krisis berlangsung....walau harga-harga melonjak .... dan dollar juga melonjak......waduh....bukan maen tabungan meningkat beberapa kali lipat.....Alhamdulillah....!!
Dari situlah bersinarnya keceriaan dan kebahagian pun berangsur-angsur melambung....Project selesai dengan sukses.....anak kedua lahir dengan selamat dan sehat pula.....serta persiapan untuk membeli rumah serta kendaraan juga bisa dijangkau.

Sebuah kenangan yang menghiasi hidupku dan keluargaku.......!!

Rabu, 03 Oktober 2007

Buka Puasa di Luar Rumah


Rating:★★★
Category:Other


Hari ini kebetulan anak2 terakhir masuk sekolah dan diliburkan hingga tanggal 22 oktober nanti, dan kebetulan mamanya dirumah sedang enggan menyiapkan makanan untuk berbuka,....usul punya usul akhirnya kita sepakat untuk berbuka puasa diluar rumah di Waroeng Ratu “ Soto Kudus “.

Menu yang disiapkan juga sederhana 5 Porsi Otak2, 2 porsi Es campur dan 3 porsi es kelapa muda dan tentunya 5 Porsi Soto kudus….dengan pesanan anak2 yang berpariasi ada yang sotonya ga pake toge, ada yang ga pake bawang putih dan bawang goreng dan ada juga ga pake kucai….nah kalo soal ini mamanya yang lebih ngerti….saya serahin aja sama mamanya karena yang tahu selera makannya anak2 ya…..mamanya…..!!!!

5 Menit menjelang Magrib baru ketahuan bahwa yang Es campur ternyata lebih menggiurkan……yang nomer dua nyeletuk mo ganti dari Es Kelapa muda ke Es campur…nah Loh…..??? setelah dibujuk oleh mamanya….disepakati untuk bagi2 saling mencicipi….!!! untunglah anak yang nomor 3 bersedia untuk sharing es campur dengan es kelapa muda ( dasar anak2…..!! dalam hati sambil tersenyum ).

Soto Kudus yang disajikan Lumayan Enak, Kalau anda pernah mampir di Soto Bangkong di Jalur Puncak Bogor....rasa dan aromanya ga Beda jauh.
Setelah selesai…berbuka dan makan, untuk mengejar shollat magrib kamipun segera luncur balik kerumah dan biaya makan Soto Kudus juga ga terlalu mahal hanya Rp 89 rb Plus biaya parkir seribu rupiah.

Ya Allah, Syukur Alhamdullilah Engakau Telah memberikan Nikmatmu kepada Kami Sekeluarga, Amin….!!



Tangerang, 3 October 2007